Siantar – Gejala penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan pada hewan ternak sapi milik warga Pematangsiantar. Temuan ini pun langsung mendapat respon dari pemerintah setempat.
Sekdakot Pematangsiantar Budi Utari Siregar merespon cepat laporan warga terkait ternak sapinya yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba.
Sekda didampingi Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan (Tapem), Titonica Zendrato langsung turun meninjau ternak sapi milik warga, Rabu (15/6/2022).
Usai meninjau ternak itu, Budi meminta kepada Lurah Tambun Nabolon agar mendata seluruh hewan milik warga di Kelurahan tersebut dengan mengunjungi langsung.
“Buat daftar secara terperinci. Juga dibuat apa sudah ditangani atau belum. Laporkan segera ya, sore ini kita rapat dengan dinas terkait,” perintahnya.
Pemilik ternak, Tono, warga Kelurahan Tambun Nabolon mengatakan hewan ternak sapi miliknya terpapar PMK mengeluarkan liur berlebihan serta nafsu makan berkurang.
Selain itu juga terdapat lesi pada tapak kaki yang mengarah pada ciri-ciri PMK.
Dia mengakui telah melaporkan temuan ke instansi terkait yang telah turun melihat ternaknya dan berharap segera mendapat perobatan.
“Kalau boleh langsung ada solusinya. Memang kemarin Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sudah datang, hanya belum memberikan solusi yang konkrit,” ucapnya kepada wartawan, Jumat (17/6).
Dia berharap PMK pada hewan ternaknya bisa langsung diobati sehingga tidak mati karena bisa merugikan. “Untung lah belum ada, namun karena mau Idul Adha ini, jadi agak was-was juga,” tandasnya.