Badan Gizi Nasional menegaskan komitmen memperkuat tata kelola dan keamanan pangan melalui Perpres Makan Bergizi Gratis, memastikan pelaksanaan program berjalan tertib, aman, dan transparan.
Jakarta|Simantab – Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmennya dalam memperkuat tata kelola dan memastikan keamanan pangan pada pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan oleh Tenaga Ahli Pimpinan BGN, Luhut Parlinggoman Siahaan, setelah rampungnya penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG yang akan segera disebarluaskan kepada seluruh pihak terkait.
Luhut menyebut Perpres tersebut menjadi landasan penting untuk menjamin pelaksanaan program secara tertib, aman, dan transparan di seluruh Indonesia.
“Dengan adanya Perpres ini, setiap unsur pelaksana di lapangan akan memiliki panduan yang jelas. Kami ingin memastikan kualitas, kebersihan, dan akuntabilitas program benar-benar terjaga,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Ia menjelaskan, melalui Perpres itu pemerintah memperkuat mekanisme pengawasan, mulai dari pengaturan jam operasional dapur penyedia makanan, standarisasi proses penyajian, hingga sanksi bagi satuan pelayanan yang melanggar. Langkah ini merupakan bagian dari upaya BGN untuk menekan potensi risiko pangan dan meningkatkan keselamatan penerima manfaat.
“Mudah-mudahan insiden keracunan dapat ditekan hingga nol, dan tata kelola program semakin baik. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar Program Makan Bergizi Gratis benar-benar membawa manfaat bagi generasi bangsa yang sehat dan cerdas,” kata Luhut.
Program Makan Bergizi Gratis telah berjalan sejak awal tahun 2025 dan menjangkau jutaan anak di seluruh wilayah Indonesia. BGN berharap penerapan Perpres ini akan memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk dalam pengawasan bersama Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dengan adanya kerangka hukum yang lebih kuat, pemerintah berupaya menjadikan MBG bukan sekadar program bantuan gizi, melainkan gerakan nasional untuk membangun generasi sehat, produktif, dan berdaya saing.(*)