KORAN SIMANTAB
16 Juli 2025 | 04:02 WIB
No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
KORAN SIMANTAB
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KESEHATAN
  • KULINER
Beranda Sumut Karo

Antara After God-nya Don Cupit dan Surat Edaran Kadisdiknya Radiapoh

Silverius Bangun Editor: Silverius Bangun
18 November 2022 | 22:25 WIB
Topik: Karo, Kukek Kukek
0

Pemimpin itu harus berani pasang badan bukan malah cuci tangan

Silverius Bangun, SE, M. Si

Di usia saya yang ke 20 tahun, saya merayakan ulang tahun di sebuah kapel. Sebuah kapel di Universitas yang teruji kekristenannya yaitu Universitas Kristen Duta Wacana, Jogjakarta. Saya mendapat sebuah kado. Kadonya sebuah buku dengan judul: After God karya sang maestro Don Cupit. Buku tersebut bercerita tentang bayangan dari seorang Don Cupit tentang masa depan agama.

Tentu saja diartikan sebagai masa depan agama karena gamang dengan penerjemahan jika menyebutnya sebagai masa depan Tuhan. Dan karena saya bukanlah pakar teoligis dan bahasa inggris saya juga cengap cengap maka saya percaya saja dengan translate ala penerjemah buku tersebut. After God adalah masa depan agama.

Buku tersebut diawali dengan kisah pencarian seseorang terhadap Tuhannya. Dan manusia pra sejarah kekristenan mencarinya di setiap jalan kehidupan. Sesuatu yang besar akan dipercaya sebagai representasi dari tuhannya. Sekelompok orang yang sangat bersyukur dengan adanya matahari yang menyinarinya mempercayai matahari sebagai Tuhannya.

Sebagian yang lain yang menyambung hidup di hutan yang luas menemukan tuhannya di sebuah pohon yang sangat besar dan paling besar dari semua pohon yang dia temui. Dan kemudian kelompok itu mempercayai pohon besar tersebut sebagai tuhannya.

Itu adalah sesuatu yang alami, sesuatu yang normal dimasa itu. Bahkan hingga sekarang kepercayaan kepercayaan seperti itu masih ada dan hadir di sekitar kita.

Jika anda berkunjung ke seputaran singalor lau (sebutan untuk wilayah tiga binanga dan sekitarnya) di Kabupaten Karo maka realitas itu masih bisa anda temui hingga sekarang. Jika terdapat kemarau yang panjang maka masyarakat seputar tiga binanga akan melaksanakan ritual “erlau lau” (bermain air).

Ritual tersebut diterima oleh masyarakat seputaran singalor lau sebagai sebuah ritual yang dipercaya akan mendatangkan hujan di wilayah tersebut. Setelah ritual “erlau lau” tersebut dilaksanakan maka para simada kuta (pengetua adat) akan mengantarkan persembahan ke nini pagar di seputaran jalan tiga binanga menuju tiga beringin, sekitar 300 meter di seberang SMK Ala Delphi Tiga Binanga.

Dalam ritual erlau lau tersebut ada larangan yaitu dilarang menyirim kepada turang (seorang pria dilarang menyiram wanita dengan marga yang sama dan sebaliknya). Ketika ritual tersebut maka semua orang yang melintas di singalor lau akan disiram oleh masyarakat tiga binanga. Siapapun tidak terkecuali.

Dan ajaibnya seingat saya, ritual tersebut sering berhasil dan memang setelah melaksanakan ritual tersebut selama dua minggu atau seminggu maka hujan biasanya akan datang dan menyelamatkan tanaman petani di wilayah tersebut.

Dan pergeseran perilaku pasca masehi dengan mulainya individu mengenal agama maka secara spontan kita semua akan bersikap apriori dengan orang yang berdoa di dekat pohon dengan menudingnya menyembah berhala. Padahal secara jujur kita harusnya menempatkan wilayah ketuhanan adalah wilayah individual bukanlah urusan publik.

ADVERTISEMENT

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Ipoa64IAtIM[/embedyt]

Terjadinya pergesaran perilaku individual dalam kesehariannya memang normal terjadi. Sehingga menjadi sebuah realitas ketika hubungan umat beragamapun mengalami pergeseran. Semasa saya kecil, saya sebagai katolik sering diejek oleh teman teman saya sebagai penyembah patung hanya karena saya seorang katolik dan ketika kami berdoa, sering menghadap ke patung salib atau patung bunda maria yang ada di rumah kami. Dan sayapun sering mengejek teman teman saya yang muslim dengan ucapan yang diplesetkan bis…… nir…. nir………, adi la bi…. ba.. lagia min.

Dan tentu saja saya dan teman teman saya tidak pernah saling mengadukan hal tersebut ke polisi dengan dalih penistaan agama. Bahkan hal yang lumrah di kampung saya, tiga binanga seorang muslim menyekolahkan anaknya di TK St Yoseph yang dimiliki oleh Susteran Katolik. Dan tentu saja sang anak menghafal doa Bapa Kami hingga doa Salam Maria.

Sehingga menjadi sebuah anomali bagi saya ketika Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga sebagai Bupati Simalungun malah parnok dengan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun tersebut. Selagi hal yang dihafalkan oleh siswa/i tersebut adalah hal yang baik dan berbahasa Indonesia maka tidak ada aturan yang dilanggar oleh Surat Edaran tersebut.

