KORAN SIMANTAB
10 Mei 2025 | 05:02 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Simalungun
Kondisi lahan sawah yang mengalami gagal panen disebabkan hama tikus di Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. (simantab/putra purba)

Kondisi lahan sawah yang mengalami gagal panen disebabkan hama tikus di Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. (simantab/putra purba)

Serangan Hama Tikus Paksa Petani Padi Beralih ke Jagung

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
25 Maret 2025 | 12:03 WIB
Topik: Simalungun
0

Peralihan jenis tanaman dari padi ke jagung pasca serangan hama tikus itu,  karena perawatannya lebih mudah

Simalungun|Simantab – Bagi petani, lahan yang subur adalah impian. Persoalan cuaca dan biaya bisa disesuikan. Namun, terkadang dari alam itu juga datang rintangan yang merepotkan. Salah satunya, hama tikus.

Serangan tikus yang sangat masif layaknya invasi itu, dirasakan petani di Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar,  Kabupaten Simalungun.

Salah satunya, Martin Sitorus (20). Kepada Simantab, Sabtu (22/3/2025), dia mengisahkan sudah sudah dua tahun ini menanam jagung di lahan yang sebelumnya ditanami padi.

Peralihan tanam dari padi ke jagung yang dilakukannya, menurut dia, sangat telat dibanding petani lainnya.

“Dulu, ular sawah adalah penjaga setia sawah kami. Tapi sekarang, mereka sudah jarang terlihat. Dampaknya, tikus-tikus datang dari segala penjuru. Merusak padi kami yang sudah hampir panen,”  tutur Martin mengingat kegagalan panennya dengan nada getir.

Peralihan jenis tanaman dari padi ke jagung pasca serangan hamai tikus itu, kata dia, karena perawatannya lebih mudah. Jagung lebih tahan hama tikus dan tidak membutuhkan banyak air. Terlebih, lahannya saat ini lebih sering kekurangan air.

“Tengok saja, gimana mau tanam padi? Lahan kering kayak gini. Lagipula tikus banyak. Udah satu dua tahun ini selalu gagal panen. Tak sebutir pun padi bisa dipanen, kalah cepat sama tikus,” katanya.

Petani di  Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, saat berburu tikus.(simantab/ist)
Petani di Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, saat berburu tikus.(simantab/ist)

Upaya membasmi tikus di daerahnya sudah pernah dilakukan. Malah sudah melibatkan aparat pemerintah. Namun jumlah tikus tidak berkurang, malah terlihat semakin banyak.

“Kami sudah pakai belerang dan menembak tikus di lubangnya. Berhasil. Tapi tetap saja, tikusnya tambah banyak. Serasa sia-sia saja,” keluhanya.

Upanya beralih dari padi sawah menjadi tanaman jagung, ternyata belum lepas dari masalah. Walau sudah bergabung dengan kelompok tani, agar berpeluang mendapatkan pupuk subsidi, tetap saja jumlahnya kurang. Pupuk komersil jadi pilihan, dengan harga yang tinggi.

Kegelisahan Martin Sitorus ini diamini Tobi Siagian (39), petani dari Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar.

Di nagorinya, banyak petani mengalihkan lahan padi mereka ke jagung demi bertahan hidup.

“Sudah gotong royong berburu tikus, banyak yang mati. Tapi tetap saja, padi kami habis. Dua bulan lalu, saya juga tanam padi, tetapi tidak ada sebutir padi yang bisa dipanen,” katanya kepada Simantab.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh petani bersama pemerintah desa dan kecamatan untuk mengatasi hama ini.

Salah satu cara yang dilakukan adalah berburu tikus secara massal, melibatkan seluruh warga desa, pria wanita dan tua muda terlibat langsung.

“Dalam sehari kami bisa menangkap sekitar 600 sampai 800 ekor tikus. Tapi besoknya, datang lagi tikus, sama banyaknya. Kalau gini terus, entah gimana kami bisa melanjutkan hidup,” ujarnya.

Dia menduga penggunaan racun rumput dan perburuan ular untuk dikonsumsi menjadi penyebab populasi ular, predator alami tikus, telah berkurang.

Dampak serangan hama tikus yang tak terkendali itu, telah merubah 25% lahan padi sawah di Nagori Karang Bangun beralih ke jagung.

“Kami trauma menanam padi lagi. Jagung sekarang jadi pilihan untuk menyambung hidup,” tambahnya.

Tobi dan petani dan petani lainnhya, saat ini menaruh harap kepada pemerintah. Terlebih, Presiden Prabowo sedang fokus dalam penguatan sektor pangan.

“Harapan kami, pemerintah turun langsung mendengarkan keluhan petani, untuk menanggulangi hama tikus. Jangan mendengarkan dari pihak lain atau malah didiamkan saja,” ujarnya.

Adanya serangan hama tikus itu ternyata telah sampai ke Pemkab Simalungun. Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan pada Dinas Pertanian Simalungun, Zefri Zein mengatakan, untuk daerah lainnya memang ada laporan yang terkena serangan hama tikus. Hanya saja serangan hama tikus bersifat sporadis dan spot.

“Persentase serangan hama tikus di Simalungun belum begitu memprihatinkan. Upaya sudah dilakukan pada tanaman padi yang berusia 20-30 hari. Padi di usia ini paling rentan terhadap serangan hama tikus,” tuturnya.

Saat ini pengendalian massal hama tikus itu, kata Zefri,  telah dilakukan bersama tenaga  teknis dari petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), PUPT, dan kelembagaan Gapoktan.

“Jadi melibatkan semua pihak. Tidak cukup hanya dinas saja. Pengendalian massal bisa dengan pemberian umpan racun, atau gropyokan tikus,” paparnya.

ADVERTISEMENT

Agar petani mampu mengendalikan hama tikus secara mandiri, cara seperti itu sudah diajarkan secara masif kepada kelompok tani, khususnya pada wilayah Simalungun bawah.

“Hama tikus memang menjadi masalah klasik yang dihadapi petani. Kita terus berupaya bertindak cepat dan tepat untuk mencegah kerugian yang lebih besar,” ujar Zefri.(putra purba)

Tags: Gagal PanenHama TikusKabupaten SimalungunLahan Jagung
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih mewisuda pelajar sekolah lansia.(simantab/ist)
Simalungun

Bupati Simalungun Wisuda 38 Pelajar Sekolah Lansia

Editor: Mahadi Sitanggang
9 Mei 2025 | 18:53 WIB

Sekolah lansia tangguh merupakan program pendidikan non formal yang dirancang khusus untuk para lanjut usia yang berumur 60 tahun ke...

Read more
Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi dan Ketua Umum GRIB Rosario de Marshal alias Hercules.(simantab/ist)
Simalungun

GRIB Jaya Klarifikasi Ancaman Kepada Gubernur Jawa Barat

Editor: Mahadi Sitanggang
9 Mei 2025 | 18:05 WIB

Namun, tidak lama pasca adanya informasi ancaman terhadap KDM itu, Kepala Bidang Media dan Publikasi DPP GRIB Jaya, Marcel Gual,...

Read more
Kolase Sidang kedua kasus dugaan ijazah palsu yang dilayangkan terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di PN Surakarta, Kamis (08/05/2025) dan potret Jokowi (kanan). (simantab/ist)
Simalungun

Sidang Mediasi Ijazah Jokowi Hasilkan Sejumlah Ketetapan

Editor: Mahadi Sitanggang
8 Mei 2025 | 21:19 WIB

Secara prinsip, semua tergugat diharuskan hadir secara langsung dalam mediasi, sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 Tahun 2016...

Read more
Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih di antara sejumlah calon jamaah haji asal Simalungun.(simantab/putra purba)
Simalungun

212 Calon Jamaah Haji Asal Simalungun, Bupati Beri Pesan Persaudaraan

Editor: Mahadi Sitanggang
8 Mei 2025 | 20:49 WIB

Bupati berharap seluruh rangkaian ibadah para jamaah haji asal Simalungun dapat berjalan lancar, mereka senantiasa diberikan kesehatan, dan kembali ke...

Read more

Berita Terbaru

Simalungun

Bupati Simalungun Wisuda 38 Pelajar Sekolah Lansia

9 Mei 2025 | 18:53 WIB
Siantar

Stok Gula Pasir Sempat Kosong di Bulog Pematangsiantar

9 Mei 2025 | 18:33 WIB
Simalungun

GRIB Jaya Klarifikasi Ancaman Kepada Gubernur Jawa Barat

9 Mei 2025 | 18:05 WIB
Siantar

Stok Beras di Pematangsiantar Cukup hingga September 2025, Bulog Intensifkan Penyerapan Gabah

9 Mei 2025 | 11:11 WIB
Headline

Robert Francis Prevost Asal Amerika Terpilih Jadi Paus Baru

9 Mei 2025 | 08:23 WIB
Simalungun

Sidang Mediasi Ijazah Jokowi Hasilkan Sejumlah Ketetapan

8 Mei 2025 | 21:19 WIB
Simalungun

212 Calon Jamaah Haji Asal Simalungun, Bupati Beri Pesan Persaudaraan

8 Mei 2025 | 20:49 WIB
Simalungun

Koperasi Merah Putih Jangan Jadi Simpan Pinjam

8 Mei 2025 | 19:26 WIB
Nasional

Dua Tokoh Simalungun Ini Diusulkan Jadi Pahlawan, Satu Sudah Dapat Pengakuan Presiden

8 Mei 2025 | 17:57 WIB
Nasional

Jokowi, Prabowo, dan Luhut Beri Respon Soal Pemakzulan Gibran

6 Mei 2025 | 16:31 WIB
Simalungun

Internet Gratis di Simalungun, Pemkab Siap Gelontorkan Rp5 Miliar

6 Mei 2025 | 14:17 WIB
Hukum

Hibah Tanah Bangunan Tugu Raja Pagi Sinurat Tuai Persoalan

6 Mei 2025 | 11:30 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba