KORAN SIMANTAB
17 Juli 2025 | 22:11 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Simalungun
Tarian Singo Barong, Kesenian Reog Ponorogo.(simantab/ist)

Tarian Singo Barong, Kesenian Reog Ponorogo.(simantab/ist)

Reog Ponorogo, Seni Warisan Buruh Kontrak yang Terpelihara di Tanah Simalungun

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
23 Mei 2025 | 14:55 WIB
Topik: Simalungun
0

Kesenian Reog Ponorogo yang telah berakar kuat di tanah Habonaron Do Bona, dan terus dijaga hingga kini, menjadi bukti nyata betapa kayanya mozaik budaya kita.

Simalungun|Simantab – Di tengah bentangan perbukitan hijau Simalungun, Sumatera Utara, satu kisah akulturasi budaya yang memukau terjalin, Reog Ponorogo.

Seni pertunjukan  tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur ini, telah lama mengakar dan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya masyarakat setempat, di Kabupaten Simalungun.

Kesenian Reog Ponorogo yang telah berakar kuat di tanah Habonaron Do Bona, dan terus dijaga hingga kini, menjadi bukti nyata betapa kayanya mozaik budaya kita.

Ketua Umum Komunitas Reog Jaranan Pemuda Sumatera Utara (KJRPS), Muhammad Dimas Pramana menjelaskan, perjalanan Reog Ponorogo ke Simalungun dimulai dari jejak migrasi masyarakat Jawa di masa lalu.

Para pendatang ini tak hanya membawa harapan baru, tetapi juga tradisi dan kesenian mereka, termasuk Reog Ponorogo. Di tanah baru ini, Reog Ponorogo tidak hanya bertahan, melainkan juga beradaptasi dengan budaya lokal. Seni Reog Ponorogo mulai diperkenalkan kepada publik, sekira tahun 1999-2000.

“Ada perpaduan yang indah antara Reog Ponorogo dengan unsur budaya Batak. Gerakan tari, musik, dan kostumnya memiliki sentuhan khas Simalungun,” ungkapnya saat dikonfirmasi. Kamis (22/05/2025).

Adaptasi ini terlihat jelas dalam penggunaan beberapa alat musik tradisional Batak seperti gondang dalam pertunjukan Reog, meskipun alur musiknya tetap berbeda dengan gondang Simalungun. Selain itu, beberapa gerakan tari juga dipengaruhi oleh gerakan tari tradisional Simalungun, menciptakan sebuah harmoni yang unik.

Namun, Dimas juga menyoroti perbedaan mendasar antara Reog Ponorogo di Simalungun dengan aslinya di Jawa Timur.

Penari Jaranan Reog Ponorogo.(simantab/ist)
Penari Jaranan Reog Ponorogo.(simantab/ist)

“Banyak perbedaan. Reog di Simalungun lebih fokus mengembangkan jaranan (kuda lumping) daripada Reog-nya sendiri,” tegasnya.

Tak hanya itu,  sebagian besar perlengkapan Reog di Simalungun diproduksi sendiri dan tarian Reog di sini telah banyak beradaptasi. Di Jawa Timur, Reog dan jaranan tidak disatukan karena memiliki makna dan fungsi yang berbeda; Reog ada unsur magis, sedangkan jaranan untuk menghibur raja. Dan masyarakat yang memiliki hajatan.

“Namun, di Sumatera Utara, keduanya disatukan karena tidak ada penjajah yang membatasi ekspresi budaya, berbeda dengan masa kolonial di Jawa,” ungkapnya.

Selain itu, perbedaan mencolok juga terletak pada konsep “kerajaan” atau “keraton” yang ada di Ponorogo.

“Kita di Sumatera Utara tidak ada kerajaan yang mengikuti alur sama seperti Republik ini,” ujar Dimas.

Hal ini memberikan kebebasan bagi para seniman di Simalungun untuk berkreasi tanpa terikat aturan keraton. Faktor lain adalah komposisi masyarakat Simalungun yang beragam, di mana banyak marga Batak seperti Damanik, Sitorus, dan Sihotang yang turut mempelajari kesenian ini.

