Di Jepang, koperasi pertanian dan konsumen memiliki peran besar dalam distribusi pangan serta pemberdayaan petani dan di Amerika Serikat, koperasi listrik yang dimiliki konsumen telah menjangkau hampir seluruh negara bagian.
Jakarta|Simantab – Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi meyakini bahwa keberadaan 80 ribu Koperasi Merah Putih yang tersebar di desa dan kelurahan akan menjadi motor penggerak pengentasan kemiskinan sekaligus menciptakan pembangunan ekonomi yang adil dan inklusif.
Optimisme itu disampaikannya saat membahas strategi penguatan koperasi dalam sektor ekonomi strategis, Selasa (9/7/2025).
“Kita ingin koperasi bekerja di semua sektor ekonomi, sebagaimana praktik di negara-negara maju,” tegas Budi Arie.
Belajar dari Jepang dan Amerika
Menteri Budi Arie mencontohkan model koperasi Jepang dan Amerika Serikat yang telah terbukti menjadi bagian penting dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Di Jepang, koperasi pertanian dan konsumen memiliki peran besar dalam distribusi pangan serta pemberdayaan petani. Sementara di Amerika Serikat, koperasi listrik yang dimiliki konsumen telah menjangkau hampir seluruh negara bagian dan menjadi tulang punggung pelayanan energi di kawasan pedesaan.
“Amerika bisa membangun koperasi listrik yang dimiliki pelanggan dan tetap efisien. Kenapa Indonesia tidak bisa?” ujarnya.
Studi dari Asia Pasifik
Menjelang seminar internasional koperasi yang akan datang, Budi Arie menyatakan keinginan untuk belajar dari koperasi sukses di Asia Pasifik, seperti:
- Koperasi Konsumen NTUC FairPrice di Singapura, yang kini menguasai 62% pangsa pasar ritel nasional.
- Amul, koperasi susu milik jutaan peternak sapi di India yang kini menjadi perusahaan susu terbesar di negara tersebut.
Kedua contoh tersebut, menurut Budi Arie, menunjukkan bahwa koperasi bisa menjadi entitas ekonomi raksasa, selama dikelola secara profesional dan didukung regulasi yang berpihak pada rakyat.
“Kita tidak kekurangan semangat gotong royong. Yang dibutuhkan adalah keberpihakan dan keberanian menempatkan koperasi sebagai pelaku utama ekonomi rakyat,” pungkasnya.(*)