Simalungun – Beredar sebuah foto di media sosial dua lembar daun sirih dan satu boneka kayu mirip jenglot. Dua benda tersebut dalam bungkusan kain dan ditemukan di depan kantor Bupati Simalungun, Kecamatan Raya, Jumat, 9 Juli 2021.
Salah seorang netizen, Rikanson Jutamardi Purba mengunggah foto temuan benda tersebut lewat akun Facebook-nya.
Dari keterangan yang dia tuliskan, benda tersebut ditemukan seorang ibu-ibu. Benda dalam bungkusan semula ditemukan di bawah tanaman bunga di depan gerbang kantor bupati.
“Menurut info, Satpol PP yang biasanya sangar-sangar pun agak ragu membuka bungkusan ini. Pada akhirnya, karena penasaran, dibukakan juga,” tulis Rikanson, yang diketahui warga Kabupaten Simalungun.
Dalam unggahannya, Rikanson kemudian menuliskan, bahwa hal itu dinilai sejenis sugesti dan bisa mempengaruhi iman seseorang.
“Ini sih bisa semacam sugesti aja. Bisa memengaruhi iman orang percaya. Tapi, tak ada kuasa yg bisa mengalahkan kuasa Tuhan. Lucifer pun pernah mencobanya, tapi pd akhirnya, Lucifer sendiri yg “ditunjangkan” (ditendang) dari surga,” tulisnya.
Dia menyebut, untunglah Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga dan (wakilnya) Zonny Waldi itu pendoa.
“Pukul 21.00 WIB, kalau tidak ada acara yang tidak terhindarkan, beliau bersama keluarga selalu rutin berdoa bersama. Dan ada pula khusus dibuat tim doa,” tulisnya lagi.
Diketahui, sebagian besar masyarakat di Indonesia mengaitkan jenglot dengan ritual mistis. Bahkan ada yang menganggap jenglot sebagai benda yang memiliki kekuatan magis dan sakti.
Dikutip dari berbagai sumber, jenglot adalah figur hominoid yang berukuran kecil, sekitar 10–17 sentimeter, berkulit gelap dengan tekstur kasar, berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat serta memiliki rambut dan kuku yang panjang.
Jenglot dipercaya memiliki kekuatan mistis dan memakan darah manusia. Masyarakat Indonesia meyakini jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistik dan dapat mengundang bencana.
Secara medis, jenglot didefinisikan sebagai bukan makhluk hidup setelah diteliti oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Melalui foto sinar rontgen, tidak ditemukan unsur tulang (sebagai penyangga organ makhluk hidup) namun hal yang mengejutkan justru diperoleh dari penelitian DNA lapisan kulit jenglot yang mengelupas.
Ada juga kesimpulan yang mengatakan jenglot itu dibuat dengan proses mumifikasi dari beberapa spesies, seperti kepala monyet yang disambung dengan ekor kuda sebagai rambutnya.[]