Jakarta – Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses meraih medali emas bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020.
Mereka mengalahkan pasangan Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan dua set langsung, 21-19 21-15 di Lapangan Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin, 2 Agustus 2021.
Greysia Polii meraih medali emas di usia hampir mencapai 34 tahun. Dia memecahkan rekor, tercatat menjadi peraih medali emas tertua di cabang bulutangkis olimpiade.
Dia memecahkan rekor sebelumnya, atas nama Zhang Ning asal Tiongkok dengan usia 33 tahun di Beijing 2008. Greysia juga sekarang menjadi peraih medali wanita tertua!
Siapakah Greysia Polii?
Greysia Polii putri dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi ini biasa berpasangan dengan Jo Novita di berbagai ajang.
Ia mulai bergabung di tim Piala Uber Indonesia sejak tahun 2004 dan juga tahun 2008. Wikipedia mencatat, dia kelahiran 11 Agustus 1987 di Jakarta.
Pemilik tinggi badan 1,6 m itu, memiliki peringkat 8 dunia bersama Apriani Rahayu, terhitung sejak 17 Maret 2020.
Kompas.com menulis, untuk mengapresiasi keberhasilan Greysia Polii menembus partai final, Wakil Wali Kota Tomohon Wenny Lumentut menyebut telah menyiapkan hadiah berupa sebidang tanah bagi atlet berusia 33 tahun itu.
Hadiah yang bakal diberikan kepada pebulutangkis putri asal Tomohon, Sulawesi Utara, itu telah Wenny tuliskan di akun Facebook miliknya.
“Menang atau kalah hadiah akan tetap diberikan kepada Greysia Polii,” ucapnya, Minggu, 1 Agustus 2021.
Mantan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara ini mengatakan, pasangan ganda putri tersebut telah menorehkan sejarah, sehingga patut diapresiasi.
“Sudah pasti ini menjadi kabanggan Indonesia, dan Tomohon pasti bangga dan bahagia melihat salah satu putri terbaiknya mampu mencapai final di Olimpiade,” ujarnya.[]