Drainase buruk yang tersebar di beberapa titik Kota Pematangsiantar, semakin meresahkan warga, terlebih di saat hujan.
Pematangsiantar|Simantab – Kondisi drainase yang buruk, tersebar di berbagai wilayah Kota Pematangsiantar semakin dikeluhkan warga. Mereka kerap kesulitan beraktivitas sehari-hari, terutama saat musim hujan tiba, air akan meluap dari drainase itu.
Seperti kemarin, Minggu (06/04/2025), sejumlah ruas jalan di Pematangsiantar tergenang air. Padahal, hujan deras tidak berlangsung lama.
Seorang warga Kelurahan Marihat Jaya Lapangan Bola Atas, Hotman Siahaan (30) mengungkapkan, drainase di sekitar jalan tempat tinggalnya belum pernah diperbaiki dan tidak memiliki penutup yang memadai.
“Banyak yang sudah rusak, akibatnya air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar ke saluran pembuangan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (07/04/2025).
Hotman menuturkan, kerusakan drainase ini sangat mengganggu mata pencahariannya. Ia bahkan terpaksa membuat titi sementara agar dapat masuk ke rumahnya.
“Kalau hujan, air dari jalan langsung meluap masuk ke dalam toko kami karena tidak ada lagi yang menahan. Dulu, katanya mau dibangun dengan penutup yang lebih baik dan datar, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya,” ujarnya.
Selain itu, ia juga khawatir potensi longsor akibat seringnya badan drainase terkikis air, terutama dengan intensitas hujan yang tinggi saat ini.
“Kerusakan penutup ini menyebabkan air tergenang dan meresap ke area yang tidak seharusnya. Kalau sudah banjir, jangankan mobil, motor saja susah lewat. Pelanggan jadi malas mau beli,” jelasnya.
Warga Kecamatan Siantar Marimbun itu berharap adanya pembangunan drainase baru dengan penutup datar untuk menggantikan yang rusak.

“Sejak dua tahun lalu, sudah masuk di Musrenbang, kami berharap pemerintah segera bertindak, jangan hanya janji saja,” katanya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Mario Manalu (33), warga Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari. Ia menjelaskan, banjir yang beberapa kali melanda wilayahnya diperparah oleh sampah yang menyumbat saluran drainase.
“Drainase di bawah tersumbat karena sering dijadikan tempat sampah oleh masyarakat,” katanya.
Selain itu, Mario juga menyoroti masalah luapan air dari Kelurahan Bah Kapul yang sebagian besar merupakan lahan sawit. Kontur tanah yang lebih tinggi di wilayah tersebut menyebabkan air meluap hingga ke Jalan Viyata Yudha.
Ia menduga, pembangunan jalan yang tidak mempertimbangkan kemiringan yang memadai untuk drainase menjadi penyebab utama masalah ini. Mario juga menyoroti kurang optimalnya saluran pembuangan di beberapa titik yang terlihat dangkal dan tersumbat sampah.
“Luapan air hingga mata kaki sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Kami berharap pemerintah segera mengantisipasi masalah ini, setidaknya dengan membersihkan sampah yang menyumbat drainase,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Bidang (Kabid) Pengairan dan Drainase Dinas PUPR Pematangsiantar, Ganda Robinsar Damanik mengatakan, proyek rehabilitasi drainase di Kota Pematangsiantar telah dilaksanakan sesuai spesifikasi perencanaan.
“Keluhan warga terkait permasalahan banjir ini telah kami terima dan tampung sejak minggu lalu, dan kita pastikan pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi drainase di kota Siantar sesuai perencanaan,” jawabnya saat dikonfirmasi.
Sebagai langkah tanggap darurat dan perbaikan sementara, pihaknya akan fokus pada perbaikan kerusakan struktural drainase. Perbaikan dimaksud, dinding dan lantai drainase. Temasuk juga melakukan normalisasi dengan membersihkan endapan sampah yang menjadi penyebab utama penyumbatan aliran air.
“Saat ini, upaya utama kami adalah mengurangi beban dari saluran primer, khususnya di sepanjang jalan yang memiliki intensitas banjir tinggi. Langkah ini krusial untuk mengantisipasi dan meningkatkan daya tampung air hujan sehingga risiko genangan dapat diminimalisir,” tuturnya.
Ganda mengungkapkan, Dinas PUPR saat ini berkoordinasi dengan dinas terkait akan melakukan penanganan normalisasi drainase di beberapa titik rawan banjir di sekitar Jalan Medan meliputi Simpang Koperasi, Simpang Kapuk, Simpang Kasper, Simpang dua, Jalan Viyata Yudha, Jalan Merdeka, dan Pondok Legok Jalan Maluku, Jalan Hokky, Siantar Square, Jalan Sutomo, Jalan Rajamin Purba, Jalan HOS Cokroaminoto serta Jalan Sisingamangaraja kawasan Universitas Simalungun (USI) hingga Jalan Kartini.
Dinas PUPR Kota Pematangsiantar, lanjut Ganda, mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak membuang sampah ke dalam saluran drainase, demi kelancaran aliran air dan mencegah terjadinya banjir.(putra purba)