Lato-lato Makan Korban, Disdik Pematangsiantar Keluarkan Larangan

Simantab – Demam permainan lato-lato yang digemari anak-anak sudah merebak di mana-mana . Ciri khas suara permainan dari sepasang bola yang diikat dengan tali, hampir tiap hari dapat ditemui di tengah masyarakat.

 

Pun, terkait permainan tersebut ternyata mengundang kekhawatiran Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar sehingga mengeluarkan imbauan larangan bagi siswa/siswi memainkan lato-lato.

 

Lewat surat imbauan yang dikeluarkan, Disdik Pematangsiantar melarang para pelajar memainkan lato-lato di lingkungan sekolah karena permainan dapat berdampak bagi keselamatan para siswa itu sendiri.

 

Surat bernomor 400.3.6.4/Disdik-Paud Dikdas/I/2023 ditandatangi Pelaksana Tugas Kepala Disdik Pematangsiantar Rudol Barmen Manurung.

 

Surat yang dikeluarkan pada 10 Januari 2023 ditujukan kepada kepala sekolah tingkat PAUD, sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama atau SMP baik negeri maupun swasta.

 

“Dalam rangka menjaga keselamatan peserta didik di lingkungan sekolah maka bersama ini kami sampaikan kepada Saudara Kelala PAUD/SD/SMP Negeri/Swasta di lingkungan binaan Dinas Pendidikan Kola Pematangsiantar agar melarang serta melakukan pengawasan kepada peserta didik untuk tidak membawa serta memainkan permainan lato-lato di lingkungan sekolah,” demikian isi surat tersebut.

Surat Disdik Pematangsiantar. (Foto/ist)

 

Anak korban Permainan Lato-lato Jalani Operasi

 

Permainan lato-lato memiliki ciri khas bunyi tek-tek apabila dua buah bola yang diikat tali saling berbenturan ketika dimainkan. Pemain dipacu untuk bisa mengadu bola secepat mungkin dan sekeras mungkin.

 

Namun permainan ternyata telah memakan korban seorang anak di Kubu Raya, Kalimantan Barat. Dimana dua bola mengenai mata sang bocah berumur 8 tahun yang masih duduk di bangku SD itu.

 

Kejadiannya viral di media sosial hingga sang anak berinisial AN harus menjalani operasi akibat pecahan bola lato-lato yang dimainkan.

 

 

 

 

 

Iklan RS Efarina