KORAN SIMANTAB
9 Oktober 2025 | 13:16 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Siantar
Pemberitahuan "Turut Berduka Cita" dipasang GKSB di depan Balai Kota Pematangsiantar sebagai simbol matinya identitas dan budaya Simalungun di tanah leluhurnya, Senin (1/9/2025).(Simantab/Putra Purba)

Pemberitahuan "Turut Berduka Cita" dipasang GKSB di depan Balai Kota Pematangsiantar sebagai simbol matinya identitas dan budaya Simalungun di tanah leluhurnya, Senin (1/9/2025).(Simantab/Putra Purba)

Ornamen Gempita Run Picu Protes: Identitas Simalungun Dituding Dipinggirkan di Pematangsiantar

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
2 September 2025 | 20:17 WIB
Topik: Siantar
0

“Mustahil seorang Wali Kota dan Kepala Dinas tidak tahu bahwa Pematangsiantar adalah kota budaya Simalungun, sementara kantor mereka sendiri menggunakan arsitektur Simalungun.”

Pematangsiantar|Simantab – Papan bunga, yang biasa menjadi simbol ucapan selamat dan duka, berubah menjadi medium protes di Pematangsiantar.

Lima karangan bunga berjejer di trotoar depan Balai Kota Pematangsiantar pada Senin (1/9/2025). Isinya jauh dari kata selamat, melainkan sindiran keras kepada Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, terkait dugaan pengabaian terhadap budaya Simalungun.

Aksi ini dimotori oleh Gerakan Kebangkitan Simalungun Bersatu (GKSB), aliansi yang terdiri dari sejumlah organisasi Simalungun, termasuk Ikatan Keluarga Islam (Ikeis), DPP Komite Nasional Simalungun Indonesia (KNPSI), Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Gemapsi), dan Bina Daya Sejahtera Simalungun (Bidasesi). Aksi tersebut merupakan lanjutan dari laporan yang telah mereka sampaikan ke DPRD Kota Pematangsiantar sebelumnya.

Ketua Gemapsi, Anthony Damanik, menegaskan bahwa protes ini adalah bentuk keprihatinan atas apa yang mereka sebut sebagai kejahatan budaya yang dilakukan secara sadar oleh Wali Kota.

“Secara historis, Siantar adalah tanah leluhur Simalungun. Jika budaya Simalungun ditiadakan, itu adalah bentuk kejahatan yang dilakukan secara sadar oleh Wali Kota,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).

Menurut Anthony, papan bunga hanya langkah awal. Ia mengisyaratkan bahwa aksi lebih besar akan digelar jika tuntutan mereka tidak ditanggapi.

“Gerakan ini permulaan, ke depan kami akan mempersiapkan aksi yang lebih besar,” katanya.

Awal Mula Konflik: Ornamen yang Memantik Amarah

Anthony menjelaskan bahwa konflik ini bermula dari unggahan akun resmi Dinas Pariwisata Pematangsiantar. Dalam unggahan tersebut, backdrop acara “Gempita Kemerdekaan Run Agak Lari Kelen” pada 10 Agustus 2025 menampilkan ornamen dari budaya daerah lain, bukan ornamen khas Simalungun.

Unggahan itu memicu kemarahan sejumlah elemen masyarakat Simalungun yang merasa identitas budaya mereka diabaikan di tanah sendiri.

Aliansi GKSB kemudian melaporkan Wali Kota Wesly Silalahi dan Kepala Dinas Pariwisata Hamam Sholeh ke DPRD Kota Pematangsiantar. Keduanya dituduh melakukan penistaan dan pelecehan terhadap suku Simalungun.

Anthony menilai kejadian ini bukanlah ketidaksengajaan. Menurutnya, ada kesengajaan yang sistematis untuk melemahkan eksistensi etnis Simalungun di Pematangsiantar.

“Mustahil seorang Wali Kota dan Kepala Dinas tidak tahu bahwa Pematangsiantar adalah kota budaya Simalungun, sementara kantor mereka sendiri menggunakan arsitektur Simalungun,” ujarnya.

Bantahan Pemerintah dan Klarifikasi Panitia

Kepala Dinas Pariwisata Hamam Sholeh membantah tuduhan tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah kota tetap menjunjung tinggi budaya Simalungun.

“Kegiatan Gempita Kemerdekaan Run difasilitasi Pemko Pematangsiantar, namun secara teknis dilaksanakan anak-anak kreatif serta komunitas,” katanya.

Hamam juga menegaskan kegiatan itu tidak menggunakan anggaran dinas, melainkan dari uang pendaftaran peserta dan sumber dana lain.

“Kami selalu menjunjung tinggi budaya Simalungun. Setiap kegiatan kami koordinasikan dengan semua pihak agar seni budaya lokal tetap dikembangkan,” tambahnya.

Ia menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi. Menurutnya, penggunaan ornamen non-Simalungun pada backdrop adalah kesalahan teknis tim kreatif, bukan pelecehan budaya.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat melecehkan budaya Simalungun. Ke depan kami akan lebih berhati-hati dan selalu berkoordinasi dengan tokoh adat serta budaya,” ujarnya.

Tuntutan Tak Surut

Meski permintaan maaf sudah disampaikan, GKSB menilai hal itu tidak cukup. Mereka menuntut DPRD membentuk panitia khusus (pansus) serta memberhentikan Wali Kota dan Kepala Dinas Pariwisata.

