Bupati Simalungun menekankan bahwa pengembangan wisata bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal mental kolektif masyarakat yang cinta pada tempat tinggalnya sendiri.
Simalungun|Simantab – Dalam upaya mendukung revalidasi Geopark Kaldera Toba menuju predikat green card dari UNESCO, Pemerintah Kabupaten Simalungun menggelar Simalungun Geo Product Fest 2025, Sabtu (28/06/2025), di Ruang Terbuka Publik Pantai Bebas Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Gelaran ini bukan sekadar festival biasa. Ia menjadi panggung strategis untuk menggaungkan semangat pelestarian lingkungan, penguatan produk lokal, serta transformasi Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas yang berkelas dunia.
Semangat Bersih, Cerdas, dan Kreatif
Kegiatan ini diisi berbagai aksi kolaboratif yang menekankan pada kesadaran kebersihan dan keterlibatan masyarakat. Di antaranya, gerakan wisata bersih di kawasan Pantai Bebas dan Jalan Sisingamangaraja Parapat, lomba mewarnai untuk anak-anak PAUD/TK, hingga kompetisi pengolahan produk turunan mangga Parapat yang menjadi ikon geo produk lokal.
Bahkan, momen ini juga dimanfaatkan Polres Simalungun untuk meluncurkan program Polisi Pariwisata (Safe Tourism), demi menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang datang ke kawasan Danau Toba.
Bupati: Warisan Alam, Warisan Dunia
Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, dalam sambutannya menegaskan, kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur atas keajaiban geologis yang dimiliki Simalungun sebagai bagian dari sejarah letusan Gunung Toba ribuan tahun lalu.
“Geosite yang ada di Haranggaol dan Sibaganding adalah bukti nyata warisan alam luar biasa. Bukan hanya landscape-nya yang menawan, tetapi juga kekayaan budaya dan produk turunannya yang memiliki nilai tinggi,” ujar Bupati.
Ia berharap kegiatan ini bisa memperkenalkan dan mengangkat nilai (value) dari geoproduk dan geoculture sebagai bagian dari identitas dunia yang telah diakui UNESCO.
Ajakan Kolaborasi: Kurangi Nyinyir, Perbanyak Cerita Positif
Bupati juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya berperan sebagai penonton, tetapi turut aktif menjaga dan mengkampanyekan sisi positif Parapat.
“Mari kita kurangi kebiasaan memburukkan kampung sendiri. Mulailah bercerita hal-hal baik tentang Parapat. Dengan citra positif, wisatawan akan kembali datang dengan antusiasme baru,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa pengembangan wisata bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal mental kolektif masyarakat yang cinta pada tempat tinggalnya sendiri.
Meriah dan Bermakna
Acara ditutup dengan penyerahan hadiah lomba dan hiburan rakyat, menciptakan suasana yang hangat dan penuh antusiasme di jantung wisata Danau Toba.
Dengan gelaran ini, Simalungun tak hanya ikut serta dalam revalidasi Geopark Kaldera Toba, tetapi juga meneguhkan diri sebagai aktor aktif dalam upaya menjadikan kawasan ini benar-benar ikon pariwisata berkelanjutan bertaraf dunia.(rel)