Jembatan penyeberangan penghubung Gedung III dan Gedung IV Pasar Horas di Pematangsiantar resmi dibongkar oleh PT STTC. Pembongkaran dilakukan bertahap dan diwarnai imbauan pengamat konstruksi agar keselamatan publik tetap diutamakan.
Pematangsiantar|Simantab – Suasana Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, Minggu (5/10/2025) malam tampak berbeda. Lampu-lampu jalan memantulkan bayangan besar crane yang tengah mengangkat potongan baja. Malam itu, jembatan penyeberangan yang selama puluhan tahun menghubungkan Gedung III dan Gedung IV Pasar Horas resmi dibongkar.
Pembongkaran dilakukan oleh PT STTC selaku pemilik jembatan. Dari balik pagar seng yang mulai dipasang sejak Sabtu, warga tampak berhenti sejenak menyaksikan rangka baja jembatan yang satu per satu dipotong dan diangkat dengan bantuan trado.
Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Pematangsiantar, Jhon Henri Musa Silalahi, mengatakan proses pembongkaran jembatan dilakukan bertahap hingga seluruh material berhasil diangkat.

“Target selesai malam ini. Setelah itu, Selasa, dua unit alat berat breaker akan diturunkan untuk mulai membongkar Gedung IV,” ujarnya saat dijumpai di lokasi.
Sebelumnya, Musa menyebut seluruh jerajak besi di bagian belakang gedung sudah dipotong, sementara pemasangan seng pembatas di sisi depan Jalan Merdeka dijadwalkan mulai Senin.
“Diperkirakan proses perobohan gedung ini selesai dalam dua bulan, sehingga awal Desember pedagang sudah bisa kembali menempati lapak,” tambahnya.
Selain itu, ia menyampaikan pihak CV Sihujur menyiapkan dua alat berat untuk memulai pekerjaan perobohan yang akan dimulai Rabu (8/10/2025). Menurutnya, area Gedung IV akan dipagari seng setinggi sekitar 2,4 meter.
Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Horas Jaya (PD PHJ), Bolmen Silalahi, memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT STTC terkait pembongkaran jembatan. Ia juga menegaskan komunikasi dengan dinas terkait akan terus berjalan untuk memberikan sosialisasi kepada pedagang maupun masyarakat.
“Kita memastikan dampak kepada pedagang bisa diminimalkan selama proses berlangsung,” ucapnya.
Pengamat Konstruksi: Keselamatan Publik Lebih Penting daripada Target Waktu
Namun, di balik gegap gempita pengerjaan, ada catatan penting dari sisi keselamatan. Pengamat teknik konstruksi, Sakti Sihombing, mengingatkan agar semua pihak tidak abai terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
“Lokasi pembongkaran berada di jantung kota, lalu lintas padat, dan dekat dengan aktivitas perdagangan,” katanya saat dihubungi, Senin (6/10/2025).
Menurut Sakti, pembongkaran jembatan dan gedung di kawasan yang ramai menuntut standar keamanan ekstra. Ia menekankan pentingnya manajemen lalu lintas yang jelas, pemasangan rambu peringatan, hingga penyemprotan debu untuk mengurangi polusi udara.
“Jangan sampai pengerjaan ini justru menimbulkan masalah kesehatan bagi pedagang maupun pembeli di Pasar Horas. Pemko Pematangsiantar harus berhati-hati, bukan hanya pada teknis pengerjaan, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.
Ia juga menyoroti ketahanan bangunan di sekitar lokasi. Getaran dari breaker pemecah beton, misalnya, dapat berdampak pada struktur bangunan di sisi lain Jalan Merdeka.
“Pemerintah harus melakukan pemantauan teknis agar pembongkaran gedung lama tidak memicu kerusakan pada infrastruktur di sekitarnya,” tambahnya.
Selain itu, Sakti mendorong adanya keterbukaan informasi dari pemerintah kota. Menurutnya, masyarakat perlu mendapat penjelasan rutin mengenai progres, jadwal pengerjaan, hingga potensi gangguan yang mungkin timbul.
“Kalau masyarakat paham, mereka akan lebih siap dan tidak merasa dirugikan. Transparansi adalah kunci agar pembangunan tetap mendapat dukungan publik,” jelasnya.
Sakti juga menegaskan pentingnya menjaga wajah kota, selain keselamatan pekerja dan masyarakat yang lebih penting daripada target waktu pengerjaan.
“Perobohan Pasar Horas bukan sekadar proyek teknis, tetapi juga menyangkut simbol pusat perdagangan Siantar. Harus ada perencanaan matang agar wajah baru yang dibangun nanti benar-benar merepresentasikan modernisasi tanpa meninggalkan identitas kota,” ujarnya menutup pembicaraan.
Kini, bekas jembatan penyeberangan yang pernah menjadi ikon kecil di Pasar Horas tinggal kenangan. Warga pun menanti wajah baru Gedung IV yang dijanjikan lebih tertata. Sementara itu, deru mesin dan dentuman alat berat akan menjadi irama baru di pusat kota dalam dua bulan ke depan.(Putra Purba)