Sebanyak 125 Koperasi Desa Merah Putih di Simalungun siap bermitra dengan Bulog dan Pertamina. Program ini memperkuat ekonomi desa melalui distribusi pangan dan energi, serta pelatihan pengurus koperasi agar lebih profesional.
Simalungun|Simantab – Program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di Kabupaten Simalungun menunjukkan hasil positif. Sebanyak 125 koperasi desa kini bersiap menjalin kemitraan strategis dengan dua BUMN besar, yaitu Perum Bulog dan Pertamina. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ekonomi masyarakat desa dan membangun kemandirian usaha yang berkelanjutan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Simalungun, Jon Suka Jaya Purba, menyebut antusiasme koperasi cukup tinggi. Berdasarkan data dari Aplikasi SIMKOPDES, sebanyak 125 koperasi telah mengajukan proposal kemitraan atau sekitar 30 persen dari total 413 Kopdes Merah Putih yang aktif.
“Dari 413 koperasi, 124 sudah siap bermitra dengan Bulog dan Pertamina. Ini menunjukkan koperasi desa semakin percaya diri untuk naik kelas dan memperluas skala usaha,” ujar Jon, Jumat (24/10/2025).

Pertumbuhan Koperasi dan Jenis Usaha
Dari ratusan koperasi tersebut, 211 di antaranya telah memiliki unit usaha aktif di desa masing-masing. Jenis usahanya beragam, seperti toko sembako, warung kuliner, dan jasa simpan pinjam. Beberapa koperasi bahkan mulai mengembangkan sektor pertanian dan peternakan kecil, seperti penjualan pupuk dan ternak kambing.
Jon menjelaskan bahwa kerja sama dengan Bulog dan Pertamina akan membuka peluang pasar baru sekaligus memperkuat posisi koperasi sebagai penggerak ekonomi lokal. “Sinergi antara koperasi dan BUMN bukan sekadar bantuan, tetapi kolaborasi yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Kemitraan dengan Bulog
Kerja sama dengan Bulog akan dilakukan melalui Program Rumah Pangan Kita (RPK), yang memungkinkan koperasi menjadi mitra distribusi bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng.
Asisten Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Bulog Siantar, Aryo Wibisono, mengatakan koperasi yang ingin menjadi mitra RPK harus memenuhi syarat administratif seperti KTP ketua koperasi, NPWP, NIB dengan KBLI pedagang pengecer beras, serta foto lokasi usaha dengan titik koordinat geotek.
“Melalui RPK, koperasi dapat membantu menyalurkan komoditas pokok agar harga pangan tetap stabil dan masyarakat lebih mudah mengakses bahan pokok,” jelas Aryo, Kamis (23/10/2025).
Bulog menyediakan tiga paket bisnis fleksibel yang bisa dipilih koperasi sesuai kapasitasnya. Transaksi dilakukan dengan sistem pemesanan sederhana melalui purchase order (PO) dan pengambilan barang di gudang Bulog.
Sinergi Energi Bersama Pertamina
Selain dengan Bulog, koperasi desa juga akan bermitra dengan Pertamina dalam distribusi LPG dan produk energi lainnya.
Comrel Region I Pertamina, Rendy Saputra, menjelaskan kerja sama ini sejalan dengan program pemerintah untuk memperkuat peran koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat. “Kami ingin koperasi desa menjadi bagian dari rantai distribusi energi yang berkeadilan dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pertamina menyiapkan model bisnis outlet LPG atau pangkalan minyak tanah yang bisa dijalankan koperasi setelah melalui proses pendaftaran, verifikasi, dan kesiapan infrastruktur. “Kami menyesuaikan skema bisnis dengan kemampuan koperasi agar tidak terbebani investasi besar,” kata Rendy.
Menuju Kemandirian Ekonomi Desa
Dinas Koperasi dan UKM Simalungun juga menyiapkan pelatihan dan pendampingan bagi pengurus Kopdes Merah Putih pada 2026. Program ini mencakup penguatan manajemen, literasi keuangan, dan digitalisasi koperasi.
“Kami tidak ingin koperasi hanya berdiri tanpa kesiapan manajerial. Pengurus harus mampu mengelola usaha secara profesional,” kata Jon.
Jon menutup dengan optimisme bahwa koperasi desa akan menjadi motor kebangkitan ekonomi rakyat di Simalungun. “Kami ingin koperasi desa tidak lagi dipandang sebagai gerakan sosial semata, melainkan kekuatan ekonomi nyata. Inilah wajah baru kemandirian desa di Simalungun,” tandasnya.(Putra Purba)






