KORAN SIMANTAB
10 Oktober 2025 | 00:26 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Siantar
Spanduk “Mosi Tidak Percaya” terpajang di MAN Pematangsiantar, menuntut Kepala Madrasah dan Ketua Komite untuk terbuka dalam penggunaan Dana BOS dan Dana Komite.(Simantab/ist)

Spanduk “Mosi Tidak Percaya” terpajang di MAN Pematangsiantar, menuntut Kepala Madrasah dan Ketua Komite untuk terbuka dalam penggunaan Dana BOS dan Dana Komite.(Simantab/ist)

Suara dari Gerbang Madrasah: Ketika Seorang Guru Menolak Diam demi Kejujuran

Mahadi Sitanggang Editor: Mahadi Sitanggang
9 Oktober 2025 | 20:49 WIB
Topik: Siantar
0

Konflik di MAN Pematangsiantar mencuat setelah guru sekaligus orangtua menuntut transparansi dana komite. Suara kejujuran menggema di tengah tuntutan akuntabilitas pendidikan.

Pematangsiantar|Simantab – Konflik internal di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pematangsiantar mencuat setelah seorang guru sekaligus orangtua siswa, Yendra Eka Putra, memasang spanduk berisi mosi tidak percaya terhadap pihak sekolah dan komite.

Aksi di depan gerbang sekolah di Jalan Singosari itu memantik polemik. Sebagian menilai sebagai keberanian menyuarakan aspirasi, sementara sebagian lain menganggapnya pelanggaran etika aparatur sipil negara.

Ketua Komite MAN Pematangsiantar, Imran Simanjuntak, menyebut tindakan Yendra murni pribadi dan tidak mewakili guru maupun orangtua.

“Ia bertindak sendiri, tapi seolah membawa nama banyak pihak,” ujarnya, Selasa (8/10/2025).

Namun Yendra menegaskan tindakannya bukan provokasi, melainkan bentuk kepedulian terhadap madrasah tempat ia mengajar dan anaknya bersekolah. Ia menyampaikan bahwa banyak orangtua merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, terutama terkait pengelolaan dana komite dan kegiatan sekolah.

Menuntut Keterbukaan

Yendra mengaku sudah lama berupaya menyalurkan aspirasi orangtua melalui jalur resmi, tetapi rapat evaluasi dana komite tak kunjung digelar.

“Dalam juknis komite tahun 2024 dijelaskan bahwa pengelolaan dana pendidikan harus transparan dan terbuka,” katanya, Kamis (9/10/2025).

Ia bahkan telah berkonsultasi ke Inspektorat, yang menekankan pentingnya publikasi laporan keuangan.

“Mereka bilang, laporan komite harus jelas dan bisa diakses orangtua,” tambahnya.

Namun transparansi itu tak juga terwujud. Yendra mengaku sudah berulang kali meminta laporan lengkap saat rapat, tetapi tak pernah diterima.

“Ketua komite janji menempelkan laporan di mading, tapi berbulan-bulan tidak ada. Baru muncul di November, itu pun tidak rinci,” ujarnya.

Grup WhatsApp Jadi Ruang Aspirasi

Pihak sekolah menilai Yendra memprovokasi orangtua melalui grup WhatsApp, namun ia membantah. “Saya buat grup itu sejak anak saya diterima di madrasah. Tujuannya silaturahmi dan menyampaikan aspirasi antarsesama orangtua,” jelasnya.

Grup itu, katanya, bukan wadah politik, melainkan sarana komunikasi. “Ada siswa ikut, saya keluarkan. Grup itu khusus orangtua,” tambahnya.

Lewat grup tersebut, banyak orangtua mencurahkan keluhan soal biaya dan fasilitas sekolah. “Ada yang berutang untuk bayar iuran, patungan buat pakaian tari, bahkan membayar sendiri saat anaknya ikut lomba. Saya membaca itu sampai menangis,” ujarnya lirih.

Ia juga menyoroti fasilitas dasar yang dinilai kurang layak. “Kamar mandi rusak, gayung tidak ada, pintu hancur. Saya malu sebagai guru membaca keluhan itu,” katanya.

Spanduk dan Tuntutan Akuntabilitas

Puncak keresahan terjadi ketika orangtua ingin berdialog dengan komite, tetapi justru diarahkan datang satu per satu ke rumah ketua komite.

“Itu tidak prosedural. Seharusnya rapat dilakukan terbuka,” ujar Yendra.

Ia mengaku membantu memasang spanduk sebagai bentuk solidaritas agar suara orangtua tidak diabaikan.

“Kami pasang hari Minggu sore, bukan jam sekolah. Supaya tidak gaduh. Saya bantu karena saya juga orangtua,” katanya.

Yendra juga mempertanyakan sejumlah pos laporan keuangan yang dinilainya janggal. “Ada dana olimpiade dan GPTN sampai 300 jutaan, tapi guru-guru tidak tahu dana itu untuk apa. Bahkan ada biaya komite 48 juta untuk transport dan minum pengurus,” ujarnya.

Meski begitu, Yendra menegaskan tidak bermaksud menuduh siapa pun. “Saya hanya ingin semuanya transparan. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” katanya.

Harapan untuk Madrasah Lebih Baik

Yendra sadar posisinya rumit karena ia guru sekaligus orangtua siswa. “Saya hanya ingin madrasah ini lebih baik. Saya juga pernah masukkan kepala sekolah ke grup, tapi beliau hanya bertahan satu jam lalu keluar,” ujarnya.

Beberapa orangtua mendukung Yendra, salah satunya Hermansyah, orangtua siswa kelas XII. “Kami tidak ingin ribut, hanya ingin keterbukaan. Kalau semua transparan, kami juga tenang menitipkan anak di sini,” ucapnya.

