Ngamuknya Risma Jadi Trending

Simantab, Online – Video marahnya Risma Menteri Sosial Republik Indonesia di Gorontalo menjadi trending. Dalam video yang beredar tersebut Tri Rismaharini biasa disebut Risma, marah dan menunjuk nunjuk dan mengancam tembak koordinator pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Gorontalo. 

Aksi Risma marah marah dengan emosional terjadi didepan peserta rapat yang dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Gorongtalo Idris Rahim. Peserta rapat yang di dominasi oleh Pejabat pejabat dari dinas sosial Gorontalo ini tentu saja kaget melihat aksi dari menteri sosial tersebut.

Kemarahan yang meledak ledak dari Risma ini juga mengundang pendapat dari Wakil Ketua MPR RI Jazijul Fawaid yang menyarankan Risma untuk meletakkan jabatannya daripada marah marah terus. “Ya, enggak ada gunanya marah-marah lah. Kalau marah-marah terus, ya, mundur aja artinya enggak mampu bekerja, enggak mampu mengkoordinir anak buahnya, semua orang melihat itu,” katanya pada Senin, 30 Agustus 2021.
Politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution di akun twitternya @syahrial_nst memberikan caption ketika mempublish video kemarahan risma.

Sakit jiwa…! Mana ada good governance terbentuk pakai caci maki, tarik urat leher dan main fisik. Ngono yo ngono, mbok yo ojo ngono

(Syahrial Nasution – @syahrial_nst)

Berikut ini Video kemarahan risma seperti yang dipublish oleh Syahrial Nasution dari Kumparan

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie Tersinggung

Pasca viralnya video tersebut, Rusli Habibie Gubernur Gorontalo menyatakan ketersinggungannya. Secara khusus, Gubernur Rusli meminta agar Presiden Jokowi mengevaluasi sikap Risma yang dalam banyak kesempatan selalu emosional. Apalagi aksinya kadung viral dan buat heboh warga Gorontalo.

Gubernur Rusli memperoleh informasi belakangan. Saat itu Mensos bersama pemerintah provinsi dan kabupaten kota sedang melakukan pemadanan data. Gubernur Rusli di saat bersamaan sedang mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke Kabupaten Boalemo.

“Pendamping PKH itu menyampaikan kepada ibu menteri ada nama nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” jelas Rusli.

Boleh lah emosi tapi jangan kelakuan seperti itu dong. Itu pegawai saya meskipun dia pegawai rendahan tapi manusia juga. Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal menteri Nani Soedarsono, para Dirjen tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima,” ketusnya.

Iklan RS Efarina