Simantab, Sumut – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono harus hati hati dalam menetapkan kandidat Ketua DPD Sumatera Utara. Hal ini seiring dengan tingginya serangan yang dirasakan partai saat ini dan serangan demi serangan itu bermula dari Sumatera Utara.
Musda Partai Demokrat Sumatera Utara harus menjadi ajang konsolidasi lintas kelompok di Partai Demokrat Sumatera Utara. Hal ini seiring dengan berakhirnya periodeisasi DR. JR Saragih, SH, MM pada tahun 2022.
Pasca penonaktifan JR Saragih pada saat pilgubsu 2018 kemarin, DPD Partai Demokrat Sumatera Utara dinahkodai oleh Plt. Ketua DPD Herry Zulkarnaen dan Meilizar Latief sebagai sekretaris DPD Partai Demokrat Sumatera Utara.
Calon Ketua DPD yang bertarung di Musyawarah Daerah Partai Demokrat kali ini harus menjadi perhatian serius bagi unsur pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Mengingat lemahnya solidaritas dan konsolidasi Partai Demokrat di Sumatera Utara saat ini.
Mulusnya KLB Partai Demokrat Versi Moeldoko di Sumatera Utara adalah sebuah tamparan bagi kader Partai Demokrat Se Sumatera Utara. Itu adalah sebuah bukti bahwa Demokrat Sumatera Utara hari ini sedang berada dalam masalah serius dalam konsolidasi dan solidaritas kepada partai.
Penetapan calon Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat melalui fit and proper test menjadi sebuah titik vital bagi kemajuan Partai Demokrat kedepan.
DPP Partai Demokrat harus “awas” terhadap kader kader yang cari muka kepada DPP. Kader kader yang berteriak akan mengawal sidang PTUN di Jakarta padahal ketika KLB berlangsung di Sibolangit tidak terlihat batang hidungnya untuk menggagalkannya.
Silverius Bangun, SE, M. Si, Wakil Ketua Direktur Eksekutif DPD Partai Demokrat Sumatera Utara pada masa kepemimpinan JR Saragih sebagai Ketua DPD Sumatera Utara menyatakan bahwa DPP sebaiknya mempercayakan kepemimpinan Partai Demokrat Sumatera Utara kepada kepercayaan DPP.
Untuk Sementara,
DPP Partai Demokrat Sumut Harus Menempatkan Kepercayaannya Sebagai Ketua DPD Sumatera Utara, Untuk Mencegah Oknum Oportunis Menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara
Silverius Bangun, SE, M. Si
Duet Lokot Nasution & Hj. Anita Lubis adalah Duet Ideal Untuk Partai Demokrat Sumatera Utara
Kandidat kandidat Ketua DPD Partai Demokrat Sumut seperti Armyn Simatupang, Lokot Nasution dan Parlinsah serta Herri Zulkarnaen adalah pejuang pejuang Partai Demokrat Sumatera Utara yang sudah terbaca rekam dan jejaknya.
DPP Partai Demokrat harus melihat rekam jejak kader demi kader yang bertarung di Musda kali ini, apakah kader yang mencalonkan diri tersebut merupakan kader yang loyal kepada keputusan Partai Demokrat pada masa masa sebelumnya.
Sikap pembangkangan kepada unsur pengurus yang sah yang coba dilakukan oleh kader kader yang hari ini mencalonkan diri harus menjadi sebuah catatan dan penilaian bagi DPP Partai Demokrat.
Untuk menjamin kesetiaan dan perjalanan Partai Demokrat di Sumatera Utara yang tegak lurus kepada keputusan DPP Partai Demokrat, Silverius Bangun, SE, M. Si mengajukan pasangan Lokot Nasution dan Hj. Anita Lubis sebagai Ketua DPD Sumatera Utara dan Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumatera Utara merupakan pilihan ideal untuk Partai Demokrat Sumatera Utara.
Lokot Sebagai Kepercayaan DPP Untuk Menjamin Tegak Lurusnya Sikap DPD Partai Demokrat Sumut, Hj. Anita Lubis Adalah Kader Partai Demokrat Sumut Yang Egaliter Dan Dapat Diterima Semua Kader
Silverius Bangun, SE, M. Si
Musda Partai Demokrat Sumatera Utara yang akan segera digelar ini, akan menjadi sebuah loncatan dalam kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua DPP Partai Demokrat. Karena kompleksitas kelompok kelompok di Partai Demokrat Sumatera Utara.
Setidaknya Kelompok Pro JR Saragih, Kelompok Pro Jhoni Allen Marbun, Kelompok HT Milwan dan Kelompok Heri Zulkarnaen masih menunggu konsolidasi Partai Demokrat Sumatera Utara.
Kader Kader Partai Demokrat seperti Pro JR Saragih dan Pro HT Milwan dan Pro Heri Zulkarnaen akan lebih nyaman bergabung dengan Lokot & Anita daripada bergabung dengan gerbong Armyn Simatupang.
