Siantar– Kenaikan harga cabai merah di Kota Pematangsiantar melonjak tajam dalam dua hari terakhir. Sejak Senin (13/6/2022) hingga hari ini harga bumbu dapur itu tembus di angka Rp100 ribu per kilo.
Kenaikan itu membuat sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Horas terpaksa harus merogoh kocek yang lebih dalam. Diketahui, selain cabai, sayur-mayur didatangkan dari Kabupaten Simalungun.
Erwin, pedagang di pasar tradisional itu mengatakan, kenaikan harga cabai merah saat ini seharga Rp100 ribu per kilo, dan tidak menutup kemungkinan mencapai harga Rp150 ribu per kilo seperti tahun 2015 yang lalu.
Ia mengaku kondisi ini mengakibatkan konsumen mengurangi pembelian cabai merah dalam beberap hari terakhir.
“Biasanya saya beli 10 Kilo untuk dijual, ini tadi pagi hanya beli Rp 5 Kilo saja yang sanggup karena mahalnya. Kalau dampaknya (kenaikan) orang yang beli biasanya 1 ons jadi seperempat saja,” katanya kepada wartawan, Selasa (14/6).
Petani di Simalungun menyampaikan pemicu harga cabai mahal disebabkan harga pupuk yg mahal, sehingga hal ini berdampak pada pengurangan produksi.
Seorang petani cabai di Desa Dolok Huluan, Kecamatan Dolok Masagal Kabupaten Simalungun, selain harganya yang mahal, pupuk juga langka di pasaran. Kondisi itu jelas berdampak terhadap pengurangan produksi pertanian khususnya cabai merah.
“Jelaslah (pupuk mahal), petani sekarang ini mana sanggup menanam luas karena tingginya modal. Kita gak mau berjudi dengan membuang modal. Ketakutan kita kan harga anjlok sementara modal sudah tertanam,” kata Nando Purba kepada wartawan, Selasa (14/6).
Pemicu harga cabai naik juga disebutkannya karena kondisi musim kemarau dan bukan musim panen. Sehingga produksi cabai dari lahan petani juga berkurang.