KORAN SIMANTAB
17 Juli 2025 | 22:37 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Nasional
Ilustrasi kemarau basah.(simantab/fist)

Ilustrasi kemarau basah.(simantab/fist)

Kemarau Basah Melanda Indonesia

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
23 Mei 2025 | 16:05 WIB
Topik: Nasional
0

Dalam buku Sosiologi Lingkungan Hidup karya Suharko, dijelaskan bahwa kemarau basah ini merupakan bentuk anomali cuaca yang terjadi akibat pemanasan global.

Jakarta|Simantab  – Indonesia tengah dilanda iklim yang tak menentu. Meskipun di sejumlah tepat masuk dalam musim kemarau, tapi hujan tetap saja turun. Belakangan, banyak menyebutnya dengan kemarau basah.

Dalam buku Sosiologi Lingkungan Hidup karya Suharko, dijelaskan bahwa fenomena ini merupakan bentuk anomali cuaca yang terjadi akibat pemanasan global.

Hal serupa diungkap Budi Susilo dalam buku Mengenal Iklim dan Cuaca di Indonesia. Yang menyebut kemarau basah identik dengan tingginya curah hujan di tengah musim kemarau. Khususnya di wilayah selatan ekuator seperti Indonesia.

La Nina dan Cuaca Tak Menentu

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena ini erat kaitannya dengan kondisi La Nina—yakni pendinginan suhu muka laut di kawasan Pasifik Tengah dan Timur, yang biasanya diikuti penguatan angin pasat.

Kondisi ini menyebabkan peningkatan suplai uap air yang memicu terbentuknya awan hujan. Sehingga curah hujan meningkat meski berada di musim kemarau.

Dalam publikasi Klima Edisi VI 2022, BMKG menegaskan bahwa La Nina memang mampu memicu anomali iklim secara global. Termasuk mendorong terjadinya kemarau basah di Indonesia.

BMKG menyebut, transisi La Nina menuju fase netral masih memberikan dampak terhadap cuaca di Tanah Air.

“Wilayah-wilayah ini diprediksi akan menerima akumulasi curah hujan musiman yang lebih tinggi dari biasanya,” tulis BMKG dalam Prediksi Musim Kemarau 2025 di Indonesia.

Curah Hujan di Musim Kemarau Melebihi 100 mm

Secara klimatologis, musim kemarau di Indonesia biasanya ditandai dengan curah hujan kurang dari 50 milimeter per bulan.

Namun, dalam kemarau basah, curah hujan bisa mencapai lebih dari 100 milimeter.

BMKG mencatat bahwa sebanyak 185 Zona Musim (ZOM), atau sekitar 26 persen wilayah Indonesia, diprediksi akan mengalami musim kemarau. Dengan sifat lebih basah dari normalnya.

Wilayah terdampak mencakup sebagian kecil Aceh, sebagian besar Lampung, wilayah barat hingga tengah Pulau Jawa. Bali, NTB, NTT, sebagian kecil Sulawesi, serta sebagian Papua bagian tengah.

ADVERTISEMENT

BMKG memprediksi kemarau basah akan terus terjadi hingga Agustus 2025. Pada Juni, sekitar 56,54 persen wilayah Indonesia akan mengalami kondisi lebih basah dari normal. Angka ini meningkat menjadi 75,3 persen pada Juli, dan 84,94 persen pada Agustus.

Musim Kemarau 2025 Diprediksi Lebih Singkat

Menariknya, BMKG juga menyebut bahwa musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih singkat.

Berdasarkan hasil pemantauan iklim hingga pertengahan April 2025, sebagian besar wilayah Indonesia hanya akan mengalami kemarau. Antara 3 hingga 21 dasarian (satu dasarian = 10 hari), tergantung wilayahnya.

Wilayah-wilayah yang mengalami musim kemarau lebih pendek meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku Utara, dan sebagian Papua.

Sementara itu, 26 persen wilayah lain diprediksi justru mengalami musim kemarau lebih panjang dari biasanya.

