Dishub Pematangsiantar Finalkan Operasional Terminal Tanjung Pinggir Untuk Mengurai Kemacetan Dan Meningkatkan Mobilitas Jelang Nataru.
Pematangsiantar|Simantab – Terminal Tipe A Tanjung Pinggir kembali menjadi perhatian publik. Meski telah direvitalisasi dengan anggaran mencapai Rp 43,4 miliar dan direncanakan menjadi pusat mobilitas antarkota, terminal tersebut hingga kini masih tampak sepi dan belum beroperasi penuh.
Beberapa petugas terlihat berjaga, sementara sejumlah ruangan masih tertutup. Aktivitas bus juga belum berjalan maksimal. Namun kondisi itu dipastikan segera berubah seiring proses finalisasi pengoperasian yang dilakukan Pemerintah Kota Pematangsiantar melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Kementerian Perhubungan dan BPTD Wilayah II Sumatera Utara.
Kadishub Pematangsiantar, Daniel Hamonangan Siregar, mengatakan bahwa pengaktifan Terminal Tanjung Pinggir merupakan instruksi langsung Wali Kota. Fokus utama adalah optimalisasi fasilitas sekaligus penataan arus kendaraan untuk mengurai kemacetan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
“Program Pak Wali Kota soal pengoptimalan Tanjung Pinggir harus segera kita selesaikan. Kami sudah undang semua stakeholder (perusahaan otobus, pihak kementerian, dan balai terminal dari Medan). Ini harus berjalan serentak,” ujar Daniel, Selasa (9/12/2025).
Ia menjelaskan, meskipun terminal sebagai aset pemerintah pusat telah selesai secara infrastruktur, beberapa fasilitas masih perlu disiapkan oleh Pemko. Dishub kini menambah kursi, meja, serta perangkat penunjang di 14 titik loket. Perbaikan akses jalan yang sering tergenang air, lampu penerangan, dan keamanan juga terus dikerjakan.
Rekayasa lalu lintas menjadi langkah penting. Bus-bus antarkota yang selama ini menurunkan penumpang di kawasan Kota (khususnya di area Ramayana) akan diarahkan masuk terminal.
“Target pertama mengurai kemacetan. Bus Eldivo, Ohana, Paradep, Sentra, Intra, PNH, Betahamu, semuanya sudah kita minta masuk terminal. Rambu-rambu lalu lintas juga sedang disiapkan,” jelasnya.
Dishub juga merancang rute baru untuk angkutan desa (Angdes) dari wilayah Parapat, Sidamanik, Raya, dan sekitarnya. Rute dari Simpang Dua akan diarahkan ke Jalan SM Raja dan langsung menuju Terminal Tanjung Pinggir. Upaya ini diharapkan mengurangi kepadatan di inti kota sekaligus memberi ruang bagi angkutan kota (angkot) agar tidak terpinggirkan.
Terkait perusahaan otobus yang selama ini beroperasi di lahan komersial seperti Ramayana dan Parluasan, Daniel menegaskan akan ada masa transisi.
“Mereka nanti tidak lagi menaikkan atau menurunkan penumpang dengan bus besar. Cukup memakai service car kecil yang akan membawa penumpang ke terminal sesuai jadwal,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh langkah dilakukan melalui dialog intensif dengan penyedia jasa transportasi, sambil memastikan kesiapan layanan di dalam terminal, termasuk parkir bus dan jumlah petugas.
Seorang sekuriti terminal, Wijaya, mengatakan bahwa beberapa bus sudah mulai masuk pada pagi hari, namun aktivitas pada siang dan sore masih rendah.
“Kadang ada bus masuk, tapi jarang. Tadi ada satu masuk untuk perbaikan,” katanya.
Kepala BPTD Wilayah II Sumut, Ariyandi Ariyus, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan penataan trayek dan pola operasional terminal bersama Dishub.
“Akan ada 29 trayek angkot dan angdes yang stay dengan sistem nge-pool, bukan lagi ngetem sembarangan,” jelasnya, Senin (8/12/2025).
Ia menyebut bahwa Terminal Tanjung Pinggir merupakan aset strategis seluas hampir 3,3 hektare yang potensinya belum tergali sepenuhnya. Optimalisasi terminal diharapkan tidak hanya meningkatkan PNBP, tetapi juga menghadirkan efek berantai bagi ekonomi: pusat distribusi yang lebih efisien, tumbuhnya UMKM, stabilnya harga kebutuhan pokok, serta kawasan yang lebih tertib.
Menjelang Nataru, Daniel mengimbau masyarakat ikut mendukung kelancaran arus lalu lintas.
“Jangan parkir sembarangan, gunakan helm, patuhi aturan. Kita ingin inti kota tidak lagi semrawut,” pesannya.
Dengan persiapan fasilitas, pengaturan rute, serta penertiban armada, Pemerintah Kota optimistis Terminal Tanjung Pinggir dapat segera berfungsi efektif sebagai pusat mobilitas yang aman, nyaman, dan mampu mengurangi kemacetan.(Putra Purba)







