Jakarta, Sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) terhadap Irjen Pol Ferdy Sambo telah menuntaskan persidangan dan memutuskan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) atau pemecatan Ferdy Sambo dari kepolisian.
Hal tersebut dibacakan oleh Ketua pimpinan sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) Komjen Pol Ahmad Dofiri, Jumat (26/08/2022).
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Anggota Polri, Kata perwira tinggi berbintang tiga ini.
Persidangan Kode Etik Profesi Polri dilakukan di ruang TNCC Mabes Polri, Jalan Trunojaya, Jakarta.
Persidangan berlangsung secara maraton sejak pagi hari (25/8) hingga selesai sekitar pukul 02.23 WIB dengan memeriksa 15 orang saksi. Dimana 14 orang saksi hadir secara langsung di ruangan sidang sedangkan Bharada E bersaksi secara online.
Ferdy Sambo Langsung Menyatakan Banding
Mendengar putusan pimpinan sidang tersebut, Ferdy Sambo langsung menyatakan banding.
Izinkan kami untuk mengajukan banding. Apapun keputusan ditingkat banding, kita siap menjalankannya, Ujar Ferdy Sambo.
Berdasarkan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2002 tentang Kode Etik Profesi Polisi maka Ferdy Sambo memiliki waktu 3 hari untuk mengajukan banding.
Selain menghadapi sidang etik, Ferdy Sambo juga menghadapi persidangan di pengadilan sipil dengan sangkaan menjadi otak utama Pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat (Brigadir J / Josua) di rumah dinas Ferdy Sambo pada (8/7).
Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, Kuat Maruf dan Brigadir Ricky telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik timsus Mabes Polri dengan sangkaan melakukan tindak pidana pembunuhan berencana berdasarkan Pasal 340 KUHP.