Pemprov Sumut dorong kain ulos diakui UNESCO lewat perayaan Hari Ulos Nasional 2025 bertema “Ulos Goes to UNESCO” di TMII Jakarta.
Medan|Simantab – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terus berupaya menjadikan kain ulos, warisan budaya suku Batak, sebagai warisan budaya tak benda dunia yang diakui oleh UNESCO.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumut, Kahiyang Ayu, menyampaikan harapannya agar ulos tidak hanya dikenakan dalam acara adat, tetapi juga dipakai dengan bangga di berbagai kesempatan sebagai simbol identitas budaya Indonesia.
“Ulos memiliki beragam motif dengan makna yang mendalam. Setiap corak menyiratkan pesan moral serta doa bagi pemakainya maupun penerimanya,” ujar Kahiyang dalam siaran pers, Rabu (5/11/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Peringatan Hari Ulos Nasional 2025 yang digelar di Anjungan Sumut, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Minggu (2/11/2025).
Kahiyang menambahkan, kain ulos kini telah bertransformasi menjadi busana modern dan elegan, sehingga memiliki potensi besar untuk dipromosikan di tingkat nasional hingga internasional.
Dengan mengusung tema “Ulos Goes to UNESCO”, peringatan Hari Ulos Nasional tahun ini berlangsung meriah selama dua hari, 1–2 November 2025. Beragam kegiatan budaya turut memeriahkan acara tersebut, mulai dari lomba tortor, fashion show, Kirab Ulos sepanjang 1.000 meter di kawasan TMII, hingga pameran UMKM yang menampilkan tenun dan kuliner khas Sumatera Utara.
Enam desainer ternama, yakni Irma Siregar, Hety Sinaga, Mina, Harni Harun, Arsita, dan Debi Moragabe, turut menampilkan karya busana berbahan ulos dengan gaya kontemporer.
Melalui kegiatan ini, Pemprov Sumut menegaskan komitmennya untuk terus melestarikan, memperkenalkan, dan mengangkat ulos ke panggung dunia sebagai simbol kearifan lokal dan warisan budaya bangsa.(*)