Laporan mereka juga mendapat dukungan dari Organisasi Pemangku Adat dan Cendekiawan Simalungun (PACS). Kini, persoalan tersebut menjadi bola panas di DPRD.

“Pertanyaannya, apakah ini benar-benar kelalaian atau kesengajaan sistematis? Kami menunggu bagaimana DPRD menyikapi tuntutan ini,” tandas Anthony.(Putra Purba)

Tags: Identitas SimalungunOrnamen Gempita RunWali Kota Pematangsiantar
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare

Berita Terkait

Ilustrasi HIMBARA menerima dana Rp200 T dari pemerintah.(Simantab/ai)
Siantar

Dana Rp200 Triliun dan Harapan UMKM Siantar: Modal Murah atau Sekadar Wacana?

Editor: Mahadi Sitanggang
9 Oktober 2025 | 11:56 WIB

Kebijakan penempatan dana Rp200 triliun di bank BUMN diharapkan mampu memperkuat akses permodalan UMKM di Kota Pematangsiantar. Namun, para pelaku...

Read more
Pekerjaan perobohan eks Gedung IV Pasar Horas tampak berlangsung di tengah padatnya aktivitas masyarakat dan lalu lintas di kawasan pasar.(Simantab/Putra Purba)
Siantar

Pembongkaran Eks Gedung IV Pasar Horas: Langkah Efisien Pemko Pematangsiantar Menata Ulang Kawasan Perdagangan

Editor: Mahadi Sitanggang
8 Oktober 2025 | 19:00 WIB

Pembongkaran eks Gedung IV Pasar Horas menjadi langkah efisien Pemko Pematangsiantar menata ulang kawasan perdagangan. Skema tanpa dana tunai dinilai...

Read more
Spanduk STOP PELECEHAN SEKSUAL di Jalan Dataran Tinggi, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar.(Simantab/Ronal Sibuea)
Siantar

Kasus Pelecehan Verbal Dosen UHN Pematangsiantar Rampung Diselidiki: Soroti Lemahnya Perlindungan Korban di Kampus

Editor: Mahadi Sitanggang
8 Oktober 2025 | 18:40 WIB

Kasus dugaan pelecehan seksual verbal di UHN Pematangsiantar rampung diselidiki. Tim investigasi menyerahkan hasil ke rektor, namun sorotan publik tertuju...

Read more
Material konstruksi mulai disusun di lokasi proyek pembangunan gedung DPRD Pematangsiantar.(Simantab/Putra Purba)
Siantar

Kejati Sumut Beri Lampu Hijau, Proyek Gedung DPRD Pematangsiantar Rp7 Miliar Siap Digeber

Editor: Mahadi Sitanggang
8 Oktober 2025 | 14:26 WIB

Kejati Sumut resmi menerbitkan legal opinion (LO) untuk proyek gedung DPRD Pematangsiantar senilai Rp7 miliar. Pemko kini siap melanjutkan pembangunan...

Read more

Berita Terbaru

Siantar

Dana Rp200 Triliun dan Harapan UMKM Siantar: Modal Murah atau Sekadar Wacana?

9 Oktober 2025 | 11:56 WIB
Siantar

Pembongkaran Eks Gedung IV Pasar Horas: Langkah Efisien Pemko Pematangsiantar Menata Ulang Kawasan Perdagangan

8 Oktober 2025 | 19:00 WIB
Siantar

Kasus Pelecehan Verbal Dosen UHN Pematangsiantar Rampung Diselidiki: Soroti Lemahnya Perlindungan Korban di Kampus

8 Oktober 2025 | 18:40 WIB
Siantar

Kejati Sumut Beri Lampu Hijau, Proyek Gedung DPRD Pematangsiantar Rp7 Miliar Siap Digeber

8 Oktober 2025 | 14:26 WIB
Nasional

12 Tokoh Antikorupsi Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem Makarim, Apa Artinya?

7 Oktober 2025 | 16:07 WIB
Siantar

Menanti Keadilan di Kampus: Suara Sunyi Mahasiswi yang Melawan Ketakutan

7 Oktober 2025 | 15:14 WIB
Simalungun

Bupati Simalungun Tinjau Pembangunan dan Pelayanan Publik di Ujung Padang

7 Oktober 2025 | 14:51 WIB
Nasional

Bupati Simalungun: TNI Garda Terdepan Menjaga Kedaulatan dan Mendorong Indonesia Maju

6 Oktober 2025 | 21:04 WIB
Siantar

Dugaan Pungli di MAN Pematangsiantar, Tuntut Transparansi Dana BOS dan Komite

6 Oktober 2025 | 20:49 WIB
Nasional

Agus Jabo: Tahun Depan Sekolah Rakyat Gunakan Gedung Permanen Berfasilitas Lengkap

6 Oktober 2025 | 19:13 WIB
Nasional

Penggugat Ijazah Rp125 T: Siap Damai, Syaratnya Gibran dan KPU Mundur

6 Oktober 2025 | 18:49 WIB
Siantar

Transformasi Pasar Horas Dimulai: Jembatan Lama Dibongkar, Gedung Baru Disiapkan

6 Oktober 2025 | 15:43 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita

  • slot gacor
  • slot gacor
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita