Danau toba, Aquafarm sebuah perusahaan pembudidayaan ikan di danau toba kembali menjadi sorotan, apakah perusahaan ini akan hengkang dari danau toba?
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bahkan sudah memperingatkan perusahaan perusahaan raksasa di seputaran danau toba untuk siap siap hengkang dari danau toba. Hal tersebut diutaraan oleh Luhut pada saat kunjungan Presiden Jokowi ke Samosir, Rabu, 31 Juli 2021.
Saat ini setidaknya terdapat 3 perusahaan besar yang beraktivitas di danau toba dan sering dituding sebagai penyebab pencemaran danau toba. Selain aquafarm yang sudah berubah nama menjadi PT. Regal Spring, tuding serupa juga ditujukan kepada PT. Japfa dan PT. Alegrindo. Regal Spring group merupakan korporasi terbesar di danau toba saat ini.
Bahkan Aquafarm Nusantara pernah mendapatkan gugatan dari Yayasan Peduli Danau Toba dan berhasil memenangkan gugatan tersebut sehingga eksistensinya dan operasional di danau toba terus berlanjut.
Azahari Nasution, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) meminta pemerintah konsisten dalam melakukan penertiban keramba di danau toba.
Penertiban Keramba Di Danau Toba Harus Dilakukan Dengan Adil, Jika Keramba Masyarakat Ditertibkan Maka Keramba Korporasi Juga Harus Ditertibkan
Azahari Nasution (Ketua PC Bamusi)
Carut marut pengelolaan kawasan danau toba hingga saat ini menurutnya perlu dilakukan dengan komprehensif sehingga tujuan pemerintah yang menetapkan danau toba sebagai kawasan pariwisata super prioritas dapat tercapai.
Bahkan pada tahun 2019 silam, Seorang penyelam Larry Holmes Hutapea, Selasa lalu (24/1), menemukan beberapa karung bangkai ikan di dasar Danau Toba tepatnya di wilayah Sirungkungon, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut). Bangkai ikan tersebut diduga dibuang oleh perusahaan budi daya perikanan, PT Aquafarm Nusantara. (Pencemaran danau toba)
Bahkan Yayasan Pecinta Danau Toba senantiasi berteriak hingga membuat laporan ke Bareskrim Polri tentang perusahaan perusahaan yang mencemari danau toba namun hingga saat ini merasa tidak mendapatkan perlindungan hukum yang dibutuhkan.
Simantab sedang mengirimkan konfirmasi kepada Badan Otorita Danau Toba tentang rencana pengembangan danau toba dan rencana pengosongan keramba di kawasan danau toba terutama keramba raksasa dari perusahaan besar.
Simantab juga sudah mengirimkan surat elektronik kepada regal spring tentang langkah langkah yang dilakukan oleh Regal Spring Group untuk mendukung program pemerintah yang menetapkan Danau Toba sebagai kawasan pariwisata super prioritas.