Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution terus menunjukkan keseriusannya untuk memberlakukan belajar tatap muka di wilayahnya.
Berbagai upaya dan persiapan pun telah dilakukan, termasuk vaksinasi terhadap tenaga pendidik, penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung protokol kesehatan, hingga melakukan simulasi belajar tatap muka dimasa pandemi Covid-19.
Seperti pada Senin (21/6/2012), Bobby Nasution meninjau langsung simulasi belajar tatap muka di SMP Negeri 1 Medan di Jalan Bunga Asoka.
Disitu Bobby Nasution melihat langsung persiapan yang dilakukan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Selain itu, melihat ruang kelas dan jumlah siswa di dalamnya.
Sebelum memasuki ruang kelas, siswa harus menerapkan protokol kesehatan dengan memakai pelindung wajah (face shield), menjaga jarak, dan diwajibkan untuk mencuci tangan di wastafel yang disediakan di depan sekolah.
BACA JUGA
Kemudian, sebelum kegiatan belajar dimulai, siswa juga disajikan penayangan video mengenai informasi akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan (prokes) . Hal ini sengaja dilakukan untuk mengingatkan kembali kepada siswa bahwa prokes sangat penting dilakukan di masa pandemi.
Bobby Nasution mengatakan, penayangan video prokes akan dilaksanakan setiap hari sebelum kegiatan belajar dimulai, sebagai upaya mengajarkan sekaligus menanamkan pada siswa bahwa melaksanakan prokes merupakan suatu kewajiban tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di luar sekolah.
Menantu Presiden Joko Widodo ini mengatakan, pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan 2 jam per hari dan pembelajaran akan dilaksanakan dua hari dalam seminggu.
“Peserta didik yang hadir ke sekolah, hanya sekitar 25 persen dari jumlah siswa. Kemudian pembel;ajaran tatap muka ini akan dibagi menjadi dua shift yakni pukul 08.00-10.00 WIB, dan pukul 11.00-13.00 WIB. Ini untuk menghindari terjadinya penumpukan siswa di lingkungan sekolah,” terang Bobby.
Melihat simulasi yang dilakukan ini, Bobby Nasution mengaku optimis pembelajaran tatap muka akan berjalan dengan lancar. “Dari simulasi yang dilakukan ini, SMPN 1 sudah siap menggelar belajar tatap muka,” katanya.
Meski demikian, Bobby tidak ingin apa yang dilakukan di SMPN 1 menjadi standar bagi sekolah lain, sebab masing-masing sekolah tentunya memiliki standar yang berbeda-beda.
“Yang penting, masing-masing sekolah harus dapat beradaptasi dengan caranya masing-masing namun tetap mengikuti standar yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Meskipun Pemko Medan akan menggelar belajar tatap muka, sambung Bobby, tetapi tidak memaksakan dan mewajibkan agar orang tua untuk mengirimkan anaknya mengikuti pembelajaran langsung tersebut ke sekolah.
“Pemko Medan memberikan pilihan kepada orang tua. Kita sebagai pemerintah, harus menyiapkan segala opsi yang ingin dipilih orang tua. Apabila orang tua ingin anaknya sekolah tatap muka, Pemko Medan harus menyiapkan sarana dan prasarana sehingga belajar tatap muka dapat berjalan dengan lancar dan aman. Sebaliknya apabila tidak menyediakan sarana dan prasarana tersebut, tentunya salah. Sedangkan bagi orang tua yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti belajar tatap muka, anaknya bisa mengikuti pembelajaran secara online seperti yang dilakukan sejak pandemi melanda,” jelas Bobby.
Bobby Nasution menambahkan, tenaga pengajar yang sudah divaksin saat ini mencapai 84 persen atau 19.000 dari 20.000 tenaga pengajar yang ada di Kota Medan.
“Agar seluruh tenaga pengajar di vaksin, Pemko Medan telah mengirimkan para guru untuk mengikuti vaksinasi massal di eks Bandara Polonia,” tutur Bobby. ()