Fokus, Ada apa dengan Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta? Bandara yang juga disebut sebut sebagai pangkalan Udara Angkatan Udara Republik Indonesia akan diserahkan pengelolaannya kepada PT. Angkasa Transportindo Selaras (PT. ATS).
PT. Angkasa Transportindo Selaras dahulunya merupakan anak perusahaan Lion Air namun sejak Desember 2020, perusahaan tersebut bukan lagi menjadi bagian dari Lion Air Group. PT. ATS merupakan anak perusahaan dari PT. Whitesky Airport Asia. Whitesky Group dipimpin oleh Denon Prawiraatmaja.
Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma merupakan Barang Milik Negara yang diserahkan kepada Kementerian Pertahanan yang selanjutnya pengelolaanya dilakukan oleh TNI Angkatan Udara. Apakah Menteri Keuangan RI sebagai perwakilan pemerintah dalam pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) sudah menyetujui konsesi ini?
Informasinya bahwa penyerahan konsesi ini berdasarkan kepada putusan Mahkamah Agung RI terkait no register perkara 527/PK/PDT/2015. Dalam p
“Saat ini pemegang konsesi Bandara Halim Perdanakusuma adalah PT Angkasa Transportindo Selaras atau ATS. Penguasaan aset BMN seluas 21 ha milik TNI-AU adalah PT ATS berdasarkan putusan Mahkamah Agung nomer 527/PK/PDT/2015,” ujar Denon Prawiraatmadja melalui keterangan resminya, Sabtu (23/7/2022).
Putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap tersebut menjadi dasar bagi TNI AU, PT. Angkasa Pura II dan PT. Angkasa Transportindo Selaras untuk melaksanakan penandatanganan serah terima pengelolaan pada hari Kamis (21/7) seperti dijelaskan oleh Kadispenau, Marsma TNI Indan Gilang Buldiansyah.
Terpisah, Kementerian Perhubungan RI menyatakan bahwa Badan Usaha Bandar Udara Halim Perdanakusuma masih tercatat atas nama PT. Angkasa Pura II.
Sebagai induk perusahaan dari PT. Angkasa Transportindo Selaras, Seperti dilansir oleh Whitesky Aviation , Whitesky Group merupakan perusahaan yang bergerak dibidang transportasi udara. Mulai dari manajemen angkutan udara, penyewaan transportasi udara mulai dari helikopter hingga pesawat dan melayani penangangan tanggap darurat berbasis udara seperti angkutan medis dengan helikopter dan pelayanan kebencanaan dengan angkutan udara.