C-5M Super Galaxy, yang telah dioperasikan Angkatan Udara AS sejak 1970, memiliki kemampuan membawa kargo militer dalam jumlah besar, termasuk kendaraan tempur berat dan perlengkapan strategis.
Timur Tengah|Simantab – Ketegangan di kawasan Timur Tengah kian meningkat seiring berlanjutnya konflik bersenjata antara Iran dan Israel. Amerika Serikat (AS) turut mengambil langkah strategis dengan mengerahkan pesawat angkut militer terbesar di dunia, C-5M Super Galaxy, ke wilayah Arab Saudi yang berbatasan langsung dengan Iran.
Menurut data pelacakan penerbangan Flightradar24 yang dikutip Miami Herald, pada Jumat (20/06/2025), pesawat C-5M Super Galaxy lepas landas dari Pangkalan Udara Aviano, Italia, dan tiba di sekitar ibu kota Riyadh, Arab Saudi, pada Kamis malam waktu setempat (19/06/2025).
C-5M Super Galaxy, yang telah dioperasikan Angkatan Udara AS sejak 1970, memiliki kemampuan membawa kargo militer dalam jumlah besar, termasuk kendaraan tempur berat dan perlengkapan strategis.
Langkah ini diambil bersamaan dengan semakin intensifnya pertempuran antara Iran dan Israel yang memasuki hari ketujuh. Presiden AS Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan keterlibatan militer negaranya dalam konflik tersebut.
Trump Beri Tenggat Dua Pekan untuk Putuskan Aksi Militer
Gedung Putih pada Kamis (19/06/2025) menyatakan bahwa Presiden Trump memberi tenggat waktu dua pekan untuk memutuskan apakah AS akan secara langsung terlibat dalam peperangan melawan Iran.
“Berdasarkan kemungkinan adanya peluang negosiasi dalam waktu dekat, Presiden akan mengambil keputusan dalam dua minggu ke depan,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers.
Kapal Induk dan Puluhan Pesawat Tanker Dikerahkan
Mengutip laporan CNN, AS telah mengirim lebih dari 30 pesawat tanker bahan bakar ke kawasan Timur Tengah selama beberapa hari terakhir. Pesawat-pesawat ini memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di udara dan dapat digunakan untuk mendukung jet tempur Israel bila keterlibatan militer AS dikonfirmasi.
Tak hanya itu, AS juga telah mengerahkan gugus tempur kapal induk USS Nimitz dari Asia Tenggara menuju Timur Tengah sejak Senin lalu. USS Nimitz dijadwalkan bergabung dengan USS Carl Vinson, yang telah lebih dulu siaga di kawasan tersebut dalam penugasan sekitar tujuh bulan.
Kedua kapal induk raksasa tersebut masing-masing ditenagai dua reaktor nuklir dan mampu membawa lebih dari 60 unit pesawat tempur dan pendukung, termasuk jet tempur siluman F-35, F/A-18, pesawat perang elektronik EA-18, pesawat peringatan dini E-2 Hawkeye, serta helikopter tempur.(*)