“Khamenei secara terbuka ingin Israel dihancurkan. Ia secara pribadi memerintahkan penembakan ke rumah sakit. Orang seperti itu tidak bisa dibiarkan hidup,” tegas Gallant saat konferensi pers di Holon, seperti dikutip AFP.”
Jakarta|Simantab – Krisis di Timur Tengah makin memanas. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, secara terbuka menyerukan ancaman terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pascaserangan rudal Iran yang menghantam Rumah Sakit Soroka di Beersheba, Israel selatan, Kamis (19/06/2025), dan melukai sedikitnya 40 orang.
Gallant menuduh langsung Khamenei sebagai dalang serangan tersebut dan menyatakan bahwa tokoh tertinggi Iran itu “tidak boleh dibiarkan hidup”.
“Khamenei secara terbuka ingin Israel dihancurkan. Ia secara pribadi memerintahkan penembakan ke rumah sakit. Orang seperti itu tidak bisa dibiarkan hidup,” tegas Gallant saat konferensi pers di Holon, seperti dikutip AFP, Jumat (20/06/2025).
Netanyahu: Tidak Ada yang Kebal
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memilih tak membenarkan atau membantah kabar rencana serangan terhadap Khamenei. Namun, ia mengisyaratkan kemungkinan serangan terhadap figur penting Iran tetap terbuka.
“Saya telah menjelaskan, tidak ada seorang pun yang kebal,” ujarnya saat meninjau lokasi terdampak di Beersheba.
Netanyahu menyatakan bahwa seluruh operasi militer yang dilancarkan Israel saat ini bertujuan untuk menghentikan ambisi nuklir Iran.
“Namun dalam perang, kata-kata harus dipilih dengan hati-hati dan tindakan harus tepat,” lanjutnya.
Israel mengklaim telah menggempur ratusan target strategis milik Iran sejak serangan Jumat pekan lalu. Target tersebut termasuk ilmuwan nuklir, gudang senjata, dan pangkalan militer.
AS Tahu Lokasi Khamenei, Tapi Tahan Diri
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam pernyataan di media sosial menyebut bahwa Washington mengetahui keberadaan Khamenei, namun menyatakan “tidak akan membunuhnya untuk saat ini”.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menambahkan bahwa keterlibatan langsung AS dalam konflik akan ditentukan dalam dua minggu ke depan, tergantung perkembangan diplomasi dengan Teheran.
Dunia Serukan Penahanan Diri
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa upaya perubahan rezim di Iran lewat kekuatan militer bisa memicu kekacauan besar di kawasan. Seruan penahanan diri juga datang dari Rusia dan China yang mendesak Israel menghentikan serangannya dan membuka ruang negosiasi.
Perseteruan Nuklir yang Belum Usai
Israel menuding Iran tengah mengembangkan senjata nuklir, sementara Teheran membantah tuduhan tersebut. Laporan terbaru menyebutkan Iran telah memperkaya uranium hingga tingkat 60%, masih di bawah ambang batas 90% yang diperlukan untuk membuat hulu ledak nuklir.
Ironisnya, Israel sendiri tetap tidak transparan soal senjata nuklirnya. Meski belum pernah dikonfirmasi resmi, laporan dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyebut Israel diyakini memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir.(*)