Total ada 277 rumah warga yang terdampak banjir bandang Parapat. Saat ini, Pemkab Simalungun fokus pada pembersihan material banjir dan pendataan kerusakan.
Simalungun|Simantab – Sedikitnya 277 rumah warga terdampak banjir bandang di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Minggu (16/03/2025). Mencegah korban bertambah jika bencana serupa menimpa, Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih menginstruksikan segera menormalisasi Sungai Batu Gaga.
“Kami akan segera melakukan normalisasi sungai. Kami akan melihat kondisi dan situasi ke depan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat,” ujar Bupati Anton saat meninjau langsung lokasi banjir di Jalan Sisingamangaraja, Parapat, Senin (17/3/2025) dini hari.
Selain meninjau lokasi banjir di Jln. Sisingamangaraja Kota Parapat, yang dipenuhi material banjir berupa batu dan lumpur, rombongan Bupati Simalungun menuju RSUD Parapat untuk meninjau kondisi terkini pasca banjir.
Meluapnya air dari Sungai Batu Gaga disebabkan sungai tersebut mengalami penyempitan akibat bebatuan dan adanya longsor di lokasi berbeda.
Data dari Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, Manaor Silalahi mengatakan, banjir bandang yang dipicu oleh hujan deras dan penyempitan Sungai Batu Gaga akibat bebatuan dan longsor ini, berdampak pada 277 rumah warga.
Dari jumlah tersebut, 18 rumah mengalami kerusakan berat, sementara sisanya mengalami kerusakan ringan dan sedang. Selain itu, fasilitas umum seperti RSUD Parapat dan Polsek Parapat juga terdampak.
“Pendataan dampak banjir sudah final. Total ada 277 rumah warga yang terdampak. Saat ini, kami fokus pada pembersihan material banjir dan pendataan lebih lanjut,” ungkapnya saat dikonfirmasi.
Tak hanya itu, Manaor menuturkan, Pemkab Simalungun juga telah mendirikan dapur umum di Jalan Anggarajim Parapat untuk membantu warga yang terdampak.
Lebih lanjut, katanya, jalur transportasi dari Pematangsiantar ke Parapat yang sempat terputus, kini sudah dapat dilalui kembali dengan sistem buka tutup untuk memudahkan proses pembersihan.
“Kondisi saat ini, kendaraan bermotor sudah bisa melintasi Jalan Sisingamangaraja. Namun, kami masih melakukan sistem buka tutup karena petugas masih membersihkan material banjir,” kata Manaor.
Ia menambahkan, meskipun tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, kerugian materiil yang dialami warga cukup signifikan.
“Pemkab Simalungun berkomitmen untuk segera memulihkan kondisi dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana alam. Apalagi, intensitas hujan saat ini sangat tinggi,” ujar Manaor. (putra purba)