Laga ini mengingatkan publik pada pertarungan legendaris antara Larry Holmes dan Muhammad Ali.
Jakarta|Simantab – Petinju asal Amerika Serikat, Mario Barrios Jr., yang kini berusia 30 tahun, menyatakan tekadnya untuk mengalahkan legenda tinju asal Filipina, Manny Pacquiao, dalam pertandingan yang dijadwalkan pada 19 Juli mendatang. Pacquiao sendiri kini telah berusia 46 tahun.
Laga ini mengingatkan publik pada pertarungan legendaris antara Larry Holmes dan Muhammad Ali. Saat itu, Holmes yang lebih muda sempat menuai kritik karena mengalahkan Ali yang sudah berusia lanjut dan tampak kesulitan di atas ring.
Kini, pertanyaan pun muncul: apakah Mario Barrios siap menerima kritik serupa bila berhasil mendominasi Pacquiao di ring?
“Saya telah menerima banyak tanggapan keras, tetapi itu sudah menjadi bagian dari tanggung jawab saya,” ungkap Barrios kepada awak media dalam konferensi pers di Las Vegas, Sabtu lalu. Pertarungan tersebut akan disiarkan oleh Prime Video.
“Saya tidak akan mundur dari dunia tinju. Kami akan menyusun strategi terbaik untuk laga ini,” tambahnya.
Pertaruhan Karier
Barrios menegaskan bahwa bila harus mengalahkan mantan juara dunia sekelas Pacquiao, dirinya siap menerima tantangan itu.
“Mungkin saja, tapi itu bukan tujuan utama saya. Ini adalah soal profesionalisme. Di ring, pertarungannya hidup atau mati,” ujarnya tegas.
Ia juga menyadari bahwa Pacquiao tidak akan menunjukkan belas kasih saat berada di atas ring. “Ia menginginkan pertarungan ini, dan bagi saya, sebuah kehormatan bisa bertarung melawan legenda sepertinya. Tapi saya akan naik ring untuk mempertahankan gelar saya. Banyak petinju lain di divisi saya yang menginginkan kesempatan ini. Saya harus memberikan penampilan terbaik saya.”
Barrios pun mengungkapkan sedikit rasa tersinggung saat mengetahui bahwa Pacquiao dan timnya memilih dirinya sebagai lawan, karena dianggap lawan yang mudah dikalahkan.
“Ya, dia yang menginginkan laga ini,” jelas Barrios. “Dia merasa gaya bertinju saya cocok untuknya. Tapi saya yakin dia akan mendapat kejutan pada hari pertarungan. Saya tak sabar menunggu semua orang melihat apa yang akan terjadi.”
Mengenang Kekalahan Pacquiao
Dalam sesi tanya jawab, Barrios menyebut bahwa pertarungan Pacquiao yang paling berkesan baginya adalah saat melawan Juan Manuel Marquez.
“Pertarungan keempat itu sangat membekas bagi saya,” ungkapnya. Dalam laga tersebut, Pacquiao tersungkur ke kanvas dan sempat tak sadarkan diri—momen yang hingga kini masih dikenang banyak penggemar tinju.
Hampir 13 tahun sejak insiden tersebut, Pacquiao kembali naik ring, kali ini menghadapi pemegang gelar yang lebih muda dan pernah menyaksikan kekalahannya dengan penuh kekaguman. Mungkin Pacquiao tak menyadari betapa dalamnya makna pertarungan ini bagi Barrios. Tapi justru hal itulah yang membuat laga ini sarat intrik dan layak untuk disimak.(*)