Benarkah Semua Masyarakat Kabupaten Simalungun Bermental Rusak?

Mental rusak
Istri calon Bupati Simalungun nomor urut 01, Ratnawati Sidabutar saat mengatakan seluruh mental masyarakat sudah rusak.(foto:repro)

Simalungun – Tidak ada dipaparkan variable apa yang menjadikan mental seluruh masyarakat di Kabupaten Simalungun sudah rusak. Namun, karena yang mengatakan itu adalah istri Calon Bupati Simalungun, Radiapoh Sinaga, pernyataan itu berpotensi menggores perasaan masyarakat Kabupaten Simalungun yang tidak terima dikategorikan bermental rusak.

Sebelum mengatakan semua mental masyarakat rusak, istri Bupati Simalungun yang sedang cuti kampanye itu,  Ratnawati Sidabutar mengatakan, waktu dua setengah tahun bagi mereka tidak cukup membangun jalan yang rusak di Simalungun.

“Bukan hanya jalan yang rusak. Semua rusak. Termasuklah mental masyarakatnya semua, sudah rusak, “ ujar Ratnawati Sidabutar dalam orasi politiknya di Nagori (Desa) Sipangan Bolon Induk, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (29/10/2024).

Seperti setuju dengan isi orasi politik istri Bupati cuti itu, sejumlah masyarakat yang hadir terdengar tertawa riuh.

Dia juga menjelaskan, Radiapoh Sinaga hanya diberi waktu 2.5 tahun membangun Simalungun karena 1 tahun waktu tersita oleh pandemi Covid.

Tudingan Ratnawati, bahwa semua mental masyarakat sudah rusak tidak bisa diterima salah seorang tokoh masyarkat Girsang Sipangan Bolon, Rahimal. Pernyataan istri calon Bupati Simalungun No Urut 01 itu, kata dia, sangat menyakitkan persaannya dan warga lain yang tidak bermental rusak.

“Selama ini mental saya baik-baik saja, begitu juga warga lainnya. Saya tidak terima dikatakan seluruh masyarakat mentalnya sudah rusak,” ujar Rahimal.

Gangguan Mental

Dikutip dari https://bunda.co.id, website Rumah Sakit Bunda di Jakarta Pusat, ada sejumlah kategori gangguan mental atau mental rusak yang diidap manusia.

Terdapat banyak jenis gangguan mental yang mempunyai ciri serta metode pengobatan yang berbeda. Beberapa di antaranya hanya memerlukan terapi percakapan saja, dan beberapa di antaranya memerlukan konsumsi obat berkala hingga terapi berkepanjangan.

Tiap jenis gangguan mental sendiri mempunyai berbagai macam faktor penyebabnya, baik karena trauma masa lalu hingga warisan genetik.

  1. Gangguan Kecemasan

Keluhan pertama yang dialami adalah rasa cemas berlebihan, dimana penderitanya merasa khawatir dan ketakutan secara terus-menerus. Kondisi ini bisa terjadi kepada siapa saja, terutama bagi wanita di atas usia 30 tahun.

  1. Gangguan Mood

Jenis gangguan mental selanjutnya berhubungan dengan suasana hati, terkadang pasien bisa mengalami kebahagian atau kesedihan berlebih di luar batas normal. Sebenarnya, mood swing seperti ini sering dialami banyak orang. Namun bila dibiarkan saja dapat sangat mengganggu aktivitas, hingga menyakiti diri sendiri dan orang lain.

  1. Skizofrenia

Keluhan ini sering dikaitkan dengan kesurupan, khususnya bagi masyarakat Jawa. Pada dasarnya skizofrenia ini merupakan penyakit yang mengakibatkan penderitanya halusinasi, sulit berpikir, dan mengalami delusi. Penyakit ini sering menyebabkan penderita sulit membedakan mana yang nyata atau hanya mimpi.

  1. Gangguan Psikotik

Pada dasarnya kasusnya tidak jauh berbeda dengan skizofrenia dimana, gangguan ini juga membuat penderita kesulitan membedakan antara kenyataan dengan halusinasi. Kondisi ini terjadi karena zat kimia di otak terjadi gangguan karena kelelahan fisik maupun kondisi mental yang sedang terganggu.

