Simalungun – Beredar informasi di media sosial Facebook, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun meminta vaksin Covid-19 ke lembaga swadaya masyarakat atau LSM.
Pemilik akun Silverius Bangun dalam unggahan di Facebook terlihat pada Jumat (23/7/2021) mengungkap dan menuliskan hal itu.
“Satu-satunya pemilik vaksin covid 19 di Indonesia adalah Pemerintah dan jajarannya. Apa jadinya jika pemerintah kabupaten simalungun meminta vaksin ke LSM ? Aneh kan ?” tulisnya.
“Itulah yang terjadi sekarang ini, Bupati Simalungun meminta bantuan vaksin kepada LSM. Bupati Simalungun sangat tidak kompeten. Permohonan vaksin harusnya dilakukan by sistem. Saya sarankan Bupati Simalungun ikut diklat dulu, jangan sampai beliau tidak paham tupoksinya dan cakupan relationshipnya dengan pemerintah pusat,” sambungnya.
Kedatangan vaksin tahap ke-29 ini akan mendorong percepatan program vaksinasi secara nasional
Netizen pun mengomentari unggahan Silverius. Ada yang meragukan kebenaran informasi tersebut, hingga menyebutnya hoaks.
Ada juga yang kaget dan berharap hal itu tidak benar. Karena jika itu benar, Bupati Simalungun dinilai lemah.
Informasi permintaan vaksin ke LSM ini kemudian disangkal oleh salah seorang personel Tim Ahli Bupati Simalungun, Albert Sinaga.
Dia mengiyakan pengadaan vaksin merupakan kewenangan pemerintah, dan sejauh yang dia dengar belum ada permintaan vaksin ke LSM.
“Yah. Pastilah ke pemerintah. Tapi saya belum dengar apa ada permintaan ke LSM,” katanya melalui chat WhatsApp, Jumat (23/7/2021).
Bupati Simalungun Radiapo Hasiholan Sinaga ditanya lewat chat WhatsApp, belum memberikan respons terkait informasi permintaan vaksin Covid-19 ke LSM.
Vaksin Sinovac 8 Juta Dosis Tiba
Pemerintah kembali mendatangkan vaksin Covid-19 untuk mendukung percepatan program vaksinasi nasional guna segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.
Pada Kamis (22/7/2021) tiba sebanyak delapan juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk vaccine, melalui Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
“Hari ini kita menyambut kedatangan vaksin Sinovac tahap ke-29 sebanyak delapan juta dosis. Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah menjaga seluruh bangsa Indonesia dari bahaya virus Covid-19. Karena itu kita menyambut baik hadirnya vaksin ini dan semoga akan semakin memperkuat langkah kita melewati ujian yang sungguh kita rasakan berat ini,” kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan pers menyambut kedatangan vaksin tersebut.
Menag menuturkan, program vaksinasi merupakan bagian penting dalam menuju herd immunity.
Sejak awal 2021 yang lalu, pemerintah terus menggulirkan program ini untuk dapat melindungi masyarakat dari penularan virus Covid-19.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, pemerintah sudah menargetkan program vaksinasi sebanyak dua juta orang sehari di bulan Agustus. Tentu ini membutuhkan pasokan vaksin yang cukup dan kedatangan vaksin tahap ke-29 ini akan mendorong percepatan program vaksinasi secara nasional,” ujarnya.
Menag juga menekankan bahwa program vaksinasi tidak akan bisa berjalan maksimal tanpa dukungan masyarakat luas.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa, terutama para tokoh agama serta pimpinan ormas dan lembaga keagamaan untuk terus bersama-sama menyukseskan program ini dengan proaktif mendatangi pusat-pusat vaksinasi dan membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat secara luas. []