Galeri Ulos Sianipar mewakili Indonesia di Osaka World Expo 2025, menampilkan keindahan wastra tradisional dalam balutan modern. Ulos tampil sebagai simbol budaya yang menembus batas global.
Osaka|Simantab – Paviliun Indonesia di Osaka World Expo 2025 menjadi pusat perhatian bukan hanya karena inovasi teknologinya, tetapi juga karena sentuhan budaya yang kuat. Di antara deretan karya kreatif yang ditampilkan, kehadiran Galeri Ulos Sianipar mencuri perhatian sebagai simbol keindahan dan keteguhan tradisi wastra Nusantara.
Ulos, kain khas dari Sumatra Utara, tampil menawan dengan nuansa modern tanpa meninggalkan akar tradisinya. Galeri Ulos Sianipar menjadi satu dari lima merek unggulan yang dikurasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Market & Museum serta DH Foundation. Empat jenama lain yang turut memperkaya stan Indonesia antara lain Gelap Ruang Jiwa, Desa Timun, Seni Kanji, dan KAR Jewellery.
Menurut pernyataan resmi Kemenparekraf, partisipasi merek-merek lokal di Osaka menunjukkan wajah baru ekonomi kreatif Indonesia yang berpijak pada warisan budaya namun mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

“Budaya adalah jantung kreativitas bangsa. Melalui karya, kita berbicara kepada dunia tanpa kata-kata,” ujar perwakilan Kemenparekraf di Osaka, Minggu waktu setempat.
Paviliun Indonesia tahun ini mengusung tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”, yang mencerminkan keseimbangan antara alam, kebudayaan, dan inovasi masa depan. Ribuan pengunjung mancanegara mengapresiasi paduan musik, kriya, dan fesyen yang menampilkan identitas Indonesia secara elegan dan relevan.
Kehadiran Galeri Ulos Sianipar tidak sekadar memperkenalkan kain tradisional, melainkan juga menunjukkan bahwa wastra tradisional dapat berdialog dengan tren global. Dari motif hingga teknik tenun, setiap helai ulos mengandung nilai filosofi dan estetika yang tak lekang oleh waktu.
Melalui program Rolling Exhibition, Kemenparekraf juga membuka kesempatan bagi lebih banyak merek lokal untuk tampil secara bergiliran. Selama Juni hingga Oktober 2025, tercatat lebih dari 35 merek ikut berpartisipasi, memperluas jangkauan produk Indonesia ke pasar internasional.
Antusiasme pengunjung menjadi bukti bahwa budaya dapat menjadi kekuatan ekonomi. Dari Osaka, pesan yang dibawa jelas: kreativitas lokal adalah identitas global. Dan ulos, salah satu wastra tertua Nusantara, kini berdiri sejajar dengan karya fesyen dunia, membawa nama Indonesia melangkah lebih percaya diri di panggung internasional.(*)