  1. Kontrol Impuls

Jenis gangguan mental ini dapat diartikan sebagai kesulitan seseorang dalam menahan diri untuk selalu berbuat agresif. Penderita gangguan ini kesulitan mengontrol diri sendiri sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain.

  1. Gangguan Makan

Gangguan makan terjadi dengan penderita kehilangan kontrol atas kuantitas makanan yang mereka konsumsi, antara terus menerus tanpa henti atau tidak sama sekali. Kasus ini dapat berkembang menjadi Bulimia nervosa dimana penderita selalu memuntahkan kembali makanannya sehingga tubuh tidak sempat menerima nutrisi makanan sama sekali.

  1. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)

Jenis gangguan mental ini membuat penderitanya harus melakukan kegiatan berulang. Jika tidak maka penderita akan menderita kecemasan hebat. Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja, baik dewasa, remaja, hingga anak-anak.

  1. Gangguan Kepribadian

Gangguan kepribadian menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal dan sulit untuk diubah. Penderita gangguan ini kesulitan untuk memahami situasi dan orang lain, sehingga seringkali tidak dapat berbaur dengan lingkungan sosialnya.

  1. Sindrom Tourette

Jenis gangguan mental ini membuat penderitanya melakukan tic, yaitu gerakan atau ucapan berulang di luar kendali penderitanya. Kondisi ini dapat terjadi pada anak usia 2–15 tahun dan lebih umum terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

  1. Psikosomatis

Jenis gangguan mental ini memunculkan masalah fisik dari cara berpikir penderita sendiri. Gejala gangguan ini diawali dari rasa cemas, gelisah, stress, sampai depresi. Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga bisa terkena gangguan ini.

Masalah fisik yang muncul dari gangguan mental ini meliputi mudah lelah, nyeri pada otot, sesak napas, hingga telapak tangan berkeringat. Terkadang mereka juga cemas berlebih walau keluhannya itu sangat ringan.

  1. Factitious

Disebut juga sebagai gangguan buatan, jenis gangguan mental ini merupakan sebuah penyakit mental serius yang mendorong penderitanya untuk bertindak seolah-olah mereka memiliki penyakit fisik atau psikologis.

Seseorang yang mengidap factitious disorder sengaja memalsukan beragam gejala penyakit untuk menerima perhatian. Penderita gangguan ini tidak akan ragu untuk menyakiti diri sendiri agar dapat menjalani operasi yang seharusnya tidak perlu dilakukan.

  1. Disosiatif

Jenis gangguan mental menghilangkan kesinambungan antara pikiran, tindakan, ingatan, hingga identitas. Gangguan ini sering dialami seseorang dengan pengalaman traumatis yang mendalam sebagai bentuk pertahanan diri dari trauma tersebut.

  1. Stress Pasca-Trauma (PTSD)

Gangguan mental ini disebabkan oleh kejadian traumatis di mana penderita akan histeris bila melihat kejadian sama atau hampir mirip terjadi. Gangguan ini dapat sangat mengganggu aktivitas keseharian penderita dan menyebabkan tekanan emosional.

  1. Depresi

Gangguan mental ini membuat penderitanya merasa gelisah, resah, putus harapan dan tidak berharga. Kondisi tersebut sering dikaitkan dengan bunuh diri karena perasaan putus asa yang berkelanjutan membuat penderitanya merasa sia-sia untuk tetap hidup.

  1. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental menyebabkan penderitanya sulit fokus, impulsif, dan hiperaktif yang seringkali mengganggu aktivitas serta pencapaian penderitanya. Attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental menyebabkan penderitanya sulit fokus, impulsif, dan hiperaktif yang seringkali mengganggu aktivitas serta pencapaian penderitanya.

Penyebab utama ADHD belum diketahui dengan pasti, namun umumnya gangguan mental ini diduga terjadi akibat faktor genetik dan lingkungan. ADHD juga dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

Dari sejumlah jenis kerusakan atau gangguan mental versi RS Bunda di atas, tim redaksi kami akan menindaklanjuti, jenis kerusakan mental apa diderita oleh seluruh masyarakat Simalungun seperti yang ditudukan tersebut.

Iklan RS Efarina