KORAN SIMANTAB
2 Oktober 2025 | 22:25 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Siantar
Seorang warga menerima paket beras murah SPHP dari operasi pasar yang digelar Polres Pematangsiantar, TNI bersama Bulog, sebagai upaya menjaga stabilitas harga pangan di Pematangsiantar.(Simantab/Putra Purba)

Seorang warga menerima paket beras murah SPHP dari operasi pasar yang digelar Polres Pematangsiantar, TNI bersama Bulog, sebagai upaya menjaga stabilitas harga pangan di Pematangsiantar.(Simantab/Putra Purba)

Gerakan Pangan Murah di Pematangsiantar: Menolong Rakyat, Menyulitkan Pedagang?

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
2 Oktober 2025 | 17:20 WIB
Topik: Siantar
0

Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pematangsiantar menolong masyarakat dengan harga pangan murah, tetapi membuat pedagang tradisional terjepit. Bagaimana solusi pemerintah?

Pematangsiantar|Simantab – Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali digelar di Kota Pematangsiantar sejak akhir September 2025. Program yang diinisiasi pemerintah pusat bersama TNI dan Polri ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi masyarakat menghadapi lonjakan harga pangan yang terus menekan daya beli.

Kehadiran GPM tidak hanya sekadar seremonial, melainkan wujud sinergi antara petani, pemerintah, dan aparat keamanan dalam menstabilkan harga pangan serta meringankan beban masyarakat. Namun di balik manfaatnya, muncul persoalan baru: pedagang tradisional kian terhimpit dalam persaingan harga.

Pedagang Tejepit Harga Murah

Pantauan di Pasar Horas, harga beras medium IR64 masih berkisar Rp14.500–Rp15.500 per kilogram, sementara beras premium Ramos Rp16.000. Sebaliknya, beras SPHP Bulog di GPM dilepas Rp12.400 per kilogram.

Asman Nainggolan, pedagang sembako, mengaku kondisi ini membuat pedagang berada di posisi sulit.

“Sebagai penjual tentu berharap harga turun agar pasokan lancar. Tapi sebagai masyarakat, kami juga ingin harga stabil,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, kenaikan harga beras memberi dampak ganda. Margin keuntungan bisa naik, tetapi stok semakin sulit dan pembeli lebih selektif.

“Sudah berbulan-bulan harga tidak turun. Pemerintah harus segera buat kebijakan,” keluhnya.

Bulog: Tantangan Mekanisme Pasar

Asisten Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Bulog Siantar, Aryo Wibisono, menyebut pedagang enggan mengambil beras SPHP karena kalah bersaing harga.

“Di GPM, harga bisa lebih rendah karena TNI, Polri, dan instansi pemerintah hanya mengambil margin tipis untuk biaya operasional. Sedangkan pedagang harus menambah margin agar usaha tetap berjalan,” jelas Aryo, Rabu (1/10/2025).

Ia menegaskan perbedaan margin inilah yang membuat pedagang kesulitan bersaing. Barang sama, tapi harga di GPM lebih menarik bagi masyarakat.

“Posisi pedagang jadi terjepit. Dampaknya harga memang turun, tapi pedagang tradisional terkena imbasnya,” katanya.

Polisi: Awasi Harga, Jangan Ada Spekulasi

Kanit Ekonomi Sat Reskrim Polres Pematangsiantar, Chandra Ritonga, menegaskan GPM hadir untuk menstabilkan harga, bukan mematikan pedagang.

“Gerakan ini menjaga agar masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Polisi hadir untuk memastikan tidak ada penimbunan atau permainan harga,” ujarnya.

Chandra menambahkan pihaknya membuka ruang komunikasi dengan pedagang.

“GPM bukan pesaing, tapi alternatif. Kalau ada indikasi manipulasi harga, tentu akan kami tindak,” tegasnya.

Pengamat: Jangan Abaikan Pedagang Kecil

Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, menilai GPM efektif menekan harga sesaat, tetapi berisiko mengorbankan pedagang kecil.

“Pedagang tradisional bisa gulung tikar jika kalah bersaing. Pemerintah harus memastikan distribusi dan mekanisme harga berjalan adil,” ujarnya.

Menurut Benjamin, akar masalah tingginya harga beras bukan hanya distribusi akhir, melainkan juga di hulu: produksi, biaya logistik, hingga ketergantungan pasokan.

“Kalau rantai pasok tidak dibenahi, GPM hanya jadi penawar sementara. Begitu selesai, harga naik lagi,” jelasnya.

Ia menekankan peran pedagang tradisional dalam menjaga ekosistem ekonomi lokal. “Kalau mereka hilang, masyarakat justru rugi. Distribusi pangan jadi makin bergantung pada pemerintah. Padahal pedagang penting untuk kelancaran pasar sehari-hari,” katanya.

Benjamin menyarankan GPM dijadikan pintu masuk memperbaiki sistem pangan. Mulai dari kestabilan produksi petani, perbaikan distribusi, hingga margin keuntungan yang adil bagi semua pihak.

“Kalau tidak ada perbaikan mendasar, kita akan terus mengulang pola: harga naik, lalu digelar GPM. Setelah itu naik lagi. Akar masalahnya tak pernah selesai,” tegasnya.

