5 Korban Longsor di Tapsel Ditemukan, Mereka Satu Keluarga

Tapsel – Dua korban tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatra Utara, kembali ditemukan, Minggu (2/5/2021). 

Sejauh ini lima korban sudah ditemukan tim pencarian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel, Basarnas, TNI, Polri dan SKPD terkait.

BPBD Tapsel menyebut kelima korban tersebut merupakan satu anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. 

Selain kelima korban itu, masih ada lima orang anggota keluarga dan dua orang warga lainnya yang diduga masih tertimbun material longsor dan masih dalam proses pencarian.

Satu Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang turut menjadi korban dan mengalami luka-luka atas peristiwa tersebut.

Bencana tanah longsor yang dipicu curah hujan tinggi selama tiga hari dan struktur tanah labil pada Kamis (29/4/2021) juga mengakibatkan putusnya akses jalan dari Kecamatan Marancar menuju Kecamatan Batang Toru akibat timbunan material.

Dalam rangka percepatan penanganan darurat bencana tanah longsor tersebut, Bupati Tapsel telah menetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor selama 14 hari terhitung mulai 30 April sampai 13 Mei 2021. Adapun SK tersebut dikeluarkan dengan nomor 362-2857-2021.

BPBD Tapsel telah mendirikan posko bersama tim gabungan lainnya di Kecamatan Marancar, tak jauh dari lokasi kejadian.

Upaya pencarian dan pertolongan korban lainnya serta pembersihan jalan dari material longsoran masih terus dilakukan menggunakan alat berat dan peralatan seadanya.

Berdasarkan laporan di lapangan, tim gabungan akan melanjutkan pencarian dan pembersihan pada Senin (3/5/2021).

 Beberapa kendala, baik dari keterbatasan alat, kondisi cuaca, kondisi akses dan medan yang berat masih mewarnai upaya pencarian korban lainnya hingga hari ini.

Di samping itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah hadir untuk terus melakukan pendampingan terkait posko tanggap darurat, melakukan rapat koordinasi dan evaluasi penanganan darurat setiap hari serta memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga yang tinggal di daerah rawan longsor.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kemeja putih) saat meninjau lokasi tanah longsor di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (2/5/2021). (Foto: BNPB)

Dalam peninjauan yang dilakukan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi didampingi Pangdam Bukit Barisan dan Kapolda Sumut beserta jajaran di lokasi kejadian pada Minggu (2/5/2021), pihaknya menegaskan bahwa seluruh pemangku kebijakan di wilayah Kabupaten Tapsel diharapkan untuk mendirikan pos pantau dan memasang rambu di setiap titik yang rawan terjadinya pergerakan tanah atau longsor.

“Dirikan pos pantau agar bila sewaktu waktu akan terjadi longsor dapat dihindari,” ujar Gubernur Sumut Edy.

Edy juga mengingatkan agar keselamatan masyarakat harus menjadi perhatian yang utama. Upaya mitigasi, pencegahan serta meningkatkan kesiapsiagaan menjadi hal penting dan harus dilakukan.

“Utamakan keselamatan,” tandasnya.

Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Tapsel masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan yang dapat disertai petir yang berlaku hingga Selasa (4/5/2021).

Dalam hal ini, sebanyak 14 Kecamatan di Kabupaten Tapsel termasuk dalam kawasan yang memiliki potensi kerawanan tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.()

BACA JUGA

Iklan RS Efarina