Usai puncak musim kemarau pada Agustus 2025, Indonesia diperkirakan memasuki musim pancaroba (peralihan). Pada September hingga November. Musim hujan diprediksi akan mulai datang pada Desember 2025 hingga Februari 2026.(*)

 

Tags: CuacaCuaca EkstremIklim IndonesiaKemarau Basah
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Ilustrasi penerima PIP.(simantab/ist)
Nasional

Cara Cek PIP Kemdikbud 2025: Simak 2 Langkah Mudahnya

Editor: Mahadi Sitanggang
17 Juli 2025 | 20:12 WIB

Jakarta|Simantab – Penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) tahap kedua resmi dimulai sejak awal Juni 2025. Dana bantuan pendidikan ini...

Read more
Ilustrasi kasir BRI melayani pinjaman KUR.(simantab/ist)
Ekonomi

Cara Ajukan Pinjaman KUR BRI 2025 Secara Online Lewat BRImo

Editor: Mahadi Sitanggang
17 Juli 2025 | 19:45 WIB

Jakarta|Simantab - Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini bisa lebih mudah mengakses pembiayaan usaha lewat Kredit Usaha...

Read more
Jurist Tan, mantan stafsus Mendikbudristek.(simantab/ist)
Nasional

Profil dan Status Hukum Jurist Tan, Eks Stafsus Nadiem, dalam Kasus Korupsi Chromebook

Editor: Mahadi Sitanggang
17 Juli 2025 | 12:32 WIB

Dari keempatnya, hanya Jurist Tan yang belum ditahan. Sedangkan Sri dan Mulyatsyah telah ditahan di Rutan Salemba, sementara Ibrahim Arief...

Read more
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.(simantab/ist)
Nasional

26 Merek Beras Akui Oplosan, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp99 Triliun

Editor: Mahadi Sitanggang
16 Juli 2025 | 17:53 WIB

Kecurigaan akan praktik pengoplosan muncul dua bulan sebelumnya. Saat itu terjadi penurunan harga beras di tingkat petani, namun justru terjadi...

Read more

Berita Terbaru

Nasional

Cara Cek PIP Kemdikbud 2025: Simak 2 Langkah Mudahnya

17 Juli 2025 | 20:12 WIB
Ekonomi

Cara Ajukan Pinjaman KUR BRI 2025 Secara Online Lewat BRImo

17 Juli 2025 | 19:45 WIB
Siantar

Polemik Baru Transportasi Pematangsiantar, Terminal Tanjung Pinggir Wajib Dihuni Izin Bus AKAP/AKDP Terancam Dicabut

17 Juli 2025 | 19:11 WIB
Simalungun

30 ASN Pensiun, Pemkab Simalungun Serahkan Tali Asih

17 Juli 2025 | 13:39 WIB
Nasional

Profil dan Status Hukum Jurist Tan, Eks Stafsus Nadiem, dalam Kasus Korupsi Chromebook

17 Juli 2025 | 12:32 WIB
Nasional

26 Merek Beras Akui Oplosan, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp99 Triliun

16 Juli 2025 | 17:53 WIB
Nasional

Korupsi Pengadaan Laptop Rp1,98 Triliun: Nama Nadiem Makarim Terseret

16 Juli 2025 | 17:29 WIB
Siantar

607 Kursi SMP Negeri di Pematangsiantar Tak Terisi, Tanda Masalah yang Lebih Dalam

16 Juli 2025 | 17:04 WIB
Siantar

Ironi Pasar Horas: Sentra Ekonomi Pematangsiantar Masih Dihantui Masalah Sanitasi

16 Juli 2025 | 12:01 WIB
Simalungun

Pemkab Simalungun Bentuk Satgas Terpadu Atasi Premanisme dan Ormas Bermasalah

15 Juli 2025 | 07:54 WIB
Nasional

Lima Isu Politik-Hukum Terkini: Jokowi Singgung Agenda Besar di Balik Ijazah Palsu dan Isu Pemakzulan Gibran

15 Juli 2025 | 07:43 WIB
Siantar

Penyaluran Bantuan Pangan Beras 2025 di Pematangsiantar Tersendat, Akurasi Data Jadi Penghambat

14 Juli 2025 | 16:29 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
';