DAIRI – Ratusan warga Unjuk Rasa Di depan Kantor DPRD Dairi, hingga ke kantor Bupati Dairi, yang berada Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Selasa (01/11/2022).
Aksi unjuk rasa ini tergabung dari dua kecamatan, yakni, dari kecamatan Parbuluan, dan Kecamatan Silima Pungga – Pungga Dairi.
Mereka Membawa Poster Beserta Spanduk, untuk menuntut, agar pemerintah di kabupaten Dairi menolak keberadaan perusahaan, yang di nilai merusak lingkungan yang mereka tempati.
Saat aksi berlanjut, Sekda kabupaten Dairi, Budianta Pinem menemui para pendemo, dirinya menyebutkan, bupati Dairi Eddy kaleng Ate Berutu sedang tugas luar di kota jakarta.
Para Pendemo pun memaksakan untuk bertemu langsung kepada bupati Dairi, akan tetapi sekda dairi masih memberi keterangan bawahsanya bupati sedang tidak ada di Kantor.
Parngihutan sijabat kordinator aksi dari kecamatan Parbuluan mengatakan, jika sekda tidak mau memanggil bupati Dairi, maka mereka akan trus menunggu, hingga bupati Dairi mau menemui mereka.
” Kami tidak peduli, pokoknya kami mau bertemu dengan bupati, cuma 5 menit aja, kalau uda siap 5 menit, suka hati bupati mau zom – zom atau mau foto – foto, “Ujarnya.
Disebutkan parngihutan, mereka sudah lebih lima kali berorasi di depan Kantor bupati Dairi, akan tetapi, tuntutan mereka tidak pernah di tanggapi oleh bupati.
Dalam aksi tersebut, warga sempat saling dorong – mendorong kepada pihak keamanan dari Polisi dan Satpol – PP.
Salah Seorang Polisi saat Dorong mendorong terjadi mengatakan, diharapkan, para bapak dan ibu jangan naik ke atas, agar tidak terjadi anarkis.
” Kami mohon kepada bapak ibu, jangan naik keatas, tadi sudah ada kesepakatan dari pak sekda, tiga orang kedalam untuk perwakilan, “ucap salah seorang polisi tersebut.”
“Pak Polisi, bukan bapak yang menentukan atau mengatur kami ingin bertemu sama bupati, tugas bapak hanya mengamankan, bukan mengantur,”ujar Duat Sihombing Selaku Kordinator Aksi.
Para massa aksi dengan sabar menunggu, ahkirnya bupati Dairi Eddy Berutu keluar Dari Kantornya.
“ Pak Sekda Tukang Bohong, Katanya Tadi Di jakarta, Ini Di Kantor, “Teriakan warga.
Bupati Dairi Eddy Berutu mengatakan, sebelum menemui pengunjukrasa, Ia melakukan rapat di kantor melalui daring. Kemudian ada menerima audiensi dari pemuda. Lalu usai rapat, Bupati langsung menemui pengunjukrasa.
“Kami pun tidak bisa memutuskan di luar kewenangan kami. Semuanya harus berjenjang, nggak bisa melanggar. Urusan yang kita bahas ini adalah di Jakarta, Kementerian. Jadi saya tentu akan berkomunikasi dengan mereka untuk menyampaikan tuntutan amang, inang semua,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait desakan pengunjukrasa untuk mendesak segera izinnya dicabut, Bupati menegaskan kembali menegaskan tidak bisa semena-mena.
“Warga negara itu bermacam-macam, bapak presiden mengatakan kita harus bersama-sama. UMKM harus kita lindungi, perusahaan kita lindungi, individu kita lindungi, hak-hak ada kita lindungi, semua,” katanya.
Oleh karena itu, Bupati mengaku sudah mendengar perusahan juga adalah warga negara, dia punya hak-hak semua.
“Jadi saya harus lihat semua. Sejauh itu kalau dia melanggar kita tindak, sama saja,” katanya.
Bupati pun menegaskan tetap tidak bisa memilih untuk langsung menutup PT DPM dan PT Gruti.
“Misalnya, kalau menyangkut AMDAL itu diputuskan oleh Kementerian, bukan saya. Terima kasih,” kata Bupati.