Siantar – Lini masa media sosial, mulai dari Facebook, WhatsApp dan Twitter dibanjiri ucapan duka atas wafatnya Mara Salem Harahap (40) alias Marsal Harahap, seorang wartawan media online yang berkantor di Kota Siantar.
Ucapan duka terlihat di dinding akun Facebook Marsal Harahap New, Sabtu (19/6/2021). Sejumlah rekan Marsal menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya pria yang bermukim di Kabupaten Simalungun tersebut.
Seorang anggota DPRD Sumatra Utara dari Partai Gerindra Gusmiyadi turut menyampaikan dan menuliskan rasa dukanya.
“Sejak dini hari, lini masa media sosial dibanjiri berita duka atas meninggalnya aktivis pers Marsal Harahap. Kesedihan dan kemarahan mengiringi dugaan aroma pembunuhan atas diri Almarhum. Beliau dikenal sangat keritis dan memiliki keberanian dalam memperjuangkan berbagai isu-isu sosial ditengah masyarakat.
Saya merasa dekat dengan beliau. Kami mengenalnya saat suksesi Pilpres berlangsung. Bung Marsal selalu memberikan perhatian tinggi kepada relawan-relawan yang bergerak untuk memenangkan Prabowo – Sandi.
Atas polemik yang muncul ditengah-tengah masyarakat ini, kami mendesak kepada pihak kepolisian untuk segera bertindak cepat dalam mengusut kejadian ini. Kita meyakini aparat penegak hukum, dengan segala sumber daya yang dimiliki akan mampu membuat peristiwa ini menjadi terang benderang. Sehingga keresahan dan spekulasi atas kejadian ini dapat segera diakhiri.
Jika benar apa yang menimpah Marsal Harahap adalah tindakan penghilangkan nyawa secara paksa, maka praktek kekerasan seperti ini tidak boleh pernah terjadi. Ini adalah tindakan biadab yang harus dikutuk dan ditemukan pelakunya. Negara hanya bisa menciptakan ketertiban umum jika efek jera terhadap pelaku pelanggaran hukum dapat ditindak secara tegas. Hukum mesti ditegakan,” demikian tulis Gusmiyadi.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Hinca IP Pandjaitan pun ikut berceloteh di akun Twitter lewat @hincapandjaitan.
“Baru dpt kabar kl seorang Pemred Media Online di Siantar tewas ditembak oleh OTK. Kasus kematian ini perlu dikejar lbih jauh oleh kepolisian. Apakah ini ada kaitannya dgn profesi korban? Apakah ada pemberitaan oleh media yg dipimpinnya menyinggung pihak tertentu akhir-akhir ini?” tulisnya.
Marsal, dikenal sebagai wartawan media online, warga Karang Rejo, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, tewas diterjang timah panas oleh orang tak dikenal, Sabtu (19/6/2021) pukul 00.12 WIB.
Marsal ditemukan bersimbah darah di mobil yang dikemudikan, dengan luka tembak di paha kiri dan paha atas.
Menurut keterangan kakak kandung korban Faridah Harahap, saat itu Marsal baru pulang minum tuak di Jalan Rindung, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar, bersama dua rekannya.
BACA JUGA
- Tim Polda Sumut Cek TKP Tewasnya Wartawan di Simalungun
- Berjarak 300 Meter dari Rumah, Wartawan Online di Simalungun Tewas Ditembak OTK
Tiga jam selepas minum tuak, Marsal pulang ke rumah mengendarai mobil Datsun putih BK 1921 WR. Nahas, berjarak 300 meter sebelum tiba di rumah Marsal ditemukan tetangganya bersimbah darah di dalam mobil menyala.
“Tetangga adik kami (korban-red) yang kasih tau ke istrinya. Habis itu istrinya ngasih tau kami lagi. Kami datang pas uda dibawa ke Rumah Sakit Vita Insani,” cerita Faridah yang terus menerus menangis.()