Sejumlah Ketua Organisasi Suka Pakpak Laporkan Pemilik Akun Tiktok Penghina Suku Selasa 14 Januari 2025 (Foto/Josua)
DAIRI,SIMANTAB.COM – Akun Tiktok dengan nama Escobar dilaporkan Kepolisi atas dugaan penghinaan suku Pakpak, Laporan tersebut dibuat pada Selasa 14 Januari 2025 oleh Ketua Gema Sicike – Cike Andy Prokery Ujung Di Mapolres Dairi Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.
Andi Prokery Ujung mengatakan, penghinaan tersebut dilakukan akun Escobar melalui aplikasi live Tiktok. Pelaku menyebut bahwa suku Pakpak tidak ada, serta menggunakan kata-kata kasar yang dinilai tidak beretika. Konten tersebut dengan cepat viral di media sosial, memicu kemarahan dan keresahan di kalangan masyarakat Pakpak.
Ketua Gema Sicikecike Andy Prokery Ujung didampingi sejumlah organisasi masyarakat Pakpak resmi melaporkan akun TikTok bernama Escobar ke Polres Dairi dengan Laporan Polisi Nomor : LP/8/25/1/2025/SPKT/POLRES DAIRI POLDA SUMATERA UTARA Tanggal 14 Januari 2025, Laporan ini didasarkan pada dugaan penghinaan terhadap suku Pakpak yang dilakukan dalam siaran langsung.
Ketua Gema Sicikecike, Andy Prokery Ujung menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai wujud tanggung jawab generasi muda suku Pakpak untuk menjaga martabat dan kehormatan masyarakatnya.
“Saya mewakili suku Pakpak di seluruh Indonesia merasa keberatan atas ucapan yang tidak beretika dan merendahkan suku kami. Sebagai generasi muda dan Ketua Gema Sicikecike, ini adalah tugas saya untuk memastikan penghinaan semacam ini tidak dibiarkan,” Tegasnya.
Sejumlah organisasi masyarakat Pakpak, seperti Gema Sicikecike, Gema Suak Pegagan, dan Lembaga Kebudayaan Pakpak (LKP), mereka berharap agar pihak berwajib khususnya Cyber Crime Polri, segera menindak pelaku sesuai hukum yang berlaku.
“Video itu penuh dengan ucapan yang menghina dan merendahkan. Kami tidak akan tinggal diam karena ini menyangkut harga diri dan martabat suku kami,”Ujarnya.
Ketua Gema Sicikecike berharap laporan ini dapat segera ditindaklanjuti.
“Kami ingin pelaku dihukum agar ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Tidak ada tempat untuk penghinaan dan ujaran kebencian di negara kita yang beragam ini,”katanya.
Langkah tegas ini diharapkan dapat mencegah kasus serupa di masa depan sekaligus menjaga kerukunan antar suku, ras, dan agama di Indonesia.
“Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan siap untuk audiensi langsung dengan Kapolres Dairi. Sayangnya, beliau sedang di luar kota saat ini,”Pungkasnya.