SIMALUNGUN – Ir. Amsar Saragih, MM Anggota Komisi E DPRD Provinsi Sumatera Utara melakukan kunjungan kerja dengan PT Kinra selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei untuk menyelesaikan persoalan penyerapan tenaga kerja di lingkungan Sei Mangkei.
Rapat itu diikuti sejumlah tokoh masyarakat yakni KNPI Simalungun, Praktisi Pendidikan, perwakilan UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara, para Investor yang ada di KEK Sei Mangkei serta Administrator KEK Sei Mangkei dan PTPN III.
Amsar Saragih menyampaikan bahwa kunjungannya ini berkaitan dengan aspirin dari masyarakat Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar yang kesulitan untuk bekerja di kawasan Sei Mangkei ini.
Hal ini seharusnya menjadi peluang yang besar bagi tenaga kerja produktif untuk memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam memperoleh pekerjaan di kampung halamannya.
“Berdirinya KEK Sei Mangkei di Simalungun menjadi kebanggan tersendiri. kawasan ini sangat strategis ini merupakan aset yang berharga. Punya nilai strategis ke depan, terutama untuk Simalungun. Sayangnya dari kunjungan saya beberapa kali ke daerah pemilihan saya, masih ada masyarakat yang kesulitan untuk masuk ke Sei Mangkei ini,” ungkap mantan Ketua Yayasan Universitas Simalungun (USI) ini.
Putra asli Kabupaten Simalungun ini menyampaikan persoalan yang dihadapi saat ini harus diselesaikan. Menurutnya, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kabupaten Simalungun maupun di Kota Pematangsiantar ini sangat memadai. “Untuk menyikapi kebutuhan tenaga kerja ini, saya sengaja mengundang praktisi pendidikan seperti Dosen, Kepala Yayasan, perwakilan pemuda (KNPI).
Tujuannya adalah mengetahui kebutuhan seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan yang ada di Sei Mangkei ini. Sehingga, bisa kita siapkan SDM kita sejak dini, mulai dari dunia pendidikan serta keterampilan. Tujuannya adalah bagaimana kita menyiapkan SDM yang unggul dan siap kerja,” ungkapnya Rabu (31/01/2024) di kantor PT Kinra, Kawasan Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun.
Menyikapi hal tersebut, keterwakilan dari beberapa perusahaan mengatakan saat ini ada beberapa perusahaan yang sudah menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar perusahaan yang jumlahnya mencapai 75 persen.
“Di INL saat ini tenaga kerja lokal kita sudah mencapai 75 persen. Selain itu rekrutmen dilakukan juga di kawasan Sei Mangkei sehingga penyerapan tenaga kerja lokal bisa berjalan maksimal,” ungkap Indra Lubis perwakilan dari PT Industri Nabati Lestari (INL).
Indra Perwakilan dari PT Kinra mengungkapkan saat ini ada sekitar 20 perusahaan yang sudah melakukan investasi di KEK Sei Mangkei ini dan perusahaan tersebut bukan hanya perusahaan dari dalam negeri tapi juga luar negeri.
“Saat ini sudah ada 20 investor di KEK Sei Mangkei ini ada yang sudah eksis sejak beberapa tahun yang lalu dan ada juga yang proses pembangunan,” ungkap Indra.
Ia juga menyampaikan bahwa PT Kinra selalu berkordinasi dengan pemerintah setempat untuk menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan dari perusahaan yang ada di KEK Sei Mangkei ini. “Kita juga selalu berkordinasi dengan pangulu, camat dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Simalungun untuk memberikan informasi terkait rekrutmen di kawasa Sei Mangkei ini,” tambahnya lagi.
Sementara itu, Ketua KNPI Kabupaten Simalungun, Juni Saragih mengatakan kondisi saat ini di KEK Sei Mangkei masih kurangnya sosialisasi tentang rekrutmen sehingga masih kurangnya tenaga kerja dari daerah setempat.
“Banyak orang Simalungun yang bekerja di luar, seperti di Jawa, Jakarta dan tempat lainnya. Padahal di sini, di kampung halaman mereka ada ruang terbuka untuk lapangan pekerjaan.
Hal ini membuktikan bahwa kurangnya sosialisasi tentang peluang apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan yang ada di sini. Alangkah baiknya bila mereka yang ada di luar daerah agar kembali dan mengabdikan dirinya di kampung halamannya sembari kembali ke keluarga mereka,” kata Ketua KNPI Simalungun dalam kegiatan itu. (*)