Pedagang bendera di Pematangsiantar, Rojak, mengaku permintaan atribut One Piece mulai meningkat pesat.
Pematangsiantar|Simantab – Menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, media sosial diramaikan dengan fenomena unik: pengibaran bendera bajak laut dari serial anime One Piece.
Aksi ini viral di berbagai kota di Pulau Jawa, memicu perdebatan hangat soal makna dan relevansinya di momen sakral kemerdekaan. Meski belum terlihat di Pematangsiantar, isu ini tetap menjadi perhatian serius aparat setempat.
Belum Terlihat di Siantar, Permintaan Bendera One Piece Mulai Meningkat
Pedagang bendera di Pematangsiantar, Rojak, mengaku permintaan atribut One Piece mulai meningkat pesat.
“Banyak yang tanya. Sampai malam kemarin saja, sudah ada tiga pesanan yang saya kirim ke Pulau Jawa,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).
Rojak awalnya mengetahui fenomena ini dari media sosial. Namun tingginya permintaan membuatnya bersemangat memproduksi sendiri bendera tersebut. Ia mempekerjakan saudaranya di usaha jahit keluarga, menawarkan berbagai ukuran mulai dari 30×30 cm seharga Rp 30.000 hingga 50×50 cm seharga Rp 40.000 dengan masa tunggu dua hari.
Selain bendera ukuran besar, ia berencana membuat versi kecil dengan gagang sedotan seperti bendera plastik untuk menjangkau pembeli lebih luas.
“Saya usahakan ukurannya tidak melebihi bendera Merah Putih,” katanya.
Sikap Tegas Aparat: Merah Putih Tetap yang Utama
Meski fenomena ini belum muncul di Pematangsiantar, Kepala Kesbangpol Pemko Pematangsiantar menegaskan pihaknya tetap memantau.
“Sampai saat ini belum ada laporan pemasangan bendera One Piece di Siantar. Tapi kalau ditemukan, akan ditertibkan,” ujarnya.
Menurutnya, meski tak ada larangan khusus dari Kementerian Dalam Negeri, pengibaran bendera lain saat perayaan kemerdekaan bisa menimbulkan kontra yang berpengaruh pada semangat nasionalisme.
Senada, Kabag Ops Polres Pematangsiantar menegaskan larangan keras mengibarkan bendera selain Merah Putih.
“Kita mengantisipasi sejak awal. Kalau ada yang melanggar, akan ada sanksi tegas. Jangan sampai terjadi di Siantar,” ujarnya.
Pandangan Pengamat Sosial: Antara Kreativitas dan Nilai Kebangsaan
Pengamat sosial Agus Suriadi menilai fenomena ini bisa dipandang dari dua sisi.
“Di satu sisi, ini adalah bentuk kreativitas dan ekspresi budaya populer yang berkembang di kalangan anak muda,” tuturnya.
Menurutnya, anime One Piece membawa pesan persahabatan, kebebasan, dan perjuangan melawan ketidakadilan yang dirasakan relevan oleh banyak orang. Bendera bajak laut Topi Jerami menjadi simbol nilai-nilai tersebut.
“Bisa jadi, mereka hanya ingin merayakan kemerdekaan dengan cara sendiri, tanpa bermaksud merendahkan simbol negara,” tambahnya.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga makna sakral HUT Kemerdekaan.
“Perayaan kemerdekaan adalah momen untuk menghormati perjuangan pahlawan dan memperkuat identitas nasional. Mengibarkan bendera lain, meski hanya untuk hiburan, berpotensi menggeser fokus dari Merah Putih,” ujarnya.
Agus menekankan perlunya mencari titik temu antara kebebasan berekspresi dan penghormatan pada simbol negara.
“Pemerintah bisa mengajak anak muda memadukan semangat One Piece seperti keberanian dan persahabatan, dengan semangat perjuangan kemerdekaan. Dengan begitu, kreativitas tetap terjaga tanpa mengurangi rasa hormat terhadap simbol negara,” pungkasnya.(putra purba)