138 Siswa SMAN 1 Tanah Jawa Terancam Gagal SNBP, termasuk di 38 sekolah lain di Sumatera Utara.
Simalungun|Simantab – 138 siswa SMA Negeri 1 Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Sebabnhya, keterlambatan pihak sekolah dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Masalah ini memicu aksi protes dari siswa dan orang tua yang menuntut pertanggungjawaban pihak sekolah.
Kepala Seksi (Kasi) SMA Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Wilayah VI, Rudi menjelaskan, pihaknya telah menindaklanjuti masalah ini sejak demo siswa berlangsung, Selasa (4/2/2025).

“Sesuai data yang kami terima, dari 123 siswa, ada 15 siswa yang belum tuntas mengunggah nilai,” ungkap Rudi, Kamis (6/2/2025).
Rudi menuturkan, Cabdisdik Wilayah VI telah meminta pihak sekolah untuk membuat surat permohonan perpanjangan waktu penginputan PDSS dan telah dikirimkan ke Dinas Pendidikan Sumut serta ke Direktorat PSMA di Jakarta. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Direktorat PSMA untuk mencari solusi terbaik bagi siswa yang terdampak.
“Kami mohon seluruh siswa bersabar. Pihak sekolah dan dinas sedang berupaya sepenuh hati untuk menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya.
Rudi menambahkan, masalah ini tidak hanya terjadi di SMAN 1 Tanah Jawa, tetapi juga di 38 sekolah lain di Sumatera Utara.
“Untuk SMA di Sumut, hingga hari ini terlaporkan ada sekitar 38 sekolah yang masih bermasalah dalam pengunggahan PDSS, dan mungkin masih akan bertambah,” tambahnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Tanah Jawa, Ramayanti Lubis menjelaskan, pendaftaran PDSS telah dibuka sejak 6 Januari 2025 dan ditutup pada 31 Januari 2025 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Ia menjelaskan, permasalahan hanya terjadi pada 15 siswa yang belum menginput nilai, sementara data 123 siswa lainnya telah lengkap.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, dan puji Tuhan ada solusi dari pusat dengan membuka kembali perpanjangan finalisasi,” ujar Ramayanti.
Pihak sekolah telah mengajukan permohonan perpanjangan waktu pendaftaran untuk 15 siswa yang belum lengkap datanya dan masih menunggu jawaban.
“Pihak sekolah akan bertanggungjawab penuh atas masalah tersebut. Kami akan membiayai bimbingan UTBK bagi siswa yang terancam gagal mengikuti SNBP 2025,” ujarnya.
Sebelumnya, Selasa (4/2/2025), puluhan siswa SMAN 1 Tanah Jawa menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah sebagai bentuk protes atas masalah ini. Mereka menuntut agar pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian yang menyebabkan mereka terancam gagal mengikuti SNBP.(putra purba)