DAIRI – Taman Wisata Iman (TWI) merupakan satu-satunya wisata religi lintas agama di Sumatera Utara. Didirikan di dataran tinggi Kabupaten Dairi seluas 13 hektar, menjadikan TWI sebagai salah satu wisata religi terluas di Indonesia.
Berjarak 154 kilometer (km) dari kota Medan, taman wisata ini terletak di Desa Sitinjo, Kabupaten Dairi. Wisata religi ini dibangun di areal perbukitan hutan pinus dengan pemandangan alam yang indah. Dari atas perbukitan menghadap ke arah selatan, kita bisa memandang hamparan sawah dan perkebunan masyarakat Dairi. Di ujung horison akan tampak berjajar pegunungan bukit barisan yang elok.
Disebut wisata religi lintas agama, karena TWI tak hanya mewakili satu agama saja, namun merepresentasikan keberagaman seluruh agama yang diakui di Indonesia. Di dalamnya terdapat replika rumah ibadah, cuplikan sejarah dan bangunan-bangunan yang dianggap bersejarah bagi penganut agama di Indonesia.
Bila pengunjung masuk dari gerbang utama, terlebih dulu akan menembus deretan hutan pinus di kiri jalan dan hamparan persawahan di sebelah kanannya. Tak jauh setelahnya, kita akan menemui Vihara Saddhavana dengan patung Budha Rupang. Vihara ini bernuansa arsitektur candi Borobudur dan memang digunakan sebagai tempat ibadah penganut Budha di sekitar Dairi.
Jika melanjutkan perjalanan, kita akan menemui wisata religi umat kristiani. Di sini, hampir seluruh sejarah perjalanan nabi dalam pemahaman ajaran Kristiani dan perjalanan Yesus digambarkan dengan apik. Peristiwa Nabi Adam dan Hawa yang digoda Iblis berbentuk ular ditampilkan dalam bentuk patung besar dengan replika ular raksasa yang menawan. Kemudian terdapat Patung Abraham, patung Nabi Musa serta replika perahu Nabi Nuh.
Porsi penggambaran ajaran Kristiani memang dominan di TWI. Ini lumrah, karena mayoritas penduduk Dairi menganut agama Nasrani. Perjalanan Kehidupan Yesus Kristus yang terdiri dari Kandang Domba di Betlehem, Yesus memberi makan 5.000 orang, 14 tahap perjalanan salib (Via Dolorosa) dan Kebangkitan Yesus, digambarkan dengan lengkap. Ada juga Gua Bunda Maria, dan Gereja Oikumene.
Selanjutnya kita akan menemui kuil umat Hindu dan pintu gerbang pura khas arsitektur Bali. Di ujung perjalanan, barulah kita akan menemui wisata religi umat Islam dengan masjid megah yang berdiri di atas bukit. Area depan masjid terdapat replika ka’bah berukuran cukup besar. Bangunan ini berdiri di tengah lapangan dan kerap dimanfaatkan untuk latihan.