Beberapa waktu lalu jagad maya dihebohkan dengan video pasangan gencet. Pasangan yang alat kelaminnya tidak bisa berpisah satu dengan yang lainnya. Pasangan gencet ini terjadi ketika organ alat kelamin pria ternyata tersangkut di vagina wanita. Dan fenomena pasangan gencet ini baru baru ini terjadi di Sumatera Utara tepatnya di Kecamatan Tanjung Tiram Batu Bara Sumatera Utara.
Sepasang insan yang saling berpelukan di pinggir jalan menjadi perhatian warga yang melintas di jalan tersebut sehingga menimbulkan kehebohan dan kemacetan lalu lintas. Dan desas desus yang beredar dikalangan masyarakat bahwa pasangan tersebut kena kramat karena berhubungan badan di sembarang tempat. Pasangan gencet adalah hukuman yang diberikan oleh penunggu tempat itu.
Fenomena pasangan gencet ini sendiri, sering kita dengar dari mulut ke mulut yang digunakan oleh orang tua untuk memberikan rasa takut kepada muda mudi yang sedang memadu kasih. Dan tentu saja pasangan gencet dijadikan sebagai sebuah alasan yang akan membuat muda mudi kasmaran untuk melakukan hubungan seksua sebelum menikah.
Tentang pasangan gencet yang viral dan terjadi di Sumatera Utara tersebut, Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Jagani Sijabat, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Namun sebenarnya tidak sepenuhnya benar seperti yang ramai diberitakan di medsos.
Jagani menjelaskan, keduanya mengalami gangguan jiwa. Untuk membuat kondusif lokasi yang sudah dipenuhi massa, ke duanya kemudian dibawa ke Polsek.
“Ya sudah orang gila ini. Perempuan sama laki-laki berdualah sama-sama gila, berpegangan tangan. Setelah ramai manusia, mereka ketakutan, berpelukan dan tidak mau dipisahkan,” jelasnya.
Pasangan Gencet Dari Sisi Medis
Boyke Dian Nugraha, Dokter dan Seksologi menyatakan bahwa fenomena pasangan gencet hanya terjadi sesaat. Karena penis bisa mengendur dan mengencang sedangkan vagina memiliki efek melancarkan seperti pelumas, sehingga penis dan vagina tidak mungkin gencet dalam waktu yang lama. Jika ada yang mengalami pasangan gencet, Boyke menyarankan supaya pasangan melaksanakan relaksasi sehingga penis mengendur.
Secara medis pasangan gencet ini disebut dengan istilah Penis Captivus. Penis Captivus hanyalah fenomena sementara dan tidak akan berlangsung lama. Dimana pelemasan pada penis akan melepaskan cengkraman dari vagina terhadap penis. Secara medis, terperangkapnya penis di vagina disebabkan vagina menutup tanpa sadar karena kejang otot di dasar panggul.