Bupati berharap seluruh rangkaian ibadah para jamaah haji asal Simalungun dapat berjalan lancar, mereka senantiasa diberikan kesehatan, dan kembali ke tanah air dengan membawa predikat haji dan hajjah yang mabrur.
Simalungun|Simantab – Lantunan talbiah menggema di halaman Masjid Asy Syuhada Korem 022 Pantai Timur, Kamis 0(8/05/2025). Ratusan pasang mata tampak berkaca-kaca, haru bercampur bahagia.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menggelar acara tepung tawar sebagai simbol pelepasan dan doa restu bagi 212 calon jamaah haji (calhaj) asal Simalungun yang akan bertolak ke Tanah Suci Mekkah pada musim haji 1446 H/2025 M.
Acara yang dihadiri Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih beserta Ketua TP PKK, Ny Darmawati Anton Achmad Saragih, Ketua DPRD Simalungun, Sugiarto, beserta istri, perwakilan Danrem 022/PT, Forkopimda, Ketua MUI, dan berbagai organisasi Islam ini berlangsung khidmat.
Ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan Jazila Adelina Lubis membuka acara, disusul doa penuh harap yang dipimpin oleh Ketua MUI Simalungun H Ki Dardjat Purba.
Prosesi tepung tawar menjadi inti acara. Bupati Anton Achmad Saragih bersama tokoh-tokoh penting lainnya satu per satu memberikan sentuhan simbolis kepada para calhaj, diikuti dengan penyematan kacu haji serta penyerahan balei dan cenderamata kepada perwakilan jamaah pria dan wanita.
Ketua Panitia Penepung Tawaran dari Kemenag Simalungun, Gozali Nasution melaporkan bahwa 212 calhaj ini terdiri dari 81 pria dan 131 wanita. Mereka akan didampingi oleh satu Tim Pembimbing Ibadah Haji dan dua petugas kesehatan haji. Perjalanan ibadah mereka akan dibagi dalam dua kelompok terbang (kloter).
“Kloter 15 yang berjumlah 14 jamaah akan bergabung dengan calhaj asal Kabupaten Asahan dan dijadwalkan masuk asrama haji Medan pada 19 Mei 2025. Sementara itu, 198 jamaah lainnya tergabung dalam Kloter 22 dan akan berangkat bersama Kelompok Bimbingan Haji Indonesia (KBHI) Medan pada 27 Mei 2025,” ujarnya di hadapan tamu dan calhaj yang berlangsung di halaman masjid Asy Syuhada Korem 022/PT, Jln Asahan Kecamatan Siantar.
Di antara ratusan calon tamu Allah ini, terselip kisah-kisah penantian panjang dan tekad yang kuat. Saimah Purba, perempuan berusia 91 tahun warga Kelurahan Serbalawan Kecamatan Dolok Batu Nanggar menjadi perhatian banyak orang.
Bagaimana tidak, 15 tahun lamanya ia menabung dengan gigih demi mewujudkan impiannya menunaikan rukun Islam ke lima.
Kesabarannya kini berbuah manis. Ia akan berangkat didampingi putranya, Abidin Arsyad (53), yang juga tergabung dalam Kloter 22.
“Saya sangat bersyukur akhirnya keinginan menunaikan ibadah haji terwujud meski sudah masuk di usia senja,” ungkap Saimah dengan mata berkaca-kaca.
Ia mengungkapkan rasa syukur karena hingga saat ini dirinya telah mempersiapkan badannya dengan baik, seperti mengonsumsi buah-buahan segar, untuk menghadapi perkiraan suhu sekitar 54 derajat Celcius di Madinah.
Ia berharap dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan menyandang gelar haji mabrur.
“Doakan saya sehat dan bisa pulang ke tanah Air terutama balik ke kampung saya, Simalungun ini, membawa gelar haji mabrur,” tutupnya.
Kisah inspiratif lainnya datang dari Dwi Tia Fanni, seorang wanita muda berusia 25 tahun. Ia menjadi calhaj termuda dari Simalungun.
“Semoga keberangkatan saya ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya untuk memiliki impian yang mulia, termasuk menunaikan ibadah haji,” ungkapnya.
Menyadari usianya yang paling muda di antara ratusan calon haji lainnya, Dwi Tia Fanni tidak merasa hal tersebut sebagai sebuah keistimewaan tanpa tanggung jawab.
“Menjadi yang termuda bukan berarti tanpa tanggung jawab. Justru, ini menjadi motivasi lebih untuk menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya dan mendoakan yang terbaik untuk semua,” ujarnya.
Perbedaan usia yang mencolok antara Saimah dan Dwi Tia Fanni menunjukkan bahwa panggilan untuk beribadah haji bisa datang kapan saja, tanpa memandang usia.
Sementara itu, Ketua DPRD Simalungun, Sugiarto mengingatkan para calhaj, perjalanan itu bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah perjalanan ritual yang diharapkan membawa perubahan besar dalam diri setiap jamaah.
Ia juga menyoroti peningkatan jumlah calhaj dari Simalungun dan berharap agar jumlah petugas haji dan tenaga kesehatan juga dapat ditambah di masa mendatang.
Mengawali sambutannya, Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih dengan melantunkan talbiah yang kemudian diikuti oleh seluruh jamaah.
Ia berpesan agar para calhaj senantiasa menjaga kesehatan fisik dan memperbanyak doa, tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga, tetapi juga untuk para pemimpin dan kemajuan daerah.
“Program haji dilaksanakan satu tahun sekali, dan saya lihat tahun ini ada 212 jamaah ditambah tiga orang pendamping. Saya harapkan berangkat dan kembali sama jumlahnya,” ujar Bupati Anton.
Bupati juga menekankan pentingnya saling tolong-menolong antar jamaah, terutama bagi yang lebih lemah dan lanjut usia.
“Keberangkatan haji tentunya menunggu waktu yang lama, dan insyaa Allah menjadi haji dan Hajjah yang mabrur dan mabruro, dan tetap membaca Al-Qur’an, karena siapa yang membaca Al-Qur’an setiap saat pasti diberi pertolongan oleh Allah SWT. Begitu juga bagi jemaah yang merasa lebih kuat, lebih muda bantu yang lemah dan lebih tua karena kita bersaudara,” imbuh Bupati.
Sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang, Bupati Anton Achmad Saragih beserta istri memberikan tali asih kepada seluruh jamaah calon haji.
Melalui acara tepung tawar ini, Bupati berharap seluruh rangkaian ibadah haji para jamaah asal Simalungun dapat berjalan lancar, mereka senantiasa diberikan kesehatan, dan kembali ke tanah air dengan membawa predikat haji dan hajjah yang mabrur dan mabruro. Harapan dan doa pun mengiringi langkah mereka menuju Tanah Suci.(putra purba)