Di Simalungun, Dimas mengatakan terdapat 46 sanggar seni yang menjadi pusat pelestarian Reog Ponorogo. Jumlah ini meningkat pesat dari sebelumnya, hanya 14 sanggar pada tahun 2019. Para seniman muda dan tua berlatih bersama, mewariskan ilmu dan keterampilan dari generasi ke generasi.

“Kami ingin generasi muda Simalungun terus mencintai dan melestarikan Reog Ponorogo. Ini adalah warisan budaya yang tak ternilai,” kata Dimas.

Setiap akhir pekan, sanggar ini ramai dengan anak-anak muda yang antusias belajar menari, memainkan alat musik, dan membuat kostum Reog. Semangat mereka menjadi harapan bagi keberlangsungan kesenian ini di masa depan. KJRPS sendiri menaungi 179 sanggar Reog Ponorogo di seluruh Sumatera Utara, dengan total 13.000 anggota aktif di Simalungun.

Lebih lanjut, Reog Ponorogo di Simalungun tidak hanya ditampilkan dalam pertunjukan seni, tetapi juga menjadi bagian dari upacara adat dan festival budaya. Kehadirannya menambah semarak acara dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

“Reog Ponorogo menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan. Setiap kali ditampilkan, selalu menarik perhatian banyak orang,” tuturnya.

Salah satu festival budaya yang menampilkan Reog Ponorogo adalah F1 Powerboat Danau Toba 2024. Dalam ajang Internasional ini, Reog Ponorogo tampil bersama kesenian tradisional lainnya dari berbagai daerah di Sumatera Utara.

Kolaborasi semacam ini menunjukkan bahwa Reog Ponorogo telah diterima sebagai bagian dari keragaman budaya Sumatera Utara, meskipun tidak ada pencampuran langsung antara tarian Reog dengan tarian tradisional Simalungun.

Meskipun Reog Ponorogo telah mengakar kuat di Simalungun, Dimas mengaku tantangan tetap ada. Regenerasi seniman muda menjadi perhatian utama. Selain itu, promosi kesenian ini sebagai daya tarik wisata budaya juga perlu ditingkatkan.

Dimas Pramana juga menyoroti beberapa tantangan lain, seperti faktor usia pemain dan ketersediaan kostum yang belum memadai. Tantangan lain datang dari pemikiran kritis sebagian orang yang mengaitkan Reog Ponorogo dengan hal-hal yang bertentangan dengan agama, terutama Islam. Namun, Dimas menekankan bahwa Reog adalah ranah budaya, bukan akidah, dan keberadaannya adalah upaya melestarikan warisan leluhur.

ADVERTISEMENT

“Walaupun modernisasi terus berjalan, kesenian ini tidak akan pernah mati,” ujarnya optimis.

Peran pemerintah daerah dalam pelestarian ini juga penting. Di masa pemerintahan Bupati Anton Saragih, diharapkan adanya fasilitasi kegiatan di ruang terbuka hijau untuk berkumpul bagi para sanggar-sanggar. Di sisi lain, masih dibutuhkan dukungan lebih lanjut untuk pengembangan Reog Ponorogo di Simalungun, termasuk anggaran untuk menjangkau sanggar-sanggar di desa-desa.

Lebih lanjut, katanya, dampak sosial budaya dari kehadiran Reog Ponorogo sangat positif. Selain melestarikan budaya, kesenian ini juga turut menghidupkan UMKM dan pengrajin lokal yang membuat kostum dan perlengkapan Reog.

“Antusiasme masyarakat Simalungun, termasuk dari kalangan non-Jawa, sangat tinggi, bahkan banyak anak muda yang tertarik mempelajarinya,” katanya.

