Medan – Setelah 100 hari kepemimpinannya sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nsution mengakui masih banyak hal yang perlu dilakukan dan dibenahi.
Sebab, sejak awal dirinya bersama Wakil Wali Kota Aulia Rachman tidak ada spesifik khusus untuk target 100 hari harus mencapai apa saja. Hal itu karena program yang dibuat untuk satu periode, bukan untuk per tiga bulan.
Begitu pun, dari tiga bulan atau 100 hari kepemimpinannya, progres program dari satu periode ini dapat dilihat dan dirasakan manfaatnya. Ditambah lagi, Bobby Nasution juga sudah meluncurkan lima program prioritas utama.
“Untuk mencapai lima program prioritas ini, kita membutuhkan dukungan pendapatan asli daerah (PAD). Oleh karenanya, kita harus melakukan perbaikan sekaligus menutup kebocoran PAD. Gambaran dan rangkaiannya sudah kita lihat. Mudah-mudahan dengan dukungan dan bantuan seluruh stake holder dan Forkopimda Kota Medan, bisa tercapai,” ujar Bobby Nasution, Senin (7/6/2021).
Menyikapi banyaknya keluhan terkait Perwal No.17/2021 tentang Pemberian Dana Jasa Pelayanan Kepada Warga Pelayan Masyarakat yang ditafsirkan bahwa Pemko Medan tidak akan memberikan bantuan kepada pelayan masyarakat yang berusia di atas 60 tahun, Bobby Nasution pun langsung meluruskannya.
BACA JUGA
- Wali Kota Medan Minta Bantuan DPRD Sumut
- Warga Siantar Wafat di Medan, Keluarga Protes Dimakamkan Secara Covid
“Itu tidak benar, maksudnya tidak seperti itu. Sebagai contoh penggali kubur, masa penggali kubur usianya di atas 60 tahun. Ini bagaimana efektifitas dari beberapa program yang ada di Pemko Medan bisa berjalan. Kemudian, magrib mengaji, usianya tidak dari 60 tahun lagi, itu sebenarnya perpanjangan dari Perwal yang sudah ada,” jelasnya.
Untuk e-parking, Bobby mengungkapkan, selain kawasan Kesawan, Pemko Medan akan menambah ruas jalan lainnya untuk diterapkan e-parking. Dalam penerapan e-parking tersebut, Pemko Medan tidak hanya melibatkan satu perbankan saja, melainkan banyak perbankan, sehingga memudahkan masyarakat untuk menggunakannya.
“Masyarakat bisa menggunakan banyak perbankan, sebab kita tidak mengarahkan kepada satu pengguna jasa saja. Kalau hari ini kan masih ada keterbatasan, sistemnya yang akan kita perbaharui. Mudah-mudahan nanti semua bisa menggunakan barcode dan e-money,” tuturnya.
Menantu Presiden Joko Widodo ini menambahkan, Pemko Medan saat ini terus menerus melakukan berbagai upaya agar penyebaran Covid-19 dapat menurun. Termasuk rencana pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan.
“Kita akan melihat apa yang sudah dilakukan dan efeknya seperti apa. Penerapan pembelajaran tatap muka seperti yang dahulu, mungkin tidak 100 persen langsung hadir. Mungkin beberapa persen dulu yang hadir, sistemnya seperti apa dan akan terus kita lihat penerapannya seperti apa yang lebih baik,” ucapnya. ()