Antara Stabilitas Harga dan Persaingan

Bagi masyarakat, GPM memberi harapan di tengah harga pangan yang melambung. Namun bagi pedagang tradisional, program ini menghadirkan dilema: margin tipis, stok terbatas, dan ancaman kehilangan konsumen.

GPM bisa menolong rakyat hari ini. Tapi tantangan lebih besar menunggu, yakni bagaimana pemerintah memastikan kebijakan pangan berjalan berkelanjutan, adil, dan berpihak kepada seluruh pihak: masyarakat, petani, dan pedagang.(Putra Purba)

Tags: #EkonomiRakyat#GerakanPanganMurah#HargaBeras#PedagangTradisional#StabilisasiHarga
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare

Berita Terkait

Kios darurat pedagang di badan Jalan Merdeka rampung dibongkar.(Simantab/Ronal Sibuea)
Siantar

Relokasi Rampung, Pemko Pematangsiantar Bersiap Robohkan Gedung IV Pasar Horas

Editor: Mahadi Sitanggang
2 Oktober 2025 | 21:47 WIB

Pemko Pematangsiantar memastikan Gedung IV Pasar Horas segera dirobohkan setelah relokasi pedagang rampung. Gedung baru dirancang modern dan ramah lingkungan...

Read more
Menu makan bergizi gratis di salah satu sekolah di Pematangsiantar masih menyajikan makanan olahan seperti burger dan ayam goreng tepung. Ombudsman menilai keberadaan menu ini tidak sesuai dengan tujuan program yang mengedepankan makanan sehat dan bergizi.(Simantab/Putra Purba)
Siantar

Menu Program Makan Bergizi Gratis Dipertanyakan: Regulasi, Junk Food, dan Mutu Pangan di Pematangsiantar

Editor: Mahadi Sitanggang
1 Oktober 2025 | 18:10 WIB

Program Makan Bergizi Gratis di Pematangsiantar disorot. Ombudsman kritik junk food, SPPG klaim pakai pangan lokal, ahli gizi tekankan keamanan...

Read more
Masih ada pedangan eks Gedung IV Pasar Horas menempati lapak sementara di badan Jalan Merdeka, Rabu (1/10/2025).(Simantab/Ronal Sibuea)
Siantar

Dua Malam Aksi Ricuh di Pasar Horas, Pedagang Eks Gedung IV Tegaskan Tolak Relokasi

Editor: Mahadi Sitanggang
1 Oktober 2025 | 15:56 WIB

Aksi unjuk rasa dua malam di Eks Gedung IV Pasar Horas Pematangsiantar berujung ricuh. Sebagian pedagang menolak relokasi karena janji...

Read more
Pelajar SMP Negeri 7 Pematangsiantar menikmati sajian Makan Bergizi Gratis (MBG) di ruang kelas.(Putra Purba)
Siantar

Pemko Pematangsiantar Perketat Pengawasan MBG untuk Cegah Keracunan

Editor: Mahadi Sitanggang
30 September 2025 | 18:09 WIB

"Pemko Pematangsiantar memperketat pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah kasus keracunan seperti di daerah lain. Pengawasan ketat, SOP...

Read more

Berita Terbaru

Siantar

Relokasi Rampung, Pemko Pematangsiantar Bersiap Robohkan Gedung IV Pasar Horas

2 Oktober 2025 | 21:47 WIB
Simalungun

Pemkab Simalungun Tegaskan Komitmen Lindungi Hak Anak Korban Kekerasan

2 Oktober 2025 | 17:54 WIB
Simalungun

Lonjakan Kasus Gigitan Hewan di Simalungun: 703 Korban, Dinkes Genjot Vaksinasi Rabies Massal

2 Oktober 2025 | 17:30 WIB
Siantar

Gerakan Pangan Murah di Pematangsiantar: Menolong Rakyat, Menyulitkan Pedagang?

2 Oktober 2025 | 17:20 WIB
Simalungun

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Simalungun: Gubernur Sumut dan Bupati Kenang Keberanian Letda Sujono

1 Oktober 2025 | 18:44 WIB
Simalungun

Bupati Anton Saragih: Infrastruktur Jalan Layak untuk Dorong Ekonomi Warga

1 Oktober 2025 | 18:26 WIB
Siantar

Menu Program Makan Bergizi Gratis Dipertanyakan: Regulasi, Junk Food, dan Mutu Pangan di Pematangsiantar

1 Oktober 2025 | 18:10 WIB
Siantar

Dua Malam Aksi Ricuh di Pasar Horas, Pedagang Eks Gedung IV Tegaskan Tolak Relokasi

1 Oktober 2025 | 15:56 WIB
Simalungun

HSGBP Simalungun Resmi Dilantik, Bupati: Persatuan Jadi Kekuatan Utama

1 Oktober 2025 | 10:14 WIB
Nasional

Korupsi Dana PMI Rp 4 Miliar, Ketua PMI Palembang Belanja Skincare hingga Kredit Mobil

30 September 2025 | 18:35 WIB
Siantar

Pemko Pematangsiantar Perketat Pengawasan MBG untuk Cegah Keracunan

30 September 2025 | 18:09 WIB
Simalungun

Polemik Tutup TPL: Antara Krisis Lingkungan dan Kehidupan Ribuan Orang di Danau Toba

30 September 2025 | 15:57 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita

No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita