Pengerjaan dimulai dari simpang Dolok Ilir hingga ke jembatan Bahapal, berlanjut ke Kantor Kecamatan Bandar Huluan.
Simalungun|Simantab – Di tengah keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan, terutama di ruas Bahapal, Kecamatan Bandar Huluan, Pemerintah Kabupaten Simalungun menyatakan komitmennya untuk tetap memperbaiki infrastruktur meski dana pusat dipangkas. Perbaikan jalan kini mengandalkan penuh APBD 2025 dan dukungan masyarakat.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Bupati Anton Achmad Saragih dan Wakil Bupati Benny Gusman Sinaga menginstruksikan percepatan perbaikan jalan sepanjang 6,6 kilometer dari total 14 kilometer ruas jalan Bahapal. Proyek ini digarap oleh PT Cahaya dengan nilai anggaran sekitar Rp35 miliar, dan ditargetkan rampung sebelum November 2025.
“Proyek ini sudah masuk APBD tahun ini, dan sekarang mulai kita kerjakan. Mudah-mudahan tidak sampai November sudah selesai,” ujar Hotbinson Damanik, Kepala Dinas PUTR, Kamis (03/07/2025).
Pengerjaan dimulai dari simpang Dolok Ilir hingga ke jembatan Bahapal, berlanjut ke Kantor Kecamatan Bandar Huluan.
60 Paket Jalan Rabat Beton dan Fokus di Tiga Kecamatan
Tak hanya proyek besar di Bahapal, Dinas PUTR juga menangani perbaikan jalan melalui aspirasi anggota DPRD. Tahun ini, terdapat sekitar 60 paket proyek rabat beton di berbagai nagori dengan anggaran masing-masing Rp200 juta per paket.
Pemkab juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan di tiga kecamatan utama, yaitu:
-
Bandar Huluan
-
Tapian Dolok
-
Hatonduhan
Anggaran Terpangkas, Harapkan Gotong Royong Warga
Damanik mengungkapkan bahwa tahun sebelumnya, Simalungun mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp98 miliar untuk jalan dan Rp18 miliar untuk irigasi. Namun kini, seluruh DAK itu ditiadakan akibat kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat.
“Tahun ini kita hanya mengandalkan APBD. Totalnya sekitar Rp80 miliar untuk seluruh perbaikan jalan,” jelasnya.
Dengan anggaran yang terbatas, Pemkab Simalungun mengajak warga untuk aktif menjaga infrastruktur, termasuk melakukan gotong royong. Ia mencontohkan aksi bersama Bupati yang turun langsung minggu lalu membersihkan saluran air.
“Kalau ada selokan tersumbat, rumput menjalar ke jalan, atau longsor kecil, harap masyarakat langsung tangani. Ini demi jalan yang tahan lama,” tegas Hotbinson.
Ia menambahkan, kerusakan jalan di Simalungun banyak dipicu oleh buruknya sistem drainase. Saat hujan, air tak mengalir ke selokan melainkan langsung ke badan jalan, menyebabkan kerusakan berulang.
Dampak Ekonomi Jadi Pertimbangan
“Perbaikan jalan dari nagori hingga kabupaten akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat. Maka, meski dana terbatas, kami tetap memaksimalkan setiap rupiah dari APBD,” pungkasnya.(*)