Jakarta – Dara Nasution, gadis asal Pematang Siantar, Sumatra Utara, yang dikenal sebagai politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah mengikuti studi S2 di Universitas Oxford, Inggris.
Saat Dara menggugah status dan memajang foto dirinya di akun Twitter @DaraNasution__beberapa tokoh nasional berkomentar dan membalas tweet cewek jebolan Fisipol Universitas Indonesia tersebut.
Salah satunya Sekretaris Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja J Antoni.
Pria yang juga pernah menjadi Sekjen DPP PSI itu, di kolom komentar menyebut keren terhadap Dara.
“Keren banget anak Pematang Siantar ini,” tulis Raja membalas status Dara, dilihat Simantab.com, Minggu (2/5/2021).
Dara menuliskan status akun sosialnya, “To those who need courage to live on their own terms, I wish you very well,” demikian cuitan gadis yang pernah maju jadi caleg Pileg 2019 lalu.
Gadis kelahiran 4 Agustus 1995 itu menyertakan empat foto, dengan pose berbeda di sebuah lokasi yang sama, yakni latar gedung yang diperkirakan di Oxford, Inggris.
Tak kalah pegiat media sosial Ade Armando ikut membalas tweet-an Dara. Ade bilang begini, “Step by step”.
Raja J Antoni dan Dara Nasution merupakan pentolan PSI. Berbeda dengan Dara yang tengah mengikuti studi S2 di luar negeri, Raja saat ini aktif mengurusi PSI.
Raja pria kelahiran 13 Juli 1977 di Pekanbaru. Suami dari Nurlaili Haniah Kinanggi ini merupakan jebolan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dikutip dari channel YouTube Serambi Buya, Raja meraih gelar sarjana dari IAIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2001 dengan riset berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.
Raja juga menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis master yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.
Dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia.
Ia berhasil mendapatkan gelar PhD dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).()
BACA JUGA