Kini laporan atas tindakan Yendra telah dilayangkan ke Kanwil Kemenag. Namun perbincangan tentang transparansi dana di MAN Pematangsiantar terus menjadi perhatian publik.

“Saya tidak mencari masalah. Saya hanya ingin madrasah ini lebih baik. Karena saya cinta tempat ini. Anak saya juga sekolah di sini,” kata Yendra.

Polemik ini meninggalkan pesan penting: pendidikan bukan sekadar soal mengajar, tetapi juga soal kepercayaan, yang tumbuh dari kejujuran dan keterbukaan.

Tags: Dana KomitekemenagmadrasahMAN Pematangsiantar
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare

Berita Terkait

Rumah Nurlela Purba warga di kawasan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar, yang masih berdiri di atas lahan garapan. Sebanyak 30 kepala keluarga (KK), hingga kini masih bertahan di lahan tersebut karena keterbatasan ekonomi dan belum memiliki tempat tinggal tetap.(Simantab/Putra Purba)
Siantar

Tinggal di Tanah Negara, Terlupa oleh Negara: Kisah Nurlela yang Tak Pernah Masuk Data Bantuan

Editor: Mahadi Sitanggang
9 Oktober 2025 | 21:05 WIB

Di tengah kemajuan Kota Pematangsiantar, Nurlela Purba hidup di lahan garapan tanpa pernah mendapat bantuan sosial. Kisahnya menjadi cermin warga...

Read more
Ilustrasi HIMBARA menerima dana Rp200 T dari pemerintah.(Simantab/ai)
Siantar

Dana Rp200 Triliun dan Harapan UMKM Siantar: Modal Murah atau Sekadar Wacana?

Editor: Mahadi Sitanggang
9 Oktober 2025 | 11:56 WIB

Kebijakan penempatan dana Rp200 triliun di bank BUMN diharapkan mampu memperkuat akses permodalan UMKM di Kota Pematangsiantar. Namun, para pelaku...

Read more
Pekerjaan perobohan eks Gedung IV Pasar Horas tampak berlangsung di tengah padatnya aktivitas masyarakat dan lalu lintas di kawasan pasar.(Simantab/Putra Purba)
Siantar

Pembongkaran Eks Gedung IV Pasar Horas: Langkah Efisien Pemko Pematangsiantar Menata Ulang Kawasan Perdagangan

Editor: Mahadi Sitanggang
8 Oktober 2025 | 19:00 WIB

Pembongkaran eks Gedung IV Pasar Horas menjadi langkah efisien Pemko Pematangsiantar menata ulang kawasan perdagangan. Skema tanpa dana tunai dinilai...

Read more
Spanduk STOP PELECEHAN SEKSUAL di Jalan Dataran Tinggi, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar.(Simantab/Ronal Sibuea)
Siantar

Kasus Pelecehan Verbal Dosen UHN Pematangsiantar Rampung Diselidiki: Soroti Lemahnya Perlindungan Korban di Kampus

Editor: Mahadi Sitanggang
8 Oktober 2025 | 18:40 WIB

Kasus dugaan pelecehan seksual verbal di UHN Pematangsiantar rampung diselidiki. Tim investigasi menyerahkan hasil ke rektor, namun sorotan publik tertuju...

Read more

Berita Terbaru

Simalungun

Simalungun Perkuat Pengawasan dan Digitalisasi untuk Genjot Pendapatan Daerah

9 Oktober 2025 | 21:36 WIB
Simalungun

Ramadhan Fitra: Putra Simalungun Menuju PON Beladiri 2025 Kudus

9 Oktober 2025 | 21:25 WIB
Siantar

Tinggal di Tanah Negara, Terlupa oleh Negara: Kisah Nurlela yang Tak Pernah Masuk Data Bantuan

9 Oktober 2025 | 21:05 WIB
Siantar

Suara dari Gerbang Madrasah: Ketika Seorang Guru Menolak Diam demi Kejujuran

9 Oktober 2025 | 20:49 WIB
Siantar

Dana Rp200 Triliun dan Harapan UMKM Siantar: Modal Murah atau Sekadar Wacana?

9 Oktober 2025 | 11:56 WIB
Siantar

Pembongkaran Eks Gedung IV Pasar Horas: Langkah Efisien Pemko Pematangsiantar Menata Ulang Kawasan Perdagangan

8 Oktober 2025 | 19:00 WIB
Siantar

Kasus Pelecehan Verbal Dosen UHN Pematangsiantar Rampung Diselidiki: Soroti Lemahnya Perlindungan Korban di Kampus

8 Oktober 2025 | 18:40 WIB
Siantar

Kejati Sumut Beri Lampu Hijau, Proyek Gedung DPRD Pematangsiantar Rp7 Miliar Siap Digeber

8 Oktober 2025 | 14:26 WIB
Nasional

12 Tokoh Antikorupsi Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem Makarim, Apa Artinya?

7 Oktober 2025 | 16:07 WIB
Siantar

Menanti Keadilan di Kampus: Suara Sunyi Mahasiswi yang Melawan Ketakutan

7 Oktober 2025 | 15:14 WIB
Simalungun

Bupati Simalungun Tinjau Pembangunan dan Pelayanan Publik di Ujung Padang

7 Oktober 2025 | 14:51 WIB
Nasional

Bupati Simalungun: TNI Garda Terdepan Menjaga Kedaulatan dan Mendorong Indonesia Maju

6 Oktober 2025 | 21:04 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita

  • slot gacor
  • slot gacor
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba berita