Roy Suryo dan Dokter Tifa di Solo menegaskan hasil penelitian mereka menyebut ijazah Presiden Joko Widodo diduga 99,9 persen palsu. Temuan ini dipublikasikan dalam buku Jokowi’s White Paper.
Solo|Simantab – Roy Suryo bersama Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa menyebut bahwa ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo diduga 99,9 persen palsu.
Hal itu, menurut mereka, merupakan hasil penelitian yang turut disertai salinan ijazah Jokowi yang telah dilegalisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pernyataan tersebut disampaikan keduanya dalam roadshow peluncuran buku Jokowi’s White Paper di Gedung Umat Islam Kartopuran, Kota Solo, Jumat (3/10/2025).

“Yang diberikan oleh KPU sama dengan yang kami teliti. Artinya, ijazah Jokowi itu 99,9 persen palsu, jelas,” ujar Roy Suryo.
Ia menjelaskan perbedaan cetakan pada ijazah tersebut. Menurutnya, posisi cetak dan logo berbeda dengan ijazah lain yang terbit di hari wisuda yang sama.
“Coba bayangkan, dalam satu hari wisuda harusnya cetakan sama. Contoh, sebuah media cetak pada hari yang sama tiba-tiba meleset. Fotonya harusnya begini, tapi ini meleset. Itu yang terjadi pada ijazah Jokowi dibandingkan dengan Pronojiwo nomor 1115, almarhum Hari Mulyono nomor 1116, dan Sri Murtiningsih nomor 1117. Semuanya sama, tapi ijazah Jokowi berbeda,” jelasnya.
“Padahal tiga nama tadi sama persis posisi tulisan dan logonya. Tapi yang punya Jokowi meleset, bahkan yang kemarin saya lihat di KPU juga meleset,” tambahnya.
Sementara itu, Dokter Tifa menyatakan bahwa tim RRT (Rismon Sianipar, Roy Suryo, dan dirinya) telah menunaikan tugas meneliti keaslian ijazah Jokowi.
“Setelah penelitian selesai, kesimpulan yang didapat dari kajian ilmiah menunjukkan ijazah Jokowi itu 99,9 persen palsu,” kata Tifa.
Ia menegaskan, temuan ini perlu diketahui publik.
“Yang berhak tahu soal keaslian ijazah Jokowi adalah seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, kami memilih salah satu media sosialisasi melalui buku. Buku bisa menjadi warisan, tidak hanya dibaca generasi sekarang, tapi juga generasi mendatang,” ungkapnya.
Tifa juga mengaku khawatir jika dugaan ini tidak dibuka secara ilmiah.
“Maka yang kami takutkan, anak cucu kita nanti akan punya presiden ke-20 atau ke-23 yang juga pakai ijazah palsu. Karena itu, harus berhenti di sini,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah mendapatkan salinan fotokopi ijazah Jokowi dari KPU Pusat.
“Tim kuasa hukum kami bersama Pak Roy Suryo sudah mendapatkan salinan fotokopi ijazah Jokowi dari KPU Pusat,” pungkasnya.