Ia menambahkan, dengan semangat para seniman dan dukungan yang terus berkembang dari masyarakat dan pemerintah daerah, kesenian Reog Ponorogo di Simalungun akan terus hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Simalungun, menunjukkan bahwa harmoni budaya dapat bersemi di mana saja.(putra purba)

Tags: Buruh KontrakKesenian JawaReog Ponorogo
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Wakil Bupati Simalungun, Benny Sinaga menyalurkan tali asih kepada sejumlah ASN yang purnatugas.(simantab/ist)
Simalungun

30 ASN Pensiun, Pemkab Simalungun Serahkan Tali Asih

Editor: Mahadi Sitanggang
17 Juli 2025 | 13:39 WIB

Pemberian tali asih bukan sekadar simbol perpisahan, tetapi bentuk penghargaan tulus atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan para ASN...

Read more
Simalungun

Pemkab Simalungun Bentuk Satgas Terpadu Atasi Premanisme dan Ormas Bermasalah

Editor: Mahadi Sitanggang
15 Juli 2025 | 07:54 WIB

Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sekaligus menciptakan iklim investasi yang kondusif. Pamatang Raya|Simantab - Pemerintah...

Read more
Infografis proyek mangkrak di Simalungun.(simantab/ai)
Simalungun

Sentra Jagung Rp3,5 Miliar Mangkrak di Simalungun, Fraksi Gerindra: Petani Tak Merasakan Manfaat

Editor: Mahadi Sitanggang
10 Juli 2025 | 16:11 WIB

Dari empat unit mesin yang tersedia, hanya satu mesin pemipil biji jagung yang beroperasi. Padahal, fasilitas ini digadang-gadang menjadi pusat...

Read more
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Gubsu Bobby Nasution dan sejumlah kepala daerah di Kaldera Geo Park.(simalungun/ist)
Simalungun

Bupati Simalungun Tegaskan Komitmen Jaga Kaldera Toba Saat Sambut Kunjungan Kerja Menpar RI

Editor: Mahadi Sitanggang
9 Juli 2025 | 18:20 WIB

Pemerintah Kabupaten Simalungun berkomitmen dalam menjaga kelestarian Geopark Kaldera Toba, khususnya dua geosite yang berada di wilayah Simalungun, yaitu Geosite...

Read more

Berita Terbaru

Nasional

Cara Cek PIP Kemdikbud 2025: Simak 2 Langkah Mudahnya

17 Juli 2025 | 20:12 WIB
Ekonomi

Cara Ajukan Pinjaman KUR BRI 2025 Secara Online Lewat BRImo

17 Juli 2025 | 19:45 WIB
Siantar

Polemik Baru Transportasi Pematangsiantar, Terminal Tanjung Pinggir Wajib Dihuni Izin Bus AKAP/AKDP Terancam Dicabut

17 Juli 2025 | 19:11 WIB
Simalungun

30 ASN Pensiun, Pemkab Simalungun Serahkan Tali Asih

17 Juli 2025 | 13:39 WIB
Nasional

Profil dan Status Hukum Jurist Tan, Eks Stafsus Nadiem, dalam Kasus Korupsi Chromebook

17 Juli 2025 | 12:32 WIB
Nasional

26 Merek Beras Akui Oplosan, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp99 Triliun

16 Juli 2025 | 17:53 WIB
Nasional

Korupsi Pengadaan Laptop Rp1,98 Triliun: Nama Nadiem Makarim Terseret

16 Juli 2025 | 17:29 WIB
Siantar

607 Kursi SMP Negeri di Pematangsiantar Tak Terisi, Tanda Masalah yang Lebih Dalam

16 Juli 2025 | 17:04 WIB
Siantar

Ironi Pasar Horas: Sentra Ekonomi Pematangsiantar Masih Dihantui Masalah Sanitasi

16 Juli 2025 | 12:01 WIB
Simalungun

Pemkab Simalungun Bentuk Satgas Terpadu Atasi Premanisme dan Ormas Bermasalah

15 Juli 2025 | 07:54 WIB
Nasional

Lima Isu Politik-Hukum Terkini: Jokowi Singgung Agenda Besar di Balik Ijazah Palsu dan Isu Pemakzulan Gibran

15 Juli 2025 | 07:43 WIB
Siantar

Penyaluran Bantuan Pangan Beras 2025 di Pematangsiantar Tersendat, Akurasi Data Jadi Penghambat

14 Juli 2025 | 16:29 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
';