Jakarta — Membangun sinergisitas dan kebersamaan para jurnalis batak dalam Forum Jurnalis Batak (Forjuba) dapat mendorong terwujudnya peranan jurnalis atau pers sebagai pilar demokrasi keempat.
Selain itu, Forjuba bertujuan sebagai wadah saling bekerja sama para jurnalis Batak dan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di era revolusi digital 5.0.
Demikian diutarakan Ketua Umum Forjuba Jamida Pasaribu didampingi Sekretaris Umum Hotman J Lumbangaol dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (7/12/2021).
“Kita sadar betul betapa kuatnya jurnalis batak jika kita dapat saling bekerja sama, dan kita rapuh jika hanya kita menjadi tersendiri saja. Sebentar lagi kita menghadapi era digital 5.0,” kata Jamida Pasaribu.
Jurnalis senior dari harian Sinar Indonesia Baru (SIB) ini mengatakan, melalui elaborasi dan kerja sama para jurnalis Batak tentu akan memunculkan semangat baru. Apalagi di masa generasi milenial saat ini mempunyai tantangan sekaligus peluang besar dalam menghadapi era revolusi digital.
“Tentu akan muncul semangat (nilai) baru melalui elaborasi dan kerja sama yang terbangun dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, alasan mendasar lahirnya Forjuba juga dikarenakan keterbatasan sumber daya yang dimiliki jurnalis Batak. Sehingga, sinergisitas itu sangat penting untuk dilakukan.
“Mau tidak mau dalam era globalisasi ini kerja sama sesama jurnalis Batak sangat diperlukan guna saling menguatkan. Jurnalis juga harus bekerjasama,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Forjuba Hotman J Lumbangaol mengharapkan lahirnya Forjuba untuk saling mempererat hubungan kekerabatan sesama satu profesi, mendukung dan membantu sesama rekan jurnalis Batak.
“Tentulah kehadiran Forjuba diharapkan untuk membawa misi yang membangun kebersamaan,” ujar jurnalis online Suara Tapian itu.
Menariknya, sambung Hotman, sejumlah jurnalis senior bergabung di Forjuba diantaranya, Ch Robin Simanullang, Jansen Sinamo, Panusunan Simanjuntak, Hasudungan Sirait, Tony Rons Hasibuan, Jonro I Munthe, Ludin Panjaitan, Darwin Situmorang, dan lainnya.
“Saat ini puluhan media sudah bergabung di Forjuba, mulai dari media umum, media komunitas Batak dan media Kristiani,” ungkapnya.
Perlu diketahui, gagasan berdirinya Forjuba ini dimulai sejak 19 Oktober 2018 hanya oleh beberapa orang jurnalis Batak. Namun, sepertinya memang tak mudah untuk membangun sinergisitas yang sehati sepikir dan sejiwa meski masing-masing punya profesi yang serupa.
Singkatnya, proses lahirnya Forjuba berjalan tak mulus, termasuk untuk hal dalam memutuskan nama perkumpulan dan logo Forjuba penuh dinamika.
“Saat itu, ada tujuh usulan nama yang harus digodok betul, hingga akhirnya nama Forum Jurnalis Batak atau disingkat Forjuba itu yang disepakati melalui voting, selain mengingat kata jurnalis juga terdengar lebih akrab di bidang media,” terang Hotman.
Selanjutnya, rapat Forjuba kembali digelar pada Jumat, 6 Maret 2020. Rapat ini menjadi rapat perdana yang dihadiri lebih banyak para awak jurnalis Batak yang berjumlah 14 orang, dan kemudian bersepakat untuk memilih Ketua Umum Jamida Pasaribu, Sekretaris Umum Hotman J Lumbangaol dan Bendahara Umum Rifal Marbun.
Gagal Deklarasi Sampai Tiga Kali
Sejak pucuk pimpinan Forjuba itu terpilih, kemudian mulai dirancang untuk jadwal deklarasinya. Akibat situasi pandemi Covid-19, rencana deklarasi menjadi tertunda beberapa kali.
Di tengah perjalanan persiapan deklarasi yang direncanakan beberapa kali selalu gagal, namun demikian pengurus terus berupaya untuk membuat legalitas Forjuba hingga terdaftar resmi di Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM) dengan nomor registrasi AHU-0001745.AH.01.07. Tahun 2021. Tepatnya, pada 10 Februari 2021.
Rencana deklarasi Forjuba awalnya direncanakan, 9 Oktober 2020 bertempat di Hotel Santika, Taman Mini, Jakarta Timur, namun gagal. Lalu yang kedua direncanakan di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat juga gagal. Ketiga, direncanakan di Gedung Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, bahkan sudah ada peninjauan oleh panitia ke lokasi tersebut, demikian pun gagal.
Baru kemudian pasca pemerintah mengumumkan bahwa situasi pandemi mulai terkendali (surut), dan Jakarta dinyatakan PPKM level 1 itu menjadi angin segar bagi pengurus Forjuba untuk menggelar deklarasi tersebut.
“Sudah tentu masih terdapat kekurangan panitia, selain jumlah personil tak banyak dan waktu yang terbatas. Acara deklarasi dan pelantikan pengurus Forjuba akan digelar Kamis, 9 Desember 2021 di Sopo Marpingkir, Pulo Gebang, Jakarta Timur,” pungkas Hotman.
Sebelumnya, tim panitia deklarasi Forjuba ini sudah mulai untuk memperkenalkan Forjuba kepada publik dan berbagai tokoh masyarakat Batak. Selain politisi senayan Dr Hinca IP Panjaitan, terdapat mantan kepala daerah Serdang Bedagai Ir Soekirman, dan jurnalis senior Elman Saragih SE. Mereka menyambut hangat rencana kehadiran perkumpulan forum jurnalis Batak tersebut.