
Penyerahan simbol-simbol Pahlawan Nasional Tuan Rondahaim Saragih Garingging kepada Pemkab Simalungun disambut meriah oleh hampir 5.000 warga di Pematang Raya. Acara berlangsung khidmat dengan prosesi adat, doa, dan ziarah ke makam pahlawan.
Simalungun|Simantab – Halaman Simalungun City Hotel di Pematang Raya menjadi pusat perhatian pada Rabu (26/11/2025). Ribuan warga memadati lokasi untuk menyaksikan penyerahan simbol-simbol Pahlawan Nasional Tuan Rondahaim Saragih Garingging dari pihak ahli waris kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun. Acara syukuran dan pesta rakyat ini berlangsung hangat dan meriah, dihadiri hampir 5.000 orang.
Rangkaian peringatan yang digelar selama dua hari diawali dengan ziarah ke makam Tuan Rondahaim, raja ke-14 Kerajaan Raya Simalungun yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 November 2025. Prosesi adat dan doa bersama turut digelar sebagai penghormatan atas perjuangannya dalam mempertahankan martabat rakyat dan menolak kolonialisme Belanda.
Acara puncak ditandai dengan penyerahan berita acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional beserta simbol-simbol kepahlawanan dari JR Saragih, Ketua Ihutan Bolon HSGP sekaligus ahli waris, kepada Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih.
Dalam sambutannya, Bupati Anton menyebut penganugerahan ini sebagai momentum kebangkitan semangat masyarakat Simalungun. Ia menggambarkannya sebagai “ignition point”, titik nyala yang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bergerak lebih cepat, bekerja lebih kuat, dan berkarya lebih tulus demi terwujudnya Simalungun yang maju, kompetitif, bersatu, dan bermartabat.
“Hari ini kita menyaksikan buah dari perjuangan, doa, dan harapan panjang,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa gelar tersebut bukan hanya mengharumkan nama Simalungun di tingkat nasional, tetapi juga menjadi bukti kontribusi daerah ini bagi perjalanan Republik Indonesia.
Menurut Bupati, nilai-nilai perjuangan Tuan Rondahaim (keberanian moral, persatuan, pengabdian tanpa pamrih, kepemimpinan visioner, serta kecintaan terhadap budaya dan identitas Simalungun) harus ditanamkan dalam kehidupan masyarakat saat ini. Jika nilai itu hidup, Simalungun diyakininya akan kokoh secara moral dan bertumbuh secara ekonomi.
Mewakili keluarga, JR Saragih menyampaikan rasa syukur atas dukungan banyak pihak selama proses pengusulan gelar tersebut. Ia menyebut perjuangan itu sempat mengalami “empat kali maju mundur” sebelum akhirnya ditandatangani Presiden. Ia juga mengapresiasi peran Fakultas Budaya dan Seni Universitas Sumatera Utara, mantan Menteri Pariwisata Juliari Batubara, dan penasihat Bungaran Saragih.
Ia menambahkan bahwa makam Tuan Rondahaim selayaknya menjadi tempat penghormatan bagi para veteran yang berjasa mempertahankan kemerdekaan.
Usai penyerahan simbol, acara dilanjutkan dengan ziarah bersama ke makam Pahlawan Nasional Tuan Rondahaim. Sejumlah tokoh hadir, termasuk Bungaran Saragih, Ketua Ihutan Bolon Hasadaon Saragih Garingging Baru Pakon Panogolan, Wali Kota Pematangsiantar, Wali Kota Tebing Tinggi beserta istri, Ketua DPRD Simalungun Sugiarto, jajaran Forkopimda, Sekda Mixnon Andreas Simamora, Ketua TP PKK, Ketua Dharma Wanita, serta berbagai organisasi masyarakat.
Seluruh rangkaian acara berlangsung khidmat dan penuh kebanggaan. Momen ini menjadi pengingat bahwa nilai perjuangan Tuan Rondahaim Saragih Garingging tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Simalungun untuk terus berkarya bagi tanah kelahiran dan bangsa.(Putra Purba)