Saya jadi teringat apa yang dikatakan oleh seorang pengulu kepada saya bahwa beliau memang sukanya gimmick alias mbongak doang. Dan memang selalu saja buang badan tak mau peduli dengan bawahannya demi mempertahankan popularitasnya yang sedang nyungsep digerogoti sikerja,

Dan tentu saja melalui tulisan ini, saya meminta Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga untuk menjelasan letak kesalahan dari Surat Edaran tersebut, jangan sampai persepsi masyarakat karena kurangnya keterbukaan adalah ada yang salah dengan nats Alkitab tersebut. Atau jangan jangan Bupati Simalungun sendiri tidak tau apa yang salah dengan Surat Edaran tersebut.

Ini adalah kukek kukek. Dan sebelum anda melapor ke polisi supaya kiranya membaca Privasi di www.simantab.com

Tags: bukuPenistaan Agama
ShareTweetSendShareSendSharePinScanShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Kukek Kukek

Semangat Baru JR Saragih Bersama Kembali

Editor: Silverius Bangun
22 Mei 2024 | 03:53 WIB

Semangat Baru JR Saragih bersama kembali. Tidak ada dendam, iri apalagi dengki sesama rekan juang. Di kompleks Megaland, Pematangsiantar Selasa,...

Read more
Headline

Ijasah Palsu

Editor: Silverius Bangun
3 Mei 2024 | 17:50 WIB

Ijasah palsu sedang naik daun. Menjadi topik bahasan yang paling hot saat ini. Bukan karena ada pemilik ijasah asli yang...

Read more
Karo

Mau Kemana Kabupaten Karo Akan Dibawa?

Editor: Silverius Bangun
29 April 2024 | 17:56 WIB

Pilkada serentak tahun 2024 akan mencari sebuah jawaban, kemana kabupaten Karo akan dibawa? Layaknya sebuah kapal, tiga ratus ribuan masyarakat...

Read more
Fokus

Menagih Janji Walikota Anti Narkoba

Editor: Silverius Bangun
26 April 2024 | 19:16 WIB

Janji dan Janji adalah makanan empuk setiap konstalasi. Janji untuk mensejahterakan dan menomor satukan rakyat selalu menghiasi telinga kita sebagai...

Read more

Berita Terbaru

Simalungun

Pemkab Simalungun Bentuk Satgas Terpadu Atasi Premanisme dan Ormas Bermasalah

15 Juli 2025 | 07:54 WIB
Nasional

Lima Isu Politik-Hukum Terkini: Jokowi Singgung Agenda Besar di Balik Ijazah Palsu dan Isu Pemakzulan Gibran

15 Juli 2025 | 07:43 WIB
Siantar

Penyaluran Bantuan Pangan Beras 2025 di Pematangsiantar Tersendat, Akurasi Data Jadi Penghambat

14 Juli 2025 | 16:29 WIB
Siantar

HUT ke-78 Koperasi Indonesia: Pilar Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

12 Juli 2025 | 13:30 WIB
Siantar

Lima Hari Sekolah di Sumut: Upaya Tingkatkan Mutu Pendidikan atau Ancaman Bagi Lembaga Bimbel?

12 Juli 2025 | 12:24 WIB
Nasional

Contoh Jepang dan AS, Menkop Budi Arie Yakin Koperasi Merah Putih Mampu Kurangi Kemiskinan

11 Juli 2025 | 20:04 WIB
Nasional

Tom Lembong Kritik Kejagung: Tuduhan Berganti-Ganti, Proses Hukum Dinilai Tidak Konsisten

11 Juli 2025 | 12:25 WIB
Nasional

Panen Raya Padi Bersama TNI, Bupati Simalungun Tegaskan Komitmen Jaga Ketahanan Pangan

10 Juli 2025 | 21:03 WIB
Dunia

Di PBB Megawati Usulkan Pidato Bung Karno di Jadi Rujukan Moral Tata Dunia Baru

10 Juli 2025 | 20:49 WIB
Nasional

Gelar Perkara Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Tampil, Eggi Sudjana Walk Out

10 Juli 2025 | 16:52 WIB
Siantar

5 Prioritas Besar Pemko Pematangsiantar: Antara Asa Pembangunan dan Jerat Birokrasi

10 Juli 2025 | 16:32 WIB
Simalungun

Sentra Jagung Rp3,5 Miliar Mangkrak di Simalungun, Fraksi Gerindra: Petani Tak Merasakan Manfaat

10 Juli 2025 | 16:11 WIB

  • Kuki
  • Etika Perilaku
  • Hubungi Kami:
  • Karir
  • Layanan
  • Pedoman Siber
  • Peraturan Pers
  • Privasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Home
  • Live TV
  • Headline
  • Nasional
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sejarah
    • Teknologi
  • Sumut
    • Asahan Batu Bara
    • Binjai – Langkat
    • Dairi
    • Danau Toba
    • Deli Serdang
    • Karo
    • Labuhan Batu Raya
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • Tabagsel
  • Wisata
  • Dunia
  • Sehat
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Adventorial
  • Login

© 2025
PT SIMALUNGUN MANTAB INDONESIA
(PT. SIMANTAB INDONESIA) .
Jalan Ahmad Yani No. 97 Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
☏ -
📧 [email protected]

rotasi barak berita hari ini danau toba

echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
'; echo'
slot gacor
';