Agung Sedayu Diduga Dalang Pagar Laut di Tangerang

Pagar laut misterius di perairan Tangerang.(foto:ist)
Pagar laut misterius di perairan Tangerang.(foto:ist)

Pemagaran laut yang membentang sepanjang 30,61 kilometer di perairan Tangerang-Banten, sudah melanggar penggunaan wilayah ruang laut.

Jakarta|Simantab –  Anggota Komisi IV DPR RI Riyono (Partai Keadilan Sejahtera)  mengingatkan pemerintahan pusat dan juga daerah, jangan coba melindungi dalang pemagaran laut di pesisir Tangeran. Dugaan sementara, dalang di balik pemagaran itu dilakukan Agung Sedayu.

“Kawan-kawan di Pemprov, teman-teman di KKP ayo kita lihat dengan sejujur-jujurnya,” kata Riyono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

Dia mengatakan, pagar laut yang membentang sepanjang 30,61 kilometer di perairan Tangerang, Banten sudah melanggar penggunaan wilayah ruang laut dan perlu diselidiki siapa pelakunya.

“Kita mau nyari siapa yang bertanggung jawab terhadap penggunaan ruang wilayah laut, ini punya potensi pelanggaran penggunaan wilayah ruang laut. Mau kita cek dan mau kita selidiki siapa yang melakukan ini. Dia harus bertanggungjawab,” ucap Riyono.

Pemagaran laut itu, kata politisi dari PKS ini, sangat merugikan nelayan dalam mencari kebutuhannya sehari-hari. Sebab, mereka harus memutar saat pergi melaut atau kembali.

“Kemudian pasti solarnya juga akan tambah. Oleh karena itu kita akan coba, kita akan usaha bagaimana kemudian mereka mempertanggungjawabkan,” tuturnya.

Diketahui, pagar laut sepanjang 30,16 km di pesisir Tangerang jadi sorotan. Diduga pelakunya adalah Agung Sedayu, pengembang Proyek Strategis Nasional (PSN) di Area Pantai Indah Kapuk  PSN PIK 2.

Melalui kuasa hukum Agung Sedayu, Muannas Alaidid mengatakan, kliennya memiliki komitmen tinggi untuk melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap pembangunan. Dia memastikan perusahaan milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan, tak pernah melakukan tindakan yang menghalangi akses masyarakat, termasuk nelayan, ke sumber daya laut.

“Tidak ada keterlibatan Agung Sedayu Group dalam pemasangan pagar laut. Kami menegaskan hingga saat ini tidak ada bukti maupun fakta hukum yang mengaitkan Agung Sedayu Group dengan tindakan tersebut,” ujar Muannas dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (9/1/2025).

Tapi warga sekaligus nelayan Desa Kronjo, Tangerang, Heru Mapunca mengatakan hal yang berbeda. Pria berusia 47 tahun ini mengaku pernah bertemu dengan pelaku pemasangan pagar laut. Dia menuturkan, pemasangan dilakukan pada malam hari.

Kala itu, dia melihat lima unit mobil truk sedang konvoi membawa muatan bambu menuju Pulau Cangkir. Karena penasaran Heru mengecek ke lokasi pada keesokan harinya, dia kaget ada sejumlah tukang yang sedang sibuk memilah bambu.

Dia menambahkan, para tukang misterius itu berjumlah 10 orang. Dalam melancarakan aksi pemasangan pagar laut, menggunakan 3 perahu. “Oh banyak, 10 orang (tukang). 3 perahu kalau enggak salah. Hebat pemborongnya laut saja diuruk, dipager-pager gitu,” ujarnya, saat ditemui Kamis (9/1/2025).

Heru pun bertanya kepada salah satu tukang dan akhirnya dia mengetahui bahwa pagar laut tersebut merupakan proyek garapan Agung Sedayu. “Mang ini bambu buat apa?” tanya Heru kepada tukang tersebut yang dijawab, “Mau buat pagar di laut.”

“Ini proyek siapa?” tanya Heru lagi, kemudian dijawab si tukang, “Agung Sedayu.”

Iklan